Connect with us

Pemkot Makassar

Jelang Adipura, Pemkot Makassar Mulai Berbenah

Published

on

Kitasulsel–Makassar Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar mulai bersiap berbenah menyambut penilaian Adipura, pada Rabu – Jumat (16-18/10/2024) mendatang.

Pjs Wali Kota Makassar Andi Arwin Azis mengatakan, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tamangapa menjadi titik yang menjadi perhatian, sebab TPA memiliki penilaian yang tertinggi.

“Makanya titik-titik yang akan kita lakukan upaya persiapan yang maksimal itu kita utamakan di TPA. Ini berdasarkan asistensi untuk memaksimalkan titik yang menjadi indikator penilaian yang besar nilainya yaitu TPA,” ujar Arwin Azis.

Selain, beberapa titik lainnya yang menjadi lokus penilaian ialah pasar, terminal, sekolah, bank sampah, rumah sakit, pemukiman warga, sungai, taman, dan berberapa indikator lainnya.

“Kita juga ketat terhadapat persoalan pasar, nanti kita akan melakukan peninjau untuk melihat kondisi pasar dan beberapa komponen lainnya,” terangnya.

BACA JUGA  Apel Karya Bakti Digelar di Makassar, Ribuan Personel Gabungan Turun Tangan

“Pihaknya juga telah menunjukkan dengan melakukan gerakan Sabtu Bersih, untuk menunjukkan keberhasilan kita,” tambahnya.

Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Makassar Ferdi Mochtar mengatakan, pusat pertokoan juga menjadi salah satu titik penilaian tim Adipura.

“Pertokoan itu (kegiatan) orang yang ada di Jl Boulevard, yang ada di Pengayoman dan apa yang dilihat adalah drainasenya harus bersih, jajanan bersih dan tersedia sampah pilah,” jelasnya.

Tak hanya drenase, pertokohan harus menyediakan tempat sampah pilah untuk pengunjung.

“Ini yang masih kita sampaikan, kebanyakan belum menerapkan,” ujarnya.

Selain itu, Bank sampah tersebut akan mengurangi pengolahan sampah sebelum sampai ke TPA.

BACA JUGA  Makassar Jadi Lokasi Peluncuran KINETIC Next Kewirausahaan

“Kampung iklim juga ada beberapa titik yang menjadi kampung iklim yaitu di Manggala yang menjadi lokasi lomba kelurahan terpadu disana kita sudah ada bank sampahnya sudah ada sampah pilahnya,” pungkasnya. (*)

KPU

KPU

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Pemkot Makassar

Dekranasda Makassar Pamerkan Tenun Bombang dan Tenun Lontara di Wastra Arajang 2025

Published

on

Kitasulsel–MAKASSAR Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Makassar kembali menunjukkan komitmennya dalam pelestarian dan pengembangan kain tradisional melalui partisipasinya pada ajang Wastra Arajang 2025.

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIX, berlangsung selama empat hari, mulai dari 11 hingga 14 September 2025 di Mall Ratu Indah.

Mengusung tema “Perayaan yang Memadukan Keindahan dan Keragaman Leluhur Lewat Wastra”, acara ini menjadi wadah ekspresi budaya dari berbagai daerah di Indonesia Timur, khususnya dalam menampilkan kekayaan kain tradisional atau wastra sebagai identitas dan warisan budaya yang tak ternilai.

Ketua Dekranasda Kota Makassar, Melinda Aksa, menyambut baik kegiatan ini dan menilai Wastra Arajang sebagai momentum penting untuk memperkenalkan kembali nilai-nilai luhur yang terkandung dalam sehelai kain tradisional.

“Bagi kami, acara ini merupakan jembatan antara tradisi dan modernitas, sebagai wadah pelestarian produk wastra, tenun tradisional yang menjadi bagian penting dari identitas budaya kita,” ujarnya.

BACA JUGA  Pemkot Makassar-BNI Jajaki Kerja Sama Kartu Identitas dan Keuangan Digital Multifungsi

Lebih lanjut, Melinda menjelaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya memperlihatkan keindahan kain tenun, tetapi juga memperlihatkan proses panjang dan penuh makna di balik pembuatan setiap lembar kain.

“Tenun tradisional bukan hanya selembar kain, tapi tentang memahami sebuah perjalanan panjang, kesabaran, dan doa yang ditenun menjadi sebuah mahakarya,” tambahnya.

Melalui keikutsertaan ini, Melinda berharap Dekranasda Makassar dapat terus menginspirasi generasi muda untuk mencintai dan melestarikan warisan budaya, terutama dalam bentuk kain tenun.

“Kami ingin membuktikan bahwa tenun bisa menjadi bagian dari gaya hidup modern tanpa kehilangan identitas budaya,” ucap Melinda.

Ia juga menyampaikan apresiasi tinggi kepada Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIX sebagai penyelenggara yang berhasil menjadikan acara ini sebagai ruang edukatif sekaligus inspiratif.

BACA JUGA  Munafri Jenguk Korban Pembakaran Gedung DPRD di RS

“Ajang Wastra Arajang 2025 bukan hanya menjadi panggung selebrasi keindahan kain tradisional, tapi juga bukti bahwa kekayaan budaya dapat terus hidup dan relevan melalui tangan-tangan kreatif bangsa,” ujarnya.

Tak hanya berpartisipasi dalam pameran, Dekranasda Makassar juga turut ambil bagian dalam event fashion show yang menjadi salah satu sorotan dalam rangkaian Wastra Arajang 2025. Dalam kesempatan tersebut, Dekranasda Makassar menampilkan dua model.

Wakil Ketua Harian Dekranasda Makassar, Dewi Andriani, mengungkapkan bahwa pada fashion show Wastra Arajang, pihaknya menampilkan dua wastra tradisional yakni Tenun Lontara dan Tenun Bombang. Keduanya dipilih karena merepresentasikan karakter dan nilai budaya masyarakat Bugis-Makassar.

“Tenun Lontara dan Tenun Bombang menggambarkan keteguhan serta ketegaran masyarakat kami dalam menghadapi dinamika kehidupan. Motifnya sarat makna dan mencerminkan kekuatan serta filosofi hidup orang Bugis-Makassar. Kami bangga bisa menampilkannya di panggung sebesar ini,” ujar Dewi.

BACA JUGA  Booth Makassar Paling Ramai, Pengunjung Antusias Saksikan Demo Kerajinan Live

Lanjutnya, keterlibatan Dekranasda Makassar dalam pameran wastra juga menjadi bagian penting dalam upaya memperluas promosi produk kerajinan lokal.

“Dalam pameran ini, Dekranasda Makassar juga memamerkan berbagai koleksi dalam booth, menampilkan berbagai produk tenun dan kerajinan unggulan dari perajin Makassar, seperti baju bodo’, sarung tenun, kriya serat alam eceng gondok, kriya kulit, baju lontara, tas lontara, berbagai jenis souvenir thumbler, pouch dan tas lipat” jelasnya.

Antusiasme pengunjung terhadap booth Dekranasda Makassar terbilang tinggi. Ditunjukkan dengan banyak pengunjung yang berkunjung di booth dan melakukan pembelian berbagai koleksi wastra dan kriya.

Dengan kontribusi Dekranasda Makassar, menunjukkan komitmennya untuk terus mendukung perajin lokal agar lebih berdaya dan kreatif, serta mengangkat wastra sebagai identitas budaya yang terus berkembang. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel