Connect with us

Politics

Hujan Tak Surutkan Semangat Pendukung Andalan Hati Padati GOR Sudiang

Published

on

Kitasulsel—MAKASSAR – Pendukung, relawan, dan simpatisan memadati lokasi kampanye akbar pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sulsel nomor urut 2, Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi (Andalan Hati), di Gelanggang Olahraga (GOR) Sudiang, Kota Makassar, Sabtu (23/11/2024).

Antusiasme luar biasa terlihat jauh sebelum kampanye dimulai. Pendukung dari 24 kabupaten/kota di Sulsel mulai berdatangan sejak pukul 11.00 Wita, padahal kampanye dijadwalkan dimulai pukul 13.30 Wita. Gelombang dukungan semakin nyata dengan atribut kampanye, seperti spanduk, selebaran, hingga bendera Andalan Hati yang mereka bawa, menciptakan suasana meriah di sekitar lokasi.

Hamrawati, warga Maros, mengaku datang bersama ratusan kerabatnya dari Kecamatan Tompobulu demi mendukung calon pemimpin pilihannya. “Kita datang mau melihat gubernur dan wakil gubernur. Sudah pasti Andalan Hati menang. Saya ke sini tadi ramai-ramai pakai pikap juga,” ujar perempuan petani ini.

BACA JUGA  Tim Pemenangan INIMI Resmi Dibentuk, Deng Ical Didapuk sebagai Ketua

Kampanye akbar digelar, baik di dalam maupun di luar GOR. Panitia telah menyiapkan kantong-kantong parkir untuk mengakomodasi ribuan pendukung yang hadir. Tiga layar LED raksasa juga dipasang agar seluruh peserta dapat mengikuti acara dengan nyaman, bahkan dari kejauhan.

Sekretaris Tim Kampanye Andalan Hati, Andi Januar Jaury Dharwis, mengungkapkan besarnya dukungan masyarakat menjadi bukti nyata kepercayaan terhadap pasangan dengan tagline Sulsel Maju dan Berkarakter.

“Menurut saya ini bukti bahwa masyarakat mempercayakan Bapak Andi Sudirman dan Ibu Fatmawati Rusdi untuk melanjutkan pembangunan di Sulawesi Selatan,” ungkapnya.

Meski hujan turun menjelang acara, Januar tetap berharap kondisi cuaca segera membaik. “Karena kita tentu tidak bisa memprediksi cuaca. Semoga hujan bisa reda sebelum acara dimulai,” harapnya.

BACA JUGA  250 Ribu Aktivis GMBI Siap Menangkan Seto-Rezki di Pilkada Makassar

Kampanye akbar Andalan Hati tidak hanya diisi dengan orasi politik, tetapi juga dihadiri sejumlah tokoh dan elite partai pengusung dan pendukung. Sebagai hiburan, panitia menghadirkan penampilan artis nasional dan lokal yang semakin memeriahkan suasana.

Antusiasme luar biasa dari masyarakat di GOR Sudiang menjadi bukti bahwa pasangan Andalan Hati terus menginspirasi dan dipercaya untuk membawa Sulsel ke arah yang lebih maju dan berkarakter.

Juru Bicara Tim Pemenangan Andalan Hati, Haeruddin Nurman, sebelumnya menyampaikan kampanye akbar akan dihadiri sekitar 50 ribu pendukung, relawan, dan simpatisan dari 24 kabupaten/kota di Sulsel. Menurutnya, pemilihan GOR Sudiang sebagai lokasi acara didasarkan pada aksesibilitasnya yang mudah dijangkau dari berbagai wilayah, seperti Maros, Gowa, dan Makassar.

BACA JUGA  Simpatisan Paslon Gunakan Kendaraan Plat Merah Saat Hadiri Deklarasi ,Bawaslu Sidrap Lakukan Penelusuran
Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Politics

Catatan Redaksi: Janji Politik: Dari Harapan Menuju Kenyataan

Published

on

Kitasulsel—Makassar—Janji politik selalu menjadi magnet utama dalam setiap kontestasi pemilihan kepala daerah. Masyarakat menaruh harapan besar pada sederet program kerja yang ditawarkan, karena dari situlah terbit secercah keyakinan akan perubahan. Namun, di balik gegap gempita kampanye dan pidato politik, ada realitas yang kerap luput dipahami: tidak semua janji bisa langsung diwujudkan begitu seorang pemimpin dilantik.

Butuh waktu, proses, serta kedewasaan dalam menyikapinya. Penyelarasan antara janji politik dengan kekuatan anggaran daerah bukan perkara sederhana. Program kerja yang telah tertuang dalam dokumen perencanaan membutuhkan sinkronisasi dengan postur anggaran, mekanisme regulasi, hingga prioritas pembangunan yang disepakati bersama. Walau terkesan lambat, pada dasarnya roda implementasi tetap bergerak, dan janji politik perlahan menemukan jalannya untuk terealisasi.

BACA JUGA  250 Ribu Aktivis GMBI Siap Menangkan Seto-Rezki di Pilkada Makassar

Sebagian masyarakat kerap menilai janji politik sebagai sesuatu yang seharusnya segera terwujud begitu jabatan diemban. Padahal, dalam praktik pemerintahan, tidak ada kebijakan yang bisa berdiri sendiri tanpa mempertimbangkan aspek keuangan daerah. Keinginan mempercepat realisasi harus berhadapan dengan aturan, tata kelola, serta skema pembiayaan yang terbatas.

Sesungguhnya, tidak ada kepala daerah yang tidak ingin janji politiknya segera terwujud. Semua pemimpin tentu ingin meninggalkan jejak nyata di tengah masyarakat. Namun, kendala sering kali hadir dari kebijakan internal pemerintahan itu sendiri: mulai dari proses perencanaan anggaran, koordinasi antar-lembaga, hingga keterbatasan fiskal. Di sinilah pentingnya kedewasaan publik dalam memandang dinamika politik dan pembangunan.

Hal yang perlu digarisbawahi adalah, penyelarasan antara program kerja dengan kemampuan anggaran tidak boleh dilakukan secara terburu-buru. Sebab, tergesa-gesa dalam memenuhi janji justru berisiko menimbulkan pelanggaran pengelolaan keuangan daerah. Akuntabilitas dan transparansi menjadi fondasi penting agar realisasi program benar-benar berdampak positif, bukan sekadar mengejar pencitraan.

BACA JUGA  PDI Perjuangan Sulsel Peringati Hari Lahir Pancasila

Pada akhirnya, janji politik bukan sekadar kata-kata manis di masa kampanye, melainkan amanah yang membutuhkan perjalanan panjang. Di dalamnya ada proses belajar, kesabaran, dan kesungguhan. Bagi masyarakat, memahami bahwa perubahan tidak bisa terjadi dalam sekejap adalah bentuk kedewasaan politik. Bagi kepala daerah, menepati janji dengan penuh tanggung jawab adalah wujud integritas yang sesungguhnya.

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel