Connect with us

Politics

Heboh, Andi Seto Asapa Kunjungi Kuliner Pasar Cidu, Borong Dagangan Pedagang

Published

on

Kitasulsel–Makassar Suasana wisata Street Food atau kuliner Pasar Cidu di Jalan Tinumbu, Kecamatan Ujung Tanah tampak berbeda dari biasanya pada Rabu (2/10/2024) malam.

Gairah para pedagang dan pelaku UMKM tampak lebih bersemangat ketika melihat kedatangan calon Wali Kota Makassar, Andi Seto Asapa, memang tak bisa dibendung.

Kehadiran pasangan dari Rezki Mulfiati Lutfi yang dikenal akronim “Sehati” ke Pasar Cidu untuk blusukan sekaligus melihat suasana di salah satu tempat destinasi wisata kuliner yang terkenal di Kota Makassar menyajikan berbagai jenis makanan.

Satu per satu para pengunjung pasar dan pedagang pun tampak disalami oleh Andi Seto Asapa kala menyusuri sepanjang jalan yang dipadati oleh tenant-tenant UMKM.

“Alhamdulillah Pak Seto memborong dagangan saya. Sempat juga bicara bagaimana perkembangan di pasar ini,” ujar Tiara, salah satu pedagang jus buah-buahan usai bercengkrama dengan Seto.

BACA JUGA  Kader PKS Bersatu Perjuangkan Kemenangan Tasming-Hermanto di Pilkada Parepare

Selain itu, salah satu pedagang bakso goreng atau pentolan, Wulan mengaku sangat bersemangat ketika dikunjungi Seto, ia langsung menawarkan produknya untuk dicicipi oleh mantan Bupati Sinjai periode 2018-2023 ini.

“Barusan lagi pasar ini bisa lebih ramai dan berkembang. Saya harap kalau Pak Seto terpilih jadi Wali Kota fasilitasnya juga perlu diperbaiki agar lebih nyaman lagi,” kata Wulan.

Kedatangan calon Wali Kota Makassar pemilik nomor urut 2 ini tak hanya disambut oleh para pedagang, tetapi juga oleh pengunjung. Banyak dari mereka berharap calon pemimpin baru dapat membawa perubahan yang berarti bagi perkembangan ekonomi lokal.

“Minggu lalu Ibu Rezki datang kesini, ini Pak Seto lagi. Makin tambah ramai mi pasar,” sahut Abdul Al Hakam, penjual jus minuman yang sempat diborong juga dagangannya oleh Seto.

BACA JUGA  Dinilai Figur Kuat, Pemilih Parpol di Makassar Justru Inginkan Appi-Aliyah jadi Walikota

Sementara itu, Andi Seto Asapa mengaku kehadirannya ditengah-tengah keramaian Pasar Cidu, apalagi dalam suasana kampanye, tentu menambah semarak dan optimisme di kalangan pelaku UMKM dan pengunjung.

Dirinya menegaskan komitmennya untuk memajukan pelaku UMKM lokal, yang dianggapnya sebagai pilar penting dalam perekonomian kota Makassar.

Seto juga menekankan pentingnya mendukung UMKM agar mampu bersaing dan berkembang. Salah satu program unggulan Sehati adalah menyediakan akses permodalan yang lebih mudah bagi para pelaku usaha serta membuka pelatihan berbasis RW.

“Tentu ini sangat selaras dengan program kami yaitu nyaman dalam berwirausaha dan bekerja, kita ingin semua pelaku UMKM di Kota Makassar nyaman berusaha,” ujarnya.

Tak hanya menyampaikan programnya, Seto juga mencoba beberapa hidangan yang ditawarkan pedagang pasar. Ia terlihat akrab berbincang dengan penjual sambil mencicipi jajanan lokal, sebuah momen yang disambut hangat oleh masyarakat.

BACA JUGA  Evaluasi Debat Kandidat, Ini Pesan KPID untuk KPU dan Lembaga Penyiaran

Kunjungan ini menambah keyakinan banyak pedagang bahwa pasangan Seto-Rezki sangat serius memperhatikan UMKM dan potensi pasar tradisional sebagai roda penggerak ekonomi kota.

Dengan program yang dijanjikan, banyak yang berharap perubahan besar akan terjadi, khususnya dalam peningkatan kesejahteraan pelaku usaha kecil di Kota Makassar. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Politics

Catatan Redaksi: Janji Politik: Dari Harapan Menuju Kenyataan

Published

on

Kitasulsel—Makassar—Janji politik selalu menjadi magnet utama dalam setiap kontestasi pemilihan kepala daerah. Masyarakat menaruh harapan besar pada sederet program kerja yang ditawarkan, karena dari situlah terbit secercah keyakinan akan perubahan. Namun, di balik gegap gempita kampanye dan pidato politik, ada realitas yang kerap luput dipahami: tidak semua janji bisa langsung diwujudkan begitu seorang pemimpin dilantik.

Butuh waktu, proses, serta kedewasaan dalam menyikapinya. Penyelarasan antara janji politik dengan kekuatan anggaran daerah bukan perkara sederhana. Program kerja yang telah tertuang dalam dokumen perencanaan membutuhkan sinkronisasi dengan postur anggaran, mekanisme regulasi, hingga prioritas pembangunan yang disepakati bersama. Walau terkesan lambat, pada dasarnya roda implementasi tetap bergerak, dan janji politik perlahan menemukan jalannya untuk terealisasi.

BACA JUGA  PDI Perjuangan Serahkan Rekomendasi B1 – KWK Indira – Ilham Maju di Pilwali Makassar

Sebagian masyarakat kerap menilai janji politik sebagai sesuatu yang seharusnya segera terwujud begitu jabatan diemban. Padahal, dalam praktik pemerintahan, tidak ada kebijakan yang bisa berdiri sendiri tanpa mempertimbangkan aspek keuangan daerah. Keinginan mempercepat realisasi harus berhadapan dengan aturan, tata kelola, serta skema pembiayaan yang terbatas.

Sesungguhnya, tidak ada kepala daerah yang tidak ingin janji politiknya segera terwujud. Semua pemimpin tentu ingin meninggalkan jejak nyata di tengah masyarakat. Namun, kendala sering kali hadir dari kebijakan internal pemerintahan itu sendiri: mulai dari proses perencanaan anggaran, koordinasi antar-lembaga, hingga keterbatasan fiskal. Di sinilah pentingnya kedewasaan publik dalam memandang dinamika politik dan pembangunan.

Hal yang perlu digarisbawahi adalah, penyelarasan antara program kerja dengan kemampuan anggaran tidak boleh dilakukan secara terburu-buru. Sebab, tergesa-gesa dalam memenuhi janji justru berisiko menimbulkan pelanggaran pengelolaan keuangan daerah. Akuntabilitas dan transparansi menjadi fondasi penting agar realisasi program benar-benar berdampak positif, bukan sekadar mengejar pencitraan.

BACA JUGA  Seto Paparkan Visi Misi, GBI Sulsel Siap Kolaborasi

Pada akhirnya, janji politik bukan sekadar kata-kata manis di masa kampanye, melainkan amanah yang membutuhkan perjalanan panjang. Di dalamnya ada proses belajar, kesabaran, dan kesungguhan. Bagi masyarakat, memahami bahwa perubahan tidak bisa terjadi dalam sekejap adalah bentuk kedewasaan politik. Bagi kepala daerah, menepati janji dengan penuh tanggung jawab adalah wujud integritas yang sesungguhnya.

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel