Connect with us

Politics

Teriakan Coblos Nomor Dua Sambut Kedatangan Rezki Mulfiati Lutfi di Wilayah Utara Kota Makassar

Published

on

Kitasulsel–Makassar Kampanye dialogis calon Wakil Wali Kota Makassar, Rezki Mulfiati Lutfi terus menggema saat menyasar berbagai wilayah yang ada di Kota Makassar.

Terbukti, pasangan dari Andi Seto Asapa ini saat melakukan kunjungan ke dua kelurahan, yaitu Kelurahan Lembo dan Kelurahan Kaluku Bodoa di Kecamatan Tallo, Minggu (6/10/2024).

Kehadiran Rezki disambut antusias oleh warga di wilayah utara yang berkumpul untuk menunjukkan dukungan penuh mereka terhadap duet yang dikenal akronim SEHATI di Pilkada Makassar 2024.

Warga terlihat kompak mengenakan kaos dan atribut khas pasangan nomor urut 2. Suasana semakin semarak ketika teriakan “Coblos Nomor 2” terdengar di seluruh area kampanye.

Kedatangan Kiki-sapaan akrab mantan Legislator Sulsel ini juga disambut hangat oleh warga yang menyampaikan keluhan mereka terkait minimnya pasokan air bersih.

BACA JUGA  Realisasikan Makan Siang Gratis, Pasangan Seto Rezki Akan Gandeng UMKM di Makassar

Dalam dialog langsung dengan masyarakat, ia berkomitmen akan memperjuangkan solusi cepat dan berkelanjutan untuk mengatasi krisis air bersih yang melanda wilayah utara.

“Saya tau persis di wilayah ini sangat krisis air bersih, di sepanjang jalan juga kita melihat banyak warga yang antri mengambil air. Insyaallah ini menjadi catatan penting kita untuk menjadi perhatian serius,” ungkapnya.

Tidak hanya itu, Rezki bahkan memaparkan program yang diusung bersama Seto dengan fokus pada pembangunan ekonomi lokal, nyaman pendidikan paripurna dan pelayanan kesehatan berkualitas untuk semua warga Makassar.

“Kami berkomitmen untuk membawa perubahan nyata, memastikan setiap warga kota Makassar mendapatkan kesempatan dan pelayanan yang sama,” ujarnya di tengah gemuruh dukungan warga.

BACA JUGA  Seto-Rezki Senam Bareng Warga di GOR Sudiang

Pada kesempatan itu, Rezki Mulfiati Lutfi menyampaikan pentingnya partisipasi aktif warga dalam pemilihan Wali Kota Makassar pada 27 November 2024 mendatang.

“Dukungan kita semua sangat berarti. Pada hari pemilihan nanti, pastikan kita semua coblos nomor 2 untuk masa depan yang lebih baik,” serunya yang disambut riuh oleh warga dengan meneriakkan “dua dua” berulang kali.

Selama kunjungan kampanye dialogis bersama warga, disisi lain para Tim pasangan SEHATI juga mendistribusikan bantuan air bersih sementara kepada warga yang paling terdampak.

Ia menekankan pentingnya penanganan cepat agar masyarakat di wilayah utara Makassar tidak lagi mengalami kesulitan dalam mendapatkan kebutuhan pokok seperti air bersih. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Politics

Catatan Redaksi: Janji Politik: Dari Harapan Menuju Kenyataan

Published

on

Kitasulsel—Makassar—Janji politik selalu menjadi magnet utama dalam setiap kontestasi pemilihan kepala daerah. Masyarakat menaruh harapan besar pada sederet program kerja yang ditawarkan, karena dari situlah terbit secercah keyakinan akan perubahan. Namun, di balik gegap gempita kampanye dan pidato politik, ada realitas yang kerap luput dipahami: tidak semua janji bisa langsung diwujudkan begitu seorang pemimpin dilantik.

Butuh waktu, proses, serta kedewasaan dalam menyikapinya. Penyelarasan antara janji politik dengan kekuatan anggaran daerah bukan perkara sederhana. Program kerja yang telah tertuang dalam dokumen perencanaan membutuhkan sinkronisasi dengan postur anggaran, mekanisme regulasi, hingga prioritas pembangunan yang disepakati bersama. Walau terkesan lambat, pada dasarnya roda implementasi tetap bergerak, dan janji politik perlahan menemukan jalannya untuk terealisasi.

BACA JUGA  25 Komunitas di Tallo Bergerak, Luncurkan Posko Pemenangan Indira-Ilham

Sebagian masyarakat kerap menilai janji politik sebagai sesuatu yang seharusnya segera terwujud begitu jabatan diemban. Padahal, dalam praktik pemerintahan, tidak ada kebijakan yang bisa berdiri sendiri tanpa mempertimbangkan aspek keuangan daerah. Keinginan mempercepat realisasi harus berhadapan dengan aturan, tata kelola, serta skema pembiayaan yang terbatas.

Sesungguhnya, tidak ada kepala daerah yang tidak ingin janji politiknya segera terwujud. Semua pemimpin tentu ingin meninggalkan jejak nyata di tengah masyarakat. Namun, kendala sering kali hadir dari kebijakan internal pemerintahan itu sendiri: mulai dari proses perencanaan anggaran, koordinasi antar-lembaga, hingga keterbatasan fiskal. Di sinilah pentingnya kedewasaan publik dalam memandang dinamika politik dan pembangunan.

Hal yang perlu digarisbawahi adalah, penyelarasan antara program kerja dengan kemampuan anggaran tidak boleh dilakukan secara terburu-buru. Sebab, tergesa-gesa dalam memenuhi janji justru berisiko menimbulkan pelanggaran pengelolaan keuangan daerah. Akuntabilitas dan transparansi menjadi fondasi penting agar realisasi program benar-benar berdampak positif, bukan sekadar mengejar pencitraan.

BACA JUGA  Seto-Rezki Senam Bareng Warga di GOR Sudiang

Pada akhirnya, janji politik bukan sekadar kata-kata manis di masa kampanye, melainkan amanah yang membutuhkan perjalanan panjang. Di dalamnya ada proses belajar, kesabaran, dan kesungguhan. Bagi masyarakat, memahami bahwa perubahan tidak bisa terjadi dalam sekejap adalah bentuk kedewasaan politik. Bagi kepala daerah, menepati janji dengan penuh tanggung jawab adalah wujud integritas yang sesungguhnya.

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel