Connect with us

Politics

Terus Bergerak, Amri Arsyid Yakinkan Warga Antang Program Bantuan Modal Usaha 10 juta

Published

on

Kitasulsel–Makassar Calon Wali Kota Makassar nomor urut empat, Amri Arsyid menegaskan, AMAN akan menyiapkan 20 ribu paket bantuan modal usaha untuk ibu-ibu dan anak muda setiap tahunnya, jika terpilih pada 27 November mendatang.

Amri merinci bantuan tersebut akan dibagikan untuk ibu-ibu dan anak muda dengan masing-masing 10 ribu paket usaha per tahun.

“AMAN akan konsen pada peningkatan ekonomi keluarga, dimana setiap tahunnya sebanyak 20 ribu paket modal usaha akan kita siapkan untuk ibu-ibu dan milenial,” kata Amri Arsyid saat berkampanye di Ujung Bori, Antang.

Sebelum diberi modal usaha ibu-ibu akan diberikan pelatihan kerja yang berkaitan dengan bisnis rumahan, sementara para anak muda akan dilatih di sektor industri kreatif.

BACA JUGA  AMAN Siapkan Solusi Kesejahteraan Nelayan Makassar

“Bantuan 10 juta ini akan kita berikan, tetapi syaratnya harus diikuti dulu yakni pelatihan. Jangan sampai apa yang kita inginkan tidak tercapai, kita mau bantuan ini betul-betul bermanfaat dan tepat sasaran” tambahnya.

Pasangan Amri – Rahman memastikan, bantuan modal usaha 10 juta per orang menjadi program yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat Kota Makassar saat ini. Program tersebut hadir sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan perekonomian dan mengurangi pengangguran. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Politics

Catatan Redaksi: Janji Politik: Dari Harapan Menuju Kenyataan

Published

on

Kitasulsel—Makassar—Janji politik selalu menjadi magnet utama dalam setiap kontestasi pemilihan kepala daerah. Masyarakat menaruh harapan besar pada sederet program kerja yang ditawarkan, karena dari situlah terbit secercah keyakinan akan perubahan. Namun, di balik gegap gempita kampanye dan pidato politik, ada realitas yang kerap luput dipahami: tidak semua janji bisa langsung diwujudkan begitu seorang pemimpin dilantik.

Butuh waktu, proses, serta kedewasaan dalam menyikapinya. Penyelarasan antara janji politik dengan kekuatan anggaran daerah bukan perkara sederhana. Program kerja yang telah tertuang dalam dokumen perencanaan membutuhkan sinkronisasi dengan postur anggaran, mekanisme regulasi, hingga prioritas pembangunan yang disepakati bersama. Walau terkesan lambat, pada dasarnya roda implementasi tetap bergerak, dan janji politik perlahan menemukan jalannya untuk terealisasi.

BACA JUGA  Workshop Nasional, Taufan Pawe Paparkan Rekomendasi Publik Hadapi Revisi Undang-undang Pemilu

Sebagian masyarakat kerap menilai janji politik sebagai sesuatu yang seharusnya segera terwujud begitu jabatan diemban. Padahal, dalam praktik pemerintahan, tidak ada kebijakan yang bisa berdiri sendiri tanpa mempertimbangkan aspek keuangan daerah. Keinginan mempercepat realisasi harus berhadapan dengan aturan, tata kelola, serta skema pembiayaan yang terbatas.

Sesungguhnya, tidak ada kepala daerah yang tidak ingin janji politiknya segera terwujud. Semua pemimpin tentu ingin meninggalkan jejak nyata di tengah masyarakat. Namun, kendala sering kali hadir dari kebijakan internal pemerintahan itu sendiri: mulai dari proses perencanaan anggaran, koordinasi antar-lembaga, hingga keterbatasan fiskal. Di sinilah pentingnya kedewasaan publik dalam memandang dinamika politik dan pembangunan.

Hal yang perlu digarisbawahi adalah, penyelarasan antara program kerja dengan kemampuan anggaran tidak boleh dilakukan secara terburu-buru. Sebab, tergesa-gesa dalam memenuhi janji justru berisiko menimbulkan pelanggaran pengelolaan keuangan daerah. Akuntabilitas dan transparansi menjadi fondasi penting agar realisasi program benar-benar berdampak positif, bukan sekadar mengejar pencitraan.

BACA JUGA  Program Bagi Air Bersih Ininnawa, Harun Al Rasyd : Air Bersihnya Kami Beli, Dibagi Gratis ke Warga

Pada akhirnya, janji politik bukan sekadar kata-kata manis di masa kampanye, melainkan amanah yang membutuhkan perjalanan panjang. Di dalamnya ada proses belajar, kesabaran, dan kesungguhan. Bagi masyarakat, memahami bahwa perubahan tidak bisa terjadi dalam sekejap adalah bentuk kedewasaan politik. Bagi kepala daerah, menepati janji dengan penuh tanggung jawab adalah wujud integritas yang sesungguhnya.

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel