Connect with us

Kementrian Agama RI

Terima USDEC, Menag Diskusi Peningkatan Kualitas Gizi Santri

Published

on

Kitasulsel–JAKARTA Menteri Agama Nasaruddin Umar, hari ini, Rabu (20/11/2024), menerima kunjungan U.S. Dairy Export Council (USDEC) di kantor pusat Kementerian Agama, Jakarta. Menag menyambut baik niat USDEC yang ingin menjalin kerja sama dan berkontribusi pada kualitas gizi para pelajar Indonesia, khususnya para santri.

“Di Indonesia ada sebuah Kementerian/Lembaga khusus untuk bidang ini, tapi ini bisa saya telaah lebih lanjut,” kata Menag Nasaruddin.

Menurut Menag, Indonesia memiliki jumlah santri yang cukup banyak. “Terdapat lebih dari 5 juta pelajar yang berada di sekitar 41.000 madrasah, dan sekitar 10.000 pondok pesantren besar. Kerja sama ini bisa menjadi kesempatan untuk meningkatkan kualitas gizi bagi para siswa, yang menjadi bagian penting dari program pemerintah,” ungkapnya.

BACA JUGA  Menag Ajak Umat Beragama Wujudkan Indonesia sebagai Rumah Besar yang Damai

Menag Nasaruddin juga merekomendasikan untuk USDEC berkolaborasi dengan pondok pesantren. “Saya melawat satu Pondok Santren yang sangat terkenal di Jawa Timur. Mereka mempersiapkan segalanya di dalamnya, seperti ikan, tentu saja juga susu, dan semuanya dipersiapkan di dalamnya. Anda bisa berkolaborasi dengan mereka,” kata Menag. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Menag: Selawat Wujud Cinta Terdalam kepada Rasulullah

Published

on

Kitasulsel–JAKARTA Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Al-Munawar, Kantor Kementerian Agama Jakarta, Senin (15/9/2025), berlangsung khidmat. Menteri Agama Nasaruddin Umar yang hadir dalam acara tersebut mengajak umat Islam memperdalam kecintaan kepada Rasulullah dengan memperbanyak selawat.

Turut hadir dalam acara tersebut Staf Khusus Menteri Agama Gugun Gumilar, Sekretaris Jenderal Kamaruddin Amin, para pejabat eselon I, II, dan III, pengurus DKM Masjid Al-Munawar, serta pegawai Kementerian Agama.

 

Acara diawali dengan lantunan Mahalul Qiyam, pujian dan selawat yang dilantunkan bersama untuk mengagungkan Nabi Muhammad SAW. Dalam tausiyahnya, Menag menegaskan bahwa berselawat merupakan salah satu bentuk cinta terdalam kepada Nabi.

“Cinta pertama kita adalah Rasulullah, dan di atasnya ada Allah SWT. Wujud rasa cinta kita kepada beliau adalah dengan berselawat,” ujar Menag.

BACA JUGA  PIII Hadir, Perpaduan Pesantren Tradisional dan Visi Global di Indonesia

Ia menjelaskan, memperingati Maulid Nabi tidak hanya dimaknai sebagai perayaan kelahiran, tetapi juga sebagai momentum mengenang haul atau wafatnya Rasulullah. Menurutnya, peringatan ini penting agar umat Islam tidak sekadar bersukacita, tetapi juga merenungi teladan dan ajaran yang diwariskan Nabi hingga akhir hayatnya.

Menag juga menggarisbawahi keutamaan selawat sebagai jalan meraih syafaat Rasulullah. Ia mengutip pandangan Imam Al-Ghazali yang menyebutkan bahwa selawat dapat menjadi kunci pembuka agar doa lebih mudah dikabulkan Allah SWT.

 

“Selawat bukan sekadar bacaan lisan, melainkan ungkapan kerinduan dan kecintaan kita yang paling dalam. Saat berselawat, kita seakan berbicara langsung dengan Rasulullah,” tambahnya.

Dalam kesempatan itu, Menag juga menyampaikan makna di balik tradisi berdiri saat berselawat.

BACA JUGA  Menag Tekankan Pentingnya Efisiensi dalam Penggunaan Biaya Haji 2025

“Alasan kita berdiri adalah sebagai bentuk penghormatan tertinggi kepada Nabi. Ketika berselawat, kita menyambut roh Rasulullah yang diyakini hadir di tengah-tengah kita,” jelasnya. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel