Connect with us

Provinsi Sulawesi Barat

Operasi Pasar dan GPM, Dorong Kemandirian Pangan, Pastikan Harga Bapok Aman Jelang Nataru

Published

on

Kitasulsel–MAMUJU  Penjabat Gubernur Provinsi Sulawesi Barat Bahtiar Baharuddin bersama PJ Ketua Tim Penggerak PKK Sulbar Sofha Marwah Bahtiar, PJ Bupati Polman Ilham Borahima melakukan pemantauan harga bahan pokok di Pasar Wonomulyo Kabupaten Polman, Jumat (15/11/2024)

Pj.Bahtiar mengatakan, operasi pasar dan GPM merupakan langkah pemerintah dalam melakukan pengendalian inflasi.

Hal ini sebagaimana arahan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian agar Pemda dan forkopimda kolaborasi memastikan harga ketersediaan pokok masyarakat tercukupi. Termasuk menjelang hari besar keagamaan, seperti Natal dan tahun Baru.

“Hasil pantauan kita harga relatif stabil, tidak ada masalah. Saya yakin untuk menghadapi Nataru (Natal dan tahun baru) kebutuhan warga di Polman dapat terpenuhi,”

BACA JUGA  Hadapi Ancaman Megathrust, Bahtiar Imbau Enam Kabupaten Tingkatkan Mitigasi

Kata Bahtiar beberapa harga komoditi perlu mendapat perhatian seperti cabai yang justru harganya semakin murah, ini akan memicu kurangnya penerimaan bagi petani.

“Kasian petani kita. Ini bisa membuat petani tidak semangat tanam cabai, maka harus secepatnya cari solusinya” ungkapnya.

Neni, penjual ikan di Pasar Wonomulyo senang dapat bertemu langsung dan berbicara langsung dengan PJ Gubernur dan PJ Bupati. Dia pun menyampaikan mengenak harga ikan terbilang stabil, namun dengan kehadiran pemerintah diharapkan perlunya penataan pasar di Wonomulyo.

“Seperti tempat penjualan ikan ini, kurang pembeli karena terpisah-pisah penjual, ada yang disana juga, bagusnya kalau disatukan, bagus kalau ditata ulang,” kata Neni. (*)

BACA JUGA  Untuk Percepatan Swasembada Pangan di Sulbar, Pemprov Sulbar Gandeng Unhas Persiapkan SDM
Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Provinsi Sulawesi Barat

Era Digital: Suraidah Ajak Masyarakat Sulbar Manfaatkan Teknologi untuk Kemajuan

Published

on

Kitasulsel–MAMUJU Blank spot atau wilayah yang belum terjangkau jaringan internet masih menjadi tantangan besar di Sulawesi Barat. Untuk itu Pemerintah dan DPRD Sulbar berkomitmen mengintervensi titik blank spot agar masyarakat semakin mudah mengakses teknologi informasi.

Hanya saja, akan menjadi tantangan kedepan ketika akses informasi ini sudah terpenuhi. Diperdaya ataukah mampu memberdayakan tekonlogi.

Begitu disampaikan Wakil Ketua DPRD Sulbar Suraidah Suhardi saat memberi materi pada Sekolah Internet Komunitas Informasi Masyarakat (Senter KIM), yang dilaksanakan Diskominfo Sulbar di Mamuju Tengah, Kamis 31 Juli 2025.

Karenanya, Legistor Partai Demokrat ini menginisiasi program Sekolah Internet Komunitas Informasi Masyarakat (Senter KIM) dengan berkolaborasi Dinas Komunikasi Informatika Persandian dan Statistik Pemprov Sulbar melakukan gerakan literasi digital di enam kabupaten dengan menyasar setiap lapisan masyarakat.

BACA JUGA  PJ Bahtiar Harap Siswa Dibekali Manajemen Bisnis Agar Kelak Menjadi SDM Produktif

“Pilihan ada di tangan kita: apakah kita akan diperdaya oleh teknologi, atau justru memberdayakan teknologi untuk kemajuan bersama,”ucap Suraidah.

Ia menceritakan pengalamannya menyelesaikan studi sektoral di UIN melalui pemanfaatan teknologi dan kuliah daring, yang menjadi bukti nyata bagaimana teknologi bisa memberdayakan proses pendidikan. Contoh lainnya, transaksi jual beli melalui media sosial dan konsultasi kesehatan melalui aplikasi.

Namun, perkembangan teknologi yang sangat cepat juga menuntut persiapan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memadai. Oleh karena itu, melalui program Senter KIM (Kelompok Informasi Masyarakat), Suraidah berinisiatif mempersiapkan SDM yang cakap digital di seluruh kabupaten di Sulbar.

“Program ini bukan hanya soal infrastruktur fisik, tapi membangun SDM yang memiliki skill digital memadai,” jelasnya.

BACA JUGA  Upaya Pemprov Sulbar Tingkatkan Pendidikan dan Pelatihan Vokasi

Dalam empat tahun terakhir, program literasi digital melalui Senter KIM menjadi komitmen nyata Suraidah untuk membangun SDM di enam kabupaten di Sulawesi Barat. Upaya ini sejalan dengan visi Gubernur Sulbar, Suhardi Duka (SDK) dan Wagub Sulbar Salim S Mengga, Maju dan Sejahtera melalui pembangunan SDM.

Untuk itu, Suraidah mengajak seluruh elemen masyarakat, mulai dari orang tua, guru, institusi pendidikan, hingga komunitas, untuk menjadi cakap digital.

Tak lupa, Suraidah menyampaikan, sebagai bagian penguatan budaya literasi, Gubernur Sulbar dan seluruh pemangku kepentingan terus menggiatkan gerakan Sulbar Mandarras yang mewajibkan siswa membaca minimal 20 buku sebagai syarat kelulusan. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel