Politics
Jika Terpilih, AMAN Pastikan APBD Kota Makassar Tepat Sasaran

Kitasulsel–Makassar Calon Wali Kota Makassar usulan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Amri Arsyid menegaskan, jika AMAN terpilih pada 27 November mendatang, penggunaan APBD Kota Makassar akan tepat sasaran.
Amri berjanji pemerintah kota akan mengalokasikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Makassar untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, seperti membuat program untuk mengatasi banjir, menyelesaikan persoalan air bersih, kemacetan, parkir liar, menciptakan lapangan kerja, meningkatkan perekonomian dan memperbaiki sarana transportasi massal.

“Insya Allah kebijakan politik AMAN adalah mengerjakan yang rakyat betul-betul butuhkan. Artinya akan mengalokasikan anggaran pemerintah kota, akan mengalokasikan program yang dibuat pemerintah kota untuk memenuhi apa yang betul-betul diinginkan oleh masyarakat,” kata Amri.
Oleh karna itu, selama tahapan kampanye, pasangan Amri – Rahman fokus untuk bersosialisasi dan menyerap berbagai aspirasi masyarakat Kota Makassar di berbagai titik yang didatangi.

“Setiap titik punya kebutuhan yang berbeda-beda, setiap titip punya keinginan yang berbeda-beda. Inilah tujuannya kita bertemu dan berdiskusi untuk mengetahui apa kebutuhan dari bapak dan ibu-ibu sekalian,” terang Amri Arsyid.
Menurut Amri, ada dua hal yang harus dilakukan oleh pemerintah dalam melibatkan masyarakat dalam pembangunan.
Pertama, perlu aspiratif terhadap aspirasi yang disampaikan oleh masyarakat. Kedua, kepekaan terhadap kebutuhan masyarakat. Pemerintah perlu mengetahui apa yang dibutuhkan oleh masyarakat serta mau mendengarkan.
Ia menambahkan, pengelolaan yang baik dan tepat sasaran dari APBD akan berdampak signifikan terhadap perkembangan ekonomi daerah, peningkatan kesejahteraan masyarakat, serta distribusi sumber daya yang lebih merata. (*)
Politics
Catatan Redaksi: Janji Politik: Dari Harapan Menuju Kenyataan

Kitasulsel—Makassar—Janji politik selalu menjadi magnet utama dalam setiap kontestasi pemilihan kepala daerah. Masyarakat menaruh harapan besar pada sederet program kerja yang ditawarkan, karena dari situlah terbit secercah keyakinan akan perubahan. Namun, di balik gegap gempita kampanye dan pidato politik, ada realitas yang kerap luput dipahami: tidak semua janji bisa langsung diwujudkan begitu seorang pemimpin dilantik.
Butuh waktu, proses, serta kedewasaan dalam menyikapinya. Penyelarasan antara janji politik dengan kekuatan anggaran daerah bukan perkara sederhana. Program kerja yang telah tertuang dalam dokumen perencanaan membutuhkan sinkronisasi dengan postur anggaran, mekanisme regulasi, hingga prioritas pembangunan yang disepakati bersama. Walau terkesan lambat, pada dasarnya roda implementasi tetap bergerak, dan janji politik perlahan menemukan jalannya untuk terealisasi.

Sebagian masyarakat kerap menilai janji politik sebagai sesuatu yang seharusnya segera terwujud begitu jabatan diemban. Padahal, dalam praktik pemerintahan, tidak ada kebijakan yang bisa berdiri sendiri tanpa mempertimbangkan aspek keuangan daerah. Keinginan mempercepat realisasi harus berhadapan dengan aturan, tata kelola, serta skema pembiayaan yang terbatas.
Sesungguhnya, tidak ada kepala daerah yang tidak ingin janji politiknya segera terwujud. Semua pemimpin tentu ingin meninggalkan jejak nyata di tengah masyarakat. Namun, kendala sering kali hadir dari kebijakan internal pemerintahan itu sendiri: mulai dari proses perencanaan anggaran, koordinasi antar-lembaga, hingga keterbatasan fiskal. Di sinilah pentingnya kedewasaan publik dalam memandang dinamika politik dan pembangunan.

Hal yang perlu digarisbawahi adalah, penyelarasan antara program kerja dengan kemampuan anggaran tidak boleh dilakukan secara terburu-buru. Sebab, tergesa-gesa dalam memenuhi janji justru berisiko menimbulkan pelanggaran pengelolaan keuangan daerah. Akuntabilitas dan transparansi menjadi fondasi penting agar realisasi program benar-benar berdampak positif, bukan sekadar mengejar pencitraan.
Pada akhirnya, janji politik bukan sekadar kata-kata manis di masa kampanye, melainkan amanah yang membutuhkan perjalanan panjang. Di dalamnya ada proses belajar, kesabaran, dan kesungguhan. Bagi masyarakat, memahami bahwa perubahan tidak bisa terjadi dalam sekejap adalah bentuk kedewasaan politik. Bagi kepala daerah, menepati janji dengan penuh tanggung jawab adalah wujud integritas yang sesungguhnya.
-
2 tahun ago
Informasi Tidak Berimbang,Dewan Pengurus KKS Kairo Mesir Keluarkan Rilis Kronologi Kejadian di Mesir
-
Politics12 bulan ago
Indo Barometer:Isrullah Ahmad -Usman Sadik Pepet Budiman-Akbar,IBAS-Puspa Tak Terkejar
-
1 tahun ago
Tangis Haru Warnai Pelepasan Status ASN Hj Puspawati Husler”Tetaplah Kuat Kami Bersamamu”
-
2 tahun ago
Pj Gubernur Bahtiar Paparkan Rencana Pembangunan Sulsel di Depan Presiden Jokowi
-
3 tahun ago
Video Menolak Berjabat Tangan Dengan Seorang Warga Viral ,Ketua DPRD Luwu Timur Dinilai Tidak Mencerminkan Diri Sebagai Wakil Rakyat
-
1 tahun ago
IBAS Is Back: Siap Maju di Kontestasi Pilkada Luwu Timur
-
3 tahun ago
Dari Kotamobagu, BMR Anies Bertekat Menangkan Anies Baswedan*
-
1 tahun ago
Duet Birokrat dan Legislatif, NasDem Usung Syahar-Kanaah di Pilkada Sidrap
You must be logged in to post a comment Login