Connect with us

Politics

Kampanye Pasca Debat, Amri Arsyid Sosialisasi Bantuan Modal Usaha 10 Juta Ke Warga Sudiang

Published

on

Kitasulsel–Makassar Calon Wali Kota Makassar nomor urut empat, Amri Arsyid menyapa warga di Kelurahan Sudiang, Kecamatan Biringkanaya, Minggu (27/10/2024).

Lewat kesempatan itu, Amri Arsyid kembali menyampaikan program unggulan AMAN yakni bantuan modal usaha untuk ibu-ibu dan anak muda sebesar 10 juta rupiah per orang.

Amri menjelaskan, program tersebut hadir sebagai solusi untuk meningkatkan perekonomian warga, memberdayakan perempuan dan mengurangi jumlah pengangguran di Kota Makassar.

“Program ini khusus untuk ibu-ibu dan anak muda atau kaum milenial dan Gen Z. Dari program ini kedepannya kita harapkan agar tidak ada lagi keluarga di Kota Makassar yang hidup dibawah garis kemiskinan,” katanya.

Pasangan Amri Arsyid-Rahman Bando melihat, peningkatan ekonomi keluarga menjadi prioritas yang harus dituntaskan di Makassar sebagai kota metropolitan dengan jumlah penduduk hampir mencapai 1,5 juta jiwa.

BACA JUGA  Mantan Ketua KPU Sulsel Pimpin Tim Hukum Pasangan Seto-Rezki di Pilwalkot Makassar

“Kita melihat ada potensi yang bisa dikembangkan yaitu pemberdayaan ibu-ibu. lewat program ini, ibu-ibu akan memiliki kemampuan untuk membangun usahanya sendiri dan insya Allah keluarga bisa lebih sejahtera,” tambahnya.

Program AMAN modal usaha adalah program yang terintegrasi, mulai dari pelatihan kerja, pemberian modal, hingga pendampingan usaha. Hal itu dilakukan untuk memastikan bahwa program tersebut tepat sasaran dan bisa berdampak langsung terhadap peningkatan ekonomi masyarakat. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Politics

Catatan Redaksi: Janji Politik: Dari Harapan Menuju Kenyataan

Published

on

Kitasulsel—Makassar—Janji politik selalu menjadi magnet utama dalam setiap kontestasi pemilihan kepala daerah. Masyarakat menaruh harapan besar pada sederet program kerja yang ditawarkan, karena dari situlah terbit secercah keyakinan akan perubahan. Namun, di balik gegap gempita kampanye dan pidato politik, ada realitas yang kerap luput dipahami: tidak semua janji bisa langsung diwujudkan begitu seorang pemimpin dilantik.

Butuh waktu, proses, serta kedewasaan dalam menyikapinya. Penyelarasan antara janji politik dengan kekuatan anggaran daerah bukan perkara sederhana. Program kerja yang telah tertuang dalam dokumen perencanaan membutuhkan sinkronisasi dengan postur anggaran, mekanisme regulasi, hingga prioritas pembangunan yang disepakati bersama. Walau terkesan lambat, pada dasarnya roda implementasi tetap bergerak, dan janji politik perlahan menemukan jalannya untuk terealisasi.

BACA JUGA  5 Hari Jelang Pencoblosan, Jubir SAR Kanaah Kembali Ajak Masyarakat Sidrap untuk Berpilkada Damai Tanpa Berita Hoax

Sebagian masyarakat kerap menilai janji politik sebagai sesuatu yang seharusnya segera terwujud begitu jabatan diemban. Padahal, dalam praktik pemerintahan, tidak ada kebijakan yang bisa berdiri sendiri tanpa mempertimbangkan aspek keuangan daerah. Keinginan mempercepat realisasi harus berhadapan dengan aturan, tata kelola, serta skema pembiayaan yang terbatas.

Sesungguhnya, tidak ada kepala daerah yang tidak ingin janji politiknya segera terwujud. Semua pemimpin tentu ingin meninggalkan jejak nyata di tengah masyarakat. Namun, kendala sering kali hadir dari kebijakan internal pemerintahan itu sendiri: mulai dari proses perencanaan anggaran, koordinasi antar-lembaga, hingga keterbatasan fiskal. Di sinilah pentingnya kedewasaan publik dalam memandang dinamika politik dan pembangunan.

Hal yang perlu digarisbawahi adalah, penyelarasan antara program kerja dengan kemampuan anggaran tidak boleh dilakukan secara terburu-buru. Sebab, tergesa-gesa dalam memenuhi janji justru berisiko menimbulkan pelanggaran pengelolaan keuangan daerah. Akuntabilitas dan transparansi menjadi fondasi penting agar realisasi program benar-benar berdampak positif, bukan sekadar mengejar pencitraan.

BACA JUGA  Simpatisan Paslon Gunakan Kendaraan Plat Merah Saat Hadiri Deklarasi ,Bawaslu Sidrap Lakukan Penelusuran

Pada akhirnya, janji politik bukan sekadar kata-kata manis di masa kampanye, melainkan amanah yang membutuhkan perjalanan panjang. Di dalamnya ada proses belajar, kesabaran, dan kesungguhan. Bagi masyarakat, memahami bahwa perubahan tidak bisa terjadi dalam sekejap adalah bentuk kedewasaan politik. Bagi kepala daerah, menepati janji dengan penuh tanggung jawab adalah wujud integritas yang sesungguhnya.

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel