Connect with us

Kementrian Agama RI

Asesmen PTIQ, Menag akan Kenalkan Keilmuan Islam Indonesia pada Dunia

Published

on

Kitasulsel–JAKARTA Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar menghadiri Asesmen Lapangan Program Studi Magister Ekonomi Syariah di Universitas PTIQ Jakarta. Turut hadir, Direktur Pascasarjana Universitas PTIQ, Darwis Hude.

Pada kesempatan ini, Menag menyampaikan gagasan pemerintah untuk mengenalkan perkembangan keilmuan Islam di Indonesia kepada dunia.

“Kita negara dengan penduduk besar yang paling mampu mempertahankan moderasi beragama. Juga termasuk negara dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi di dunia Islam,” kata Menag, Kamis (31/10/2024).

“Juga negara paling aman karena lokasinya jauh dari Israel. Siapa yang mampu mengayomi peradaban keilmuan Islam? Indonesia menjadi yang paling stabil dan memungkinkan. Itulah salah satu harapan pemerintah, yaitu akan mengenalkan kemajuan pendidikan Islam di Indonesia kepada dunia,” jelas Menag. (*)

BACA JUGA  Gelar Rapim Perdana, Menag Minta Jajarannya Solid
Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Menag: Selawat Wujud Cinta Terdalam kepada Rasulullah

Published

on

Kitasulsel–JAKARTA Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Al-Munawar, Kantor Kementerian Agama Jakarta, Senin (15/9/2025), berlangsung khidmat. Menteri Agama Nasaruddin Umar yang hadir dalam acara tersebut mengajak umat Islam memperdalam kecintaan kepada Rasulullah dengan memperbanyak selawat.

Turut hadir dalam acara tersebut Staf Khusus Menteri Agama Gugun Gumilar, Sekretaris Jenderal Kamaruddin Amin, para pejabat eselon I, II, dan III, pengurus DKM Masjid Al-Munawar, serta pegawai Kementerian Agama.

 

Acara diawali dengan lantunan Mahalul Qiyam, pujian dan selawat yang dilantunkan bersama untuk mengagungkan Nabi Muhammad SAW. Dalam tausiyahnya, Menag menegaskan bahwa berselawat merupakan salah satu bentuk cinta terdalam kepada Nabi.

“Cinta pertama kita adalah Rasulullah, dan di atasnya ada Allah SWT. Wujud rasa cinta kita kepada beliau adalah dengan berselawat,” ujar Menag.

BACA JUGA  Maulid Akbar dan Khaul di Pattene Maros Jadi Ajang Silaturahmi, Menteri Agama Disambut Ribuan Jamaah

Ia menjelaskan, memperingati Maulid Nabi tidak hanya dimaknai sebagai perayaan kelahiran, tetapi juga sebagai momentum mengenang haul atau wafatnya Rasulullah. Menurutnya, peringatan ini penting agar umat Islam tidak sekadar bersukacita, tetapi juga merenungi teladan dan ajaran yang diwariskan Nabi hingga akhir hayatnya.

Menag juga menggarisbawahi keutamaan selawat sebagai jalan meraih syafaat Rasulullah. Ia mengutip pandangan Imam Al-Ghazali yang menyebutkan bahwa selawat dapat menjadi kunci pembuka agar doa lebih mudah dikabulkan Allah SWT.

 

“Selawat bukan sekadar bacaan lisan, melainkan ungkapan kerinduan dan kecintaan kita yang paling dalam. Saat berselawat, kita seakan berbicara langsung dengan Rasulullah,” tambahnya.

Dalam kesempatan itu, Menag juga menyampaikan makna di balik tradisi berdiri saat berselawat.

BACA JUGA  Peserta PPG Kemenag Tahun Ini Naik 700%

“Alasan kita berdiri adalah sebagai bentuk penghormatan tertinggi kepada Nabi. Ketika berselawat, kita menyambut roh Rasulullah yang diyakini hadir di tengah-tengah kita,” jelasnya. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel