Connect with us

Politics

Teriakan Coblos Nomor Dua Sambut Kedatangan Rezki Mulfiati Lutfi di Wilayah Utara Kota Makassar

Published

on

Kitasulsel–Makassar Kampanye dialogis calon Wakil Wali Kota Makassar, Rezki Mulfiati Lutfi terus menggema saat menyasar berbagai wilayah yang ada di Kota Makassar.

Terbukti, pasangan dari Andi Seto Asapa ini saat melakukan kunjungan ke dua kelurahan, yaitu Kelurahan Lembo dan Kelurahan Kaluku Bodoa di Kecamatan Tallo, Minggu (6/10/2024).

Kehadiran Rezki disambut antusias oleh warga di wilayah utara yang berkumpul untuk menunjukkan dukungan penuh mereka terhadap duet yang dikenal akronim SEHATI di Pilkada Makassar 2024.

Warga terlihat kompak mengenakan kaos dan atribut khas pasangan nomor urut 2. Suasana semakin semarak ketika teriakan “Coblos Nomor 2” terdengar di seluruh area kampanye.

Kedatangan Kiki-sapaan akrab mantan Legislator Sulsel ini juga disambut hangat oleh warga yang menyampaikan keluhan mereka terkait minimnya pasokan air bersih.

BACA JUGA  28 Paguyuban Jawa Sepakat Dukung Seto-Rezki di Pilkada Makassar

Dalam dialog langsung dengan masyarakat, ia berkomitmen akan memperjuangkan solusi cepat dan berkelanjutan untuk mengatasi krisis air bersih yang melanda wilayah utara.

“Saya tau persis di wilayah ini sangat krisis air bersih, di sepanjang jalan juga kita melihat banyak warga yang antri mengambil air. Insyaallah ini menjadi catatan penting kita untuk menjadi perhatian serius,” ungkapnya.

Tidak hanya itu, Rezki bahkan memaparkan program yang diusung bersama Seto dengan fokus pada pembangunan ekonomi lokal, nyaman pendidikan paripurna dan pelayanan kesehatan berkualitas untuk semua warga Makassar.

“Kami berkomitmen untuk membawa perubahan nyata, memastikan setiap warga kota Makassar mendapatkan kesempatan dan pelayanan yang sama,” ujarnya di tengah gemuruh dukungan warga.

BACA JUGA  Pasangan Seto-Rezki Resmi Mengumumkan Struktur Tim Pemenangan Pilwalkot Makassar

Pada kesempatan itu, Rezki Mulfiati Lutfi menyampaikan pentingnya partisipasi aktif warga dalam pemilihan Wali Kota Makassar pada 27 November 2024 mendatang.

“Dukungan kita semua sangat berarti. Pada hari pemilihan nanti, pastikan kita semua coblos nomor 2 untuk masa depan yang lebih baik,” serunya yang disambut riuh oleh warga dengan meneriakkan “dua dua” berulang kali.

Selama kunjungan kampanye dialogis bersama warga, disisi lain para Tim pasangan SEHATI juga mendistribusikan bantuan air bersih sementara kepada warga yang paling terdampak.

Ia menekankan pentingnya penanganan cepat agar masyarakat di wilayah utara Makassar tidak lagi mengalami kesulitan dalam mendapatkan kebutuhan pokok seperti air bersih. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Politics

Workshop Nasional, Taufan Pawe Paparkan Rekomendasi Publik Hadapi Revisi Undang-undang Pemilu

Published

on

Kitasulsel–MAKASSAR Sebuah workshop publik nasional bertajuk “Menuju Pemilu yang Adil dan Representatif” sukses diselenggarakan di Ballroom Hotel Unhas, Selasa (29/7/2025).

Acara ini bertujuan untuk menjaring masukan publik bagi revisi regulasi kepemiluan di Indonesia, dihadiri oleh sejumlah akademisi terkemuka dan pemangku kepentingan.

Workshop ini dibuka langsung oleh Wakil Rektor Unhas, Prof. Farida Patittingi, menandakan dukungan penuh dari lingkungan akademik terhadap inisiatif penting ini.

Diskusi mendalam dalam acara ini menghadirkan penanggap dari berbagai latar belakang, termasuk Anggota Komisi II DPR RI Fraksi Partai Golkar, Taufan Pawe, Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya, dan Perencana Madya Bappenas Republik Indonesia, Maharani.

Sesi pembahasan juga diperkaya oleh paparan dari Dekan FISIP Unhas serta dua narasumber ahli, Prof. Muhammad dan Endang Sari, keduanya dosen politik dari FISIP Unhas.

Dalam paparannya, Anggota Komisi II DPR RI, Taufan Pawe, menyoroti pentingnya kesiapan Komisi II dan pemerintah dalam menghadapi Pilkada Serentak.

Ia menekankan pentingnya meminimalisir potensi permasalahan yang mungkin timbul selama proses penyelenggaraan Pilkada. Ia juga secara lugas menyoroti putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang dianggapnya sangat gamblang dalam pelaksanaannya, namun juga mengungkap beberapa kelemahan dalam Pilkada Serentak 2024.

BACA JUGA  Indira-Ilham Minta Restu Masyarakat Makassar untuk Lanjutkan Kebaikan

“Kami berharap, dengan putusan MK, kita buka semuanya sebelum masuk dalam sistem kepemiluan ke depannya.”

Pawe juga menyoroti kasus-kasus pelanggaran, termasuk penggunaan ijazah palsu, yang menurutnya seharusnya tidak hanya dilihat dari syarat formalnya saja, melainkan juga harus ada verifikasi ijazah materil dan penelusuran yang lebih komprehensif.

“Penyelenggara harus berintegritas dan harus dibuat batasan tersendiri terkait keluasan dokumen. Kami mencoba merumuskan kewenangan penyelenggara untuk menentukan bukti tersebut,” tambahnya.

Kajian Akademik dan Usulan Perbaikan Sistem Pemilu

Diskusi dalam workshop ini tidak hanya berfokus pada evaluasi, tetapi juga pada perumusan solusi konkret. Beberapa poin penting yang mengemuka dari kajian akademik dan masukan publik meliputi:

Pertama, Perluasan Pemilihan: Diperlukan pembahasan mengenai perluasan skala pemilihan, termasuk untuk pemilihan presiden.

BACA JUGA  Perempuan Bangsa Sulsel Gelar Muswil ke V, Ketua PKB Sulsel Azhar Arsyad Titip Pesan Penting

Kedua,kolaborasi Lintas Lembaga: Pentingnya duduk bersama antara Eksekutif, Legislatif, dan Yudikatif untuk menyelaraskan arah revisi regulasi.

Ketiga, Kodifikasi UU Pemilu melalui Omnibus Law: Usulan untuk menyatukan berbagai regulasi kepemiluan dalam satu omnibus law yang komprehensif dan partisipatif.

Keempat, Revisi Adil, Demokratis, dan Inklusif: Penekanan pada prinsip keadilan, demokrasi, dan inklusivitas dalam setiap revisi regulasi.

Kelima, Evaluasi Sistem Pemilu dan Uji Coba Sistem Campuran: Mengkaji ulang sistem pemilu yang ada dan mempertimbangkan uji coba sistem campuran untuk mencari model terbaik.

Keenam, Rancangan Kalender Pemilu Nasional dan Daerah yang Realistis: Menyusun jadwal pemilu yang lebih terencana dan realistis, baik untuk tingkat nasional maupun daerah.

Ketujuh, Pembangunan Kapasitas Lembaga Penyelenggara dan Literasi Publik Digital: Meningkatkan kapabilitas KPU dan Bawaslu, serta memperkuat literasi digital masyarakat terkait pemilu.

Kedelapan Masukan Publik dan Akademisi Penting untuk Legitimasi: Menegaskan bahwa partisipasi publik dan sumbangsih pemikiran dari akademisi sangat krusial untuk membangun legitimasi proses dan hasil pemilu.

BACA JUGA  Manyala!SAR-Kanaah Tidak Terbendung di Pilkada Sidrap,Giliran Partai Demokrat Beri Rekomendasi

Taufan Pawe menyatakan bahwa rekomendasi-rekomendasi yang dihasilkan dari workshop ini sejalan dengan semangat Komisi II DPR RI.

“Kami akan sharing semua yang pada hakikatnya apa yang ada dalam rekomendasi tersebut menurut kami sama dengan apa yang lagi semangat kami di Komisi II,” ujarnya.

Meskipun mengakui adanya pro dan kontra terkait keserentakan pemilu (berdasarkan putusan MK nomor 55 dan 135), Pawe menegaskan bahwa putusan MK bersifat final dan mengikat.

“Tidak ada pilihan lain, kita harus mengikuti apa yang menjadi keputusan MK. Ini simbol kenegaraan kita, MK itu lembaga negara yang punya kewenangan dan kapasitas,” pungkasnya, menegaskan pentingnya efisiensi dalam setiap pelaksanaan pemilu ke depannya.

Workshop ini diharapkan menjadi pijakan penting bagi penyusunan regulasi kepemiluan yang lebih baik, adil, dan representatif di masa mendatang, dengan mengedepankan integritas penyelenggara dan partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat.(*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel