Connect with us

Provinsi Sulawesi Selatan

Prof Zudan Sebut Pimpinan DPRD Sulsel Punya Beban Berat 5 Tahun Mendatang

Published

on

Kitasulsel–Makassar Pj Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Zudan Arif Fakrulloh sebut, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulsel memiliki beban berat lima tahun kedepan.

Hal tersebut disampaikan Prof Zudan setelah menghadiri pengambilan sumpah pimpinan baru untuk periode 2024-2029. Pelantikan berlangsung di gedung DPRD Sulsel, Kamis (31/10/2024).

Katanya, Ia berharap setelah pelantikan pimpinan DPRD Sulsel tersebut dewan melakukan percepatan pembentukan alat kelengkapan dewan sebab banyak tugas yang sudah menanti.

“Karena banyak capaian yang harus kita wujudkan sejalan dengan asta cita bapak presiden Prabowo Subianto bersama Pak wapres Gibran,” ujar Zudan.

Pimpinan yang baru dapat bersinergi dengan pemprov untuk mewujudkan beberapa target. Di antaranya, soal kemandirian bangsa yang meliputi kemandirian pangan, energi, dan air.

BACA JUGA  Prof Zudan Hadiri Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan Launching TPQ di Masjid Kubah 99 Asmaul Husna

Ditambah lagi dengan target untuk mewujudkan ekonomi kreatif, ekonomi biru, ekonomi hijau, sektor pendidikan, kesehatan, infrastruktur, pembangunan dari desa serta penanganan kemiskinan. Pertumbuhan ekonomi juga harus didorong dari kisaran 5 persen menuju 8 persen.

“Dari segi keuangan, perbankan, BUMN, bumd, dan semua instansi vertikal sehingga pemerintah provinsi dan DPRD kompak, didukung oleh seluruh instansi yang ada di Sulsel untuk mendorong pertumbuhan ekonomi menuju 8 persen,” kata Zudan.

Zudan juga menyinggung soal kedaulatan pangan. Dia menegaskan bahwa Sulsel menjadi tumpuan untuk penyediaan pangan seperti beras, jagung, dan singkong.

“Untuk pangan. Kita itu memproduksi beras 5 juta ton. Kalau misalnya kita tingkatkan, kementerian pertanian sangat asyik, misalnya mendukung finalisasi lahan,” kata Zudan.

BACA JUGA  Iduladha 1446 H, DWP Sulsel Salurkan Daging Kurban untuk Anak Stunting dan Kaum Dhuafa

Kemudian, ada pembagian bibit yang kuotanya telah ditambah lebih dari 100 persen menjadi 900 ribu ton.

“Ini cukup untuk produksi di Sulawesi Selatan untuk menuju kemandirian pangan di tingkat Sulawesi Selatan. Selebihnya, kita akan dorong menjadi lumbung pangan nasional,” kata Zudan.(*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Provinsi Sulawesi Selatan

Pemprov Sulsel dan Wamendagri Dorong Kepemimpinan Hijau Lewat Green Leadership Forum II

Published

on

Kitasulsel–MAKASSAR Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan terus memperkuat komitmennya terhadap pembangunan hijau dan rendah karbon. Hal ini ditegaskan dalam Green Leadership Forum II yang digelar di Four Points by Sheraton Makassar, Selasa (29/7/2025).

Forum ini menghadirkan Wakil Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Bima Arya Sugiarto dan Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel Jufri Rahman.

Mengangkat tema “Mendorong Integrasi Pembangunan Hijau dalam Perencanaan Pembangunan Daerah melalui Kepemimpinan Hijau di Sulawesi Selatan”, forum ini dihadiri oleh para pemangku kepentingan penting seperti Country Representative The Asia Foundation Indonesia (TAF) Hana A. Satriyo, Direktur Eksekutif PATTIRO Fitria Muslih, kepala daerah se-Sulsel, akademisi, NGO, serta pegiat lingkungan.

Wakil Menteri Dalam Negeri RI Bima Arya menekankan pentingnya memperkuat kepemimpinan hijau (green leadership) di tingkat daerah.

BACA JUGA  Iduladha 1446 H, DWP Sulsel Salurkan Daging Kurban untuk Anak Stunting dan Kaum Dhuafa

“Sulsel ini adalah provinsi yang bisa dikatakan terbaik ya, yang berkomitmen untuk perencanaan penganggaran dari program-program mitigasi perubahan iklim dan mendorong kepemimpinan hijau,” ujar Bima.

Ia menambahkan bahwa sinergi lintas sektor seperti antara pemerintah, perguruan tinggi, masyarakat sipil, dan sektor swasta sangat penting untuk mencapai target pembangunan berkelanjutan.

“Saya lihat bagaimana pemerintahan Provinsi Sulsel dengan kota, kabupaten berkolaborasi dalam kerangka pentahelix dengan kampus, NGO, The Asia Foundation, PINUS dan Pattiro. Ini contoh baik, ini best practice lah menurut saya di Indonesia,” imbuhnya.

Sementara, Sekda Sulsel Jufri Rahman, yang hadir mewakili Gubernur Andi Sudirman Sulaiman, menyampaikan bahwa forum ini adalah bukti konkret dari kolaborasi lintas pihak yang konsisten sejak suksesnya Green Leadership Forum pertama pada 2022.

BACA JUGA  Meski Cedera, Atlet Dansa Sulsel Bersaudara Ade Tri Putra Kadiaman dan Anastasya Kadiaman Raih Medali Perak

“Forum ini adalah bukti nyata dari keberlanjutan komitmen kita bersama, setelah kesuksesan Green Leadership Forum pertama pada tahun 2022 yang berhasil mendorong lahirnya kebijakan inovatif Transfer Anggaran berbasis Ekologi (TAKE) dan Alokasi Anggaran Kelurahan berbasis Ekologi (ALAKE),” ujar Jufri.

Ia menambahkan bahwa Pemprov Sulsel telah menempatkan isu perubahan iklim sebagai prioritas pembangunan jangka panjang dan menengah.

“Provinsi Sulawesi Selatan telah menempatkan isu lingkungan perubahan iklim sebagai agenda prioritas pembangunan daerah. Komitmen ini secara eksplisit termuat dalam dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang dan jangka menengah Sulsel,” terangnya.

Jufri menyebutkan bahwa prinsip pembangunan hijau dan rendah karbon sudah menjadi bagian integral dari Rancangan Akhir RPJMD Sulsel 2025–2029.

Dalam misinya, Sulsel menargetkan pembangunan infrastruktur yang tangguh terhadap bencana dan perubahan iklim sebagai kunci akselerasi pertumbuhan ekonomi.

BACA JUGA  Buka Trend Hijab Road to AMBF, Ninuk Zudan Harap Ada Regenerasi dan Pembinaan Desainer Muda

Ia berharap Green Leadership Forum II menjadi momentum sinergi pemerintah pusat, daerah, NGO, mitra pembangunan, dan masyarakat sipil dalam mengelola lingkungan hidup secara berkelanjutan.

“Dengan dukungan para pihak dan sinergi satu dengan lainnya, kami optimis pencapaian pembangunan menuju Sulawesi Selatan Maju dan Berkarakter dapat terwujud,” pungkasnya.

Sebagai bagian dari forum ini, diluncurkan kebijakan Transfer Anggaran Kabupaten Berbasis Ekologi (TAKE) untuk Kabupaten Sinjai, Jeneponto, dan Bulukumba.

Selain itu, Bupati Maros menyerahkan SK Masterplan Integrated Area Development (IAD) Perhutanan Sosial kepada pemerintah pusat dan provinsi.

Forum ini juga memberikan penghargaan kepada 7 kabupaten dan 1 kota yang telah memiliki kebijakan Environmental Fiscal Transfer (EFT) dan pengembangan perhutanan sosial berbasis kawasan terpadu. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel