Connect with us

Politics

Seto-Rezki Komitmen Kembangkan Wirausaha Emak-emak demi Peningkatan Kesejahteraan

Published

on

Kitasulsel–Makassar Dukungan terhadap pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar nomor urut 2, Andi Seto Asapa-Rezki Mulfiati Lutfi (Sehati), semakin menguat. Apalagi dari barisan ras terkuat kapangan emak-emak.

Teranyar, giliran para emak-emak eks Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK) yang menyatakan komitmennya untuk mendukung pasangan Seto-Rezki dalam Pilwalkot Makassar 2024.

Deklarasi dukungan ini terjalin saat Rezki Mulfiati Lutfi bersilaturahmi dengan puluhan ibu-ibu koordinator lintas kelurahan di Kedai 1001, Jalan Rusa, Kelurahan Maricaya, Makassar, pada Selasa (29/10/2024).

Ketua Ibu-ibu Eks PDK Kota Makassar, Rita menyampaikan bahwa dukungan ini bukan tanpa alasan. Saat ini, kelompok tersebut telah memiliki 835 data pemilih perempuan yang tersebar di seluruh kelurahan Kota Makassar.

BACA JUGA  Blusukan ke Pasar Terong, Calon Walikota Makassar Appi Serap Aspirasi Pedagang dan Warga

Rita menyebutkan, program “Nyaman Pendidikan Paripurna” yang digagas oleh Seto-Rezki menjadi salah satu faktor utama yang memikat hati para emak-emak ini.

Sebab, program ini menjanjikan seragam dan perlengkapan sekolah gratis bagi seluruh siswa SD dan SMP, yang diharapkan dapat meringankan beban para orang tua.

Selain itu, program “Nyaman Berwirausaha” berbasis RW yang diusung Seto-Rezki juga mendapat apresiasi tinggi.

Program ini dirancang untuk memberdayakan UMKM lokal, khususnya bagi para ibu yang ingin mengembangkan usaha.

Tak hanya menyediakan pelatihan wirausaha, Seto-Rezki berjanji akan memberikan dukungan permodalan, pembinaan, hingga pemasaran produk bagi para pelaku UMKM jika terpilih nanti.

“Kami sangat berharap program ini bisa direalisasikan, terutama untuk membantu para ibu-ibu di Makassar yang ingin berwirausaha dan mandiri secara ekonomi,” ungkap Rita.

BACA JUGA  Heboh, Andi Seto Asapa Kunjungi Kuliner Pasar Cidu, Borong Dagangan Pedagang

Sementara itu, Rezki Mulfiati Lutfi menyambut baik atas dukungan dari para ibu-ibu eks PDK. Hal ini menandakan bahwa pasangan Seto-Rezki semakin mendapat tempat di hati masyarakat.

“Apalagi kita ketahui kehadiran sosok perempuan di Makassar yang memiliki peran besar dalam menentukan arah pembangunan kota ke depan,” ujarnya.

Rezki juga mengapresiasi solidaritas emak-emak eks PDK yang telah memilih untuk bersatu dan memperkuat barisan dalam mendukung Sehati di Pilwalkot Makassar 2024.

Dengan dukungan kuat dari komunitas perempuan, Rezki berharap dapat mewujudkan program yang memberdayakan masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan warga Makassar, terutama bagi ibu-ibu yang menjadi penggerak.

“Ini menjadi penyemangat bagi kami untuk terus bergerak demi masa depan Makassar yang lebih baik,” pungkas Rezki. (*)

BACA JUGA  Rusdi Layong: Partai Gelora Luwu Timur Solid Dukung Ibas-Puspa
Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Politics

Workshop Nasional, Taufan Pawe Paparkan Rekomendasi Publik Hadapi Revisi Undang-undang Pemilu

Published

on

Kitasulsel–MAKASSAR Sebuah workshop publik nasional bertajuk “Menuju Pemilu yang Adil dan Representatif” sukses diselenggarakan di Ballroom Hotel Unhas, Selasa (29/7/2025).

Acara ini bertujuan untuk menjaring masukan publik bagi revisi regulasi kepemiluan di Indonesia, dihadiri oleh sejumlah akademisi terkemuka dan pemangku kepentingan.

Workshop ini dibuka langsung oleh Wakil Rektor Unhas, Prof. Farida Patittingi, menandakan dukungan penuh dari lingkungan akademik terhadap inisiatif penting ini.

Diskusi mendalam dalam acara ini menghadirkan penanggap dari berbagai latar belakang, termasuk Anggota Komisi II DPR RI Fraksi Partai Golkar, Taufan Pawe, Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya, dan Perencana Madya Bappenas Republik Indonesia, Maharani.

Sesi pembahasan juga diperkaya oleh paparan dari Dekan FISIP Unhas serta dua narasumber ahli, Prof. Muhammad dan Endang Sari, keduanya dosen politik dari FISIP Unhas.

Dalam paparannya, Anggota Komisi II DPR RI, Taufan Pawe, menyoroti pentingnya kesiapan Komisi II dan pemerintah dalam menghadapi Pilkada Serentak.

Ia menekankan pentingnya meminimalisir potensi permasalahan yang mungkin timbul selama proses penyelenggaraan Pilkada. Ia juga secara lugas menyoroti putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang dianggapnya sangat gamblang dalam pelaksanaannya, namun juga mengungkap beberapa kelemahan dalam Pilkada Serentak 2024.

BACA JUGA  Appi Peduli Terus Berlanjut, Kali Ini Sasar Warga Kelurahan Parang Tambung

“Kami berharap, dengan putusan MK, kita buka semuanya sebelum masuk dalam sistem kepemiluan ke depannya.”

Pawe juga menyoroti kasus-kasus pelanggaran, termasuk penggunaan ijazah palsu, yang menurutnya seharusnya tidak hanya dilihat dari syarat formalnya saja, melainkan juga harus ada verifikasi ijazah materil dan penelusuran yang lebih komprehensif.

“Penyelenggara harus berintegritas dan harus dibuat batasan tersendiri terkait keluasan dokumen. Kami mencoba merumuskan kewenangan penyelenggara untuk menentukan bukti tersebut,” tambahnya.

Kajian Akademik dan Usulan Perbaikan Sistem Pemilu

Diskusi dalam workshop ini tidak hanya berfokus pada evaluasi, tetapi juga pada perumusan solusi konkret. Beberapa poin penting yang mengemuka dari kajian akademik dan masukan publik meliputi:

Pertama, Perluasan Pemilihan: Diperlukan pembahasan mengenai perluasan skala pemilihan, termasuk untuk pemilihan presiden.

BACA JUGA  Dermaga dan Air Bersih Jadi Fokus Seto untuk Warga Pulau

Kedua,kolaborasi Lintas Lembaga: Pentingnya duduk bersama antara Eksekutif, Legislatif, dan Yudikatif untuk menyelaraskan arah revisi regulasi.

Ketiga, Kodifikasi UU Pemilu melalui Omnibus Law: Usulan untuk menyatukan berbagai regulasi kepemiluan dalam satu omnibus law yang komprehensif dan partisipatif.

Keempat, Revisi Adil, Demokratis, dan Inklusif: Penekanan pada prinsip keadilan, demokrasi, dan inklusivitas dalam setiap revisi regulasi.

Kelima, Evaluasi Sistem Pemilu dan Uji Coba Sistem Campuran: Mengkaji ulang sistem pemilu yang ada dan mempertimbangkan uji coba sistem campuran untuk mencari model terbaik.

Keenam, Rancangan Kalender Pemilu Nasional dan Daerah yang Realistis: Menyusun jadwal pemilu yang lebih terencana dan realistis, baik untuk tingkat nasional maupun daerah.

Ketujuh, Pembangunan Kapasitas Lembaga Penyelenggara dan Literasi Publik Digital: Meningkatkan kapabilitas KPU dan Bawaslu, serta memperkuat literasi digital masyarakat terkait pemilu.

Kedelapan Masukan Publik dan Akademisi Penting untuk Legitimasi: Menegaskan bahwa partisipasi publik dan sumbangsih pemikiran dari akademisi sangat krusial untuk membangun legitimasi proses dan hasil pemilu.

BACA JUGA  Hadiri Pelantikan Pengurus NU Sulsel, Ilham Fauzi: Garis Terdepan Penjaga Kebhinekaan

Taufan Pawe menyatakan bahwa rekomendasi-rekomendasi yang dihasilkan dari workshop ini sejalan dengan semangat Komisi II DPR RI.

“Kami akan sharing semua yang pada hakikatnya apa yang ada dalam rekomendasi tersebut menurut kami sama dengan apa yang lagi semangat kami di Komisi II,” ujarnya.

Meskipun mengakui adanya pro dan kontra terkait keserentakan pemilu (berdasarkan putusan MK nomor 55 dan 135), Pawe menegaskan bahwa putusan MK bersifat final dan mengikat.

“Tidak ada pilihan lain, kita harus mengikuti apa yang menjadi keputusan MK. Ini simbol kenegaraan kita, MK itu lembaga negara yang punya kewenangan dan kapasitas,” pungkasnya, menegaskan pentingnya efisiensi dalam setiap pelaksanaan pemilu ke depannya.

Workshop ini diharapkan menjadi pijakan penting bagi penyusunan regulasi kepemiluan yang lebih baik, adil, dan representatif di masa mendatang, dengan mengedepankan integritas penyelenggara dan partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat.(*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel