Connect with us

Politics

Ilham Fauzi Gerak Cepat Tinjau Lokasi Kebakaran di Kecamatan Bontoala

Published

on

Kitasulsel–Makassar Musibah kebarakan melanda pemukimanan padat penduduk di Jalan Laiya, Kelurahan Gaddong, Kecamatan Bontoala, Kota Makkassar, Senin (28/10/2024) pagi tadi.

Peristiwa nahas itu terjadi di lorong 124A, tepatnya di belakang SD Negeri Gaddong sekira pukul 05.30 Wita. Diperkirakan ada sekira 20 unit rumah hangus terbakar.

Saat api masih berkobar, nampak Calon Wakil Wali Kota Makassar nomor urut 3, Ilham Ari Fauzi Amir Uskara, berada di lokasi kebakaran. Dia didampingi beberapa orang dari timnya.

Ilham Fauzi menunjukkan respons cepat dalam menghadapi kejadian kebakaran yang terjadi di Jalan Laiya lorong 124A pada pagi hari ini.

Kebakaran yang melanda pemukiman padat penduduk tersebut berhasil menarik perhatian banyak pihak, dan Ilham Ari Fauzi langsung bergerak menuju lokasi untuk memantau kondisi serta memberikan dukungan kepada para korban.

BACA JUGA  Tangis Bacalon Wakil Walikota Makassar, Rezky Saat Sampaikan Keprihatinan Sampaikan Pelayanan Kesehatan di Manggala

Setibanya di lokasi, Ilham disambut oleh warga yang membutuhkan bantuan darurat. Ia berdialog dengan beberapa korban, mendengarkan kebutuhan mendesak mereka, dan mengajak para relawan serta pihak berwenang untuk segera memberikan bantuan logistik, seperti makanan, pakaian, dan tempat penampungan sementara.

“Kita semua harus bergerak cepat. Ini bukan hanya soal bantuan materil, tetapi juga soal memberi dukungan moral kepada mereka yang kehilangan tempat tinggal,” ujar Ilham Ari Fauzi di lokasi kebakaran.

Selain itu, ia juga menyatakan akan mengupayakan bantuan bagi para korban agar bisa segera bangkit dari musibah ini.

Kebakaran tersebut menyebabkan kerusakan parah di beberapa rumah, meski hingga saat ini belum ada laporan korban jiwa. Namun, sejumlah keluarga terpaksa mengungsi akibat kehilangan tempat tinggal.

BACA JUGA  Fatmawati Rusdi:Semua Program IBAS-Puspa Sejalan Dengan Program Andalan Hati,”Tennang Ni”

Aparat kepolisian dan tim pemadam kebakaran telah berhasil memadamkan api dan kini tengah melakukan penyelidikan terkait penyebab kebakaran.

Langkah cepat Ilham ini mendapatkan apresiasi dari warga sekitar, yang merasa terbantu oleh kehadiran dan dukungannya.

Sebagai calon Wakil Wali Kota, Ilham Ari Fauzi terus menunjukkan komitmennya untuk dekat dengan masyarakat dan hadir dalam setiap situasi darurat, demi terciptanya Makassar yang lebih tangguh dan peduli.

Ilyas Arief, selaku juru bicara (jubir) Paslon INiMI mengungkapkan, saat mendapat informasi terkait musibah tersebut, Ilham Ari Fauzi atau yang akrab disapa Daeng Tayang gerak cepat meminta timnya untuk mengunjungi lokasi.

“Jadi setelah kami melaksanakan shalat subuh bersama di wilayah Kecamatan Panakkukang, beliau (Ilham Fauzi) mendapat informasi dari salah satu pendukungnya kalau ada musibah kebakaran di Kelurahan Gaddong. Daeng Tayang langsung ke lokasi untuk mengunjungi para korban,” ujar Ilyas.(*)

BACA JUGA  Elektabilitas 44,75 Persen, Appi Unggul di Survei Terbaru CRC
Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Politics

Workshop Nasional, Taufan Pawe Paparkan Rekomendasi Publik Hadapi Revisi Undang-undang Pemilu

Published

on

Kitasulsel–MAKASSAR Sebuah workshop publik nasional bertajuk “Menuju Pemilu yang Adil dan Representatif” sukses diselenggarakan di Ballroom Hotel Unhas, Selasa (29/7/2025).

Acara ini bertujuan untuk menjaring masukan publik bagi revisi regulasi kepemiluan di Indonesia, dihadiri oleh sejumlah akademisi terkemuka dan pemangku kepentingan.

Workshop ini dibuka langsung oleh Wakil Rektor Unhas, Prof. Farida Patittingi, menandakan dukungan penuh dari lingkungan akademik terhadap inisiatif penting ini.

Diskusi mendalam dalam acara ini menghadirkan penanggap dari berbagai latar belakang, termasuk Anggota Komisi II DPR RI Fraksi Partai Golkar, Taufan Pawe, Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya, dan Perencana Madya Bappenas Republik Indonesia, Maharani.

Sesi pembahasan juga diperkaya oleh paparan dari Dekan FISIP Unhas serta dua narasumber ahli, Prof. Muhammad dan Endang Sari, keduanya dosen politik dari FISIP Unhas.

Dalam paparannya, Anggota Komisi II DPR RI, Taufan Pawe, menyoroti pentingnya kesiapan Komisi II dan pemerintah dalam menghadapi Pilkada Serentak.

Ia menekankan pentingnya meminimalisir potensi permasalahan yang mungkin timbul selama proses penyelenggaraan Pilkada. Ia juga secara lugas menyoroti putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang dianggapnya sangat gamblang dalam pelaksanaannya, namun juga mengungkap beberapa kelemahan dalam Pilkada Serentak 2024.

BACA JUGA  Fatmawati Rusdi:Semua Program IBAS-Puspa Sejalan Dengan Program Andalan Hati,”Tennang Ni”

“Kami berharap, dengan putusan MK, kita buka semuanya sebelum masuk dalam sistem kepemiluan ke depannya.”

Pawe juga menyoroti kasus-kasus pelanggaran, termasuk penggunaan ijazah palsu, yang menurutnya seharusnya tidak hanya dilihat dari syarat formalnya saja, melainkan juga harus ada verifikasi ijazah materil dan penelusuran yang lebih komprehensif.

“Penyelenggara harus berintegritas dan harus dibuat batasan tersendiri terkait keluasan dokumen. Kami mencoba merumuskan kewenangan penyelenggara untuk menentukan bukti tersebut,” tambahnya.

Kajian Akademik dan Usulan Perbaikan Sistem Pemilu

Diskusi dalam workshop ini tidak hanya berfokus pada evaluasi, tetapi juga pada perumusan solusi konkret. Beberapa poin penting yang mengemuka dari kajian akademik dan masukan publik meliputi:

Pertama, Perluasan Pemilihan: Diperlukan pembahasan mengenai perluasan skala pemilihan, termasuk untuk pemilihan presiden.

BACA JUGA  Dukung Seto-Rezki, Ribuan Milenial-Gen Z Makassar Ikut Deklarasi Relawan Riang Gembira

Kedua,kolaborasi Lintas Lembaga: Pentingnya duduk bersama antara Eksekutif, Legislatif, dan Yudikatif untuk menyelaraskan arah revisi regulasi.

Ketiga, Kodifikasi UU Pemilu melalui Omnibus Law: Usulan untuk menyatukan berbagai regulasi kepemiluan dalam satu omnibus law yang komprehensif dan partisipatif.

Keempat, Revisi Adil, Demokratis, dan Inklusif: Penekanan pada prinsip keadilan, demokrasi, dan inklusivitas dalam setiap revisi regulasi.

Kelima, Evaluasi Sistem Pemilu dan Uji Coba Sistem Campuran: Mengkaji ulang sistem pemilu yang ada dan mempertimbangkan uji coba sistem campuran untuk mencari model terbaik.

Keenam, Rancangan Kalender Pemilu Nasional dan Daerah yang Realistis: Menyusun jadwal pemilu yang lebih terencana dan realistis, baik untuk tingkat nasional maupun daerah.

Ketujuh, Pembangunan Kapasitas Lembaga Penyelenggara dan Literasi Publik Digital: Meningkatkan kapabilitas KPU dan Bawaslu, serta memperkuat literasi digital masyarakat terkait pemilu.

Kedelapan Masukan Publik dan Akademisi Penting untuk Legitimasi: Menegaskan bahwa partisipasi publik dan sumbangsih pemikiran dari akademisi sangat krusial untuk membangun legitimasi proses dan hasil pemilu.

BACA JUGA  KPU Makassar Gelar Debat Perdana Pilwalkot Siang Hari, Ini Alasannya

Taufan Pawe menyatakan bahwa rekomendasi-rekomendasi yang dihasilkan dari workshop ini sejalan dengan semangat Komisi II DPR RI.

“Kami akan sharing semua yang pada hakikatnya apa yang ada dalam rekomendasi tersebut menurut kami sama dengan apa yang lagi semangat kami di Komisi II,” ujarnya.

Meskipun mengakui adanya pro dan kontra terkait keserentakan pemilu (berdasarkan putusan MK nomor 55 dan 135), Pawe menegaskan bahwa putusan MK bersifat final dan mengikat.

“Tidak ada pilihan lain, kita harus mengikuti apa yang menjadi keputusan MK. Ini simbol kenegaraan kita, MK itu lembaga negara yang punya kewenangan dan kapasitas,” pungkasnya, menegaskan pentingnya efisiensi dalam setiap pelaksanaan pemilu ke depannya.

Workshop ini diharapkan menjadi pijakan penting bagi penyusunan regulasi kepemiluan yang lebih baik, adil, dan representatif di masa mendatang, dengan mengedepankan integritas penyelenggara dan partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat.(*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel