Politics
Fatmawati Rusdi:Semua Program IBAS-Puspa Sejalan Dengan Program Andalan Hati,”Tennang Ni”

Kitasulsel—LuwuTimur—Calon Wakil Gubernur Sulsel nomor urut 2 Hj Fatmawati Rusdi Memulai kampanye dialogisnya dikabupaten Luwu timur beberapa hari yang lalu,dalam lawatannya di bumi batara guru,istri ketua DPW Partai Nasdem Sulsel H Rusdi Masse Mappassesu(RMS)ini mengapresiasi program dan visi misi calon bupati nomor urut 3 IBAS -Puspa yang sangat pro kepada masyarakat khususnya kalangan menengah kebawa.
Pasangan Andi Sudirman Sulaiman dalam pilgub Sulsel 2024 ini pun menegaskan bahwa semua program IBAS -Puspa sejalan dengan visi misi dan program Andalan Hati.

“Kami bersama pak Andi Sudirman Sulaiman dalam visi misi kami memang menitikberatkan program kami pada kesejahteraan masyarakat Sulsel pada umumnya,program yang di canangkan oleh kk IBAS Dan Ibu Puspa ini realistis dan sangat bisa kita jalankan bersama sama bahkan bisa menjadi percontohan untuk kabupten lain nantinya,jelasnya.
Lebih lanjut Fatmawati Rusdi menambahkan bahwa komponen politik yang dimiliki oleh nasdem bersama koalisi pada pilgub Sulsel kali ini sangat kuat,apalagi Luwu timur,kita punya RMS yang terpilih lewat dapil 3 yang ada Luwu timur disana,di Provinsi kita punya ibu Ani Nurbani yang tidak bisa lepas dari Luwu timur di tambah lagi Ketua DPRD kita orang nasdem.

“Implementasi program perlu dibarengi dengan sokongan anggaran yang kuat kan,anggaran bisa mengalir ke lutim jika kita punya perwakilan dari pusat,Provinsi hingga turun ke daerah,IBAS-Puspa semua komponen itu,kk IBAS Punya Anggota DPR RI,Punya dr Ani Nurbani dan Ketua DPRD Provinsi Punya 17 Dewan Provinsi dari nasdem ditambah koalisi dan InsyaAllah Punya Gubernur Dan Wakil Gubernur yang sejalan dengan tujuan kemaslahatan Ummat,jadi kita berdoa bersama semoga ini di restu Allah,Kalau yang lainnya,Tennan Ni,InsyaAllah,tutupnya.
Diketahui Hj Fatmawati Rusdi maju sebagai wakil Gubernur Sulsel mendampingi Andi Sudirman Sulaiman dengan dukungan mayoritas partai politik di luar PDIP,PKB Dan PBB.
Politics
Catatan Redaksi: Janji Politik: Dari Harapan Menuju Kenyataan

Kitasulsel—Makassar—Janji politik selalu menjadi magnet utama dalam setiap kontestasi pemilihan kepala daerah. Masyarakat menaruh harapan besar pada sederet program kerja yang ditawarkan, karena dari situlah terbit secercah keyakinan akan perubahan. Namun, di balik gegap gempita kampanye dan pidato politik, ada realitas yang kerap luput dipahami: tidak semua janji bisa langsung diwujudkan begitu seorang pemimpin dilantik.
Butuh waktu, proses, serta kedewasaan dalam menyikapinya. Penyelarasan antara janji politik dengan kekuatan anggaran daerah bukan perkara sederhana. Program kerja yang telah tertuang dalam dokumen perencanaan membutuhkan sinkronisasi dengan postur anggaran, mekanisme regulasi, hingga prioritas pembangunan yang disepakati bersama. Walau terkesan lambat, pada dasarnya roda implementasi tetap bergerak, dan janji politik perlahan menemukan jalannya untuk terealisasi.

Sebagian masyarakat kerap menilai janji politik sebagai sesuatu yang seharusnya segera terwujud begitu jabatan diemban. Padahal, dalam praktik pemerintahan, tidak ada kebijakan yang bisa berdiri sendiri tanpa mempertimbangkan aspek keuangan daerah. Keinginan mempercepat realisasi harus berhadapan dengan aturan, tata kelola, serta skema pembiayaan yang terbatas.
Sesungguhnya, tidak ada kepala daerah yang tidak ingin janji politiknya segera terwujud. Semua pemimpin tentu ingin meninggalkan jejak nyata di tengah masyarakat. Namun, kendala sering kali hadir dari kebijakan internal pemerintahan itu sendiri: mulai dari proses perencanaan anggaran, koordinasi antar-lembaga, hingga keterbatasan fiskal. Di sinilah pentingnya kedewasaan publik dalam memandang dinamika politik dan pembangunan.

Hal yang perlu digarisbawahi adalah, penyelarasan antara program kerja dengan kemampuan anggaran tidak boleh dilakukan secara terburu-buru. Sebab, tergesa-gesa dalam memenuhi janji justru berisiko menimbulkan pelanggaran pengelolaan keuangan daerah. Akuntabilitas dan transparansi menjadi fondasi penting agar realisasi program benar-benar berdampak positif, bukan sekadar mengejar pencitraan.
Pada akhirnya, janji politik bukan sekadar kata-kata manis di masa kampanye, melainkan amanah yang membutuhkan perjalanan panjang. Di dalamnya ada proses belajar, kesabaran, dan kesungguhan. Bagi masyarakat, memahami bahwa perubahan tidak bisa terjadi dalam sekejap adalah bentuk kedewasaan politik. Bagi kepala daerah, menepati janji dengan penuh tanggung jawab adalah wujud integritas yang sesungguhnya.
-
2 tahun ago
Informasi Tidak Berimbang,Dewan Pengurus KKS Kairo Mesir Keluarkan Rilis Kronologi Kejadian di Mesir
-
Politics12 bulan ago
Indo Barometer:Isrullah Ahmad -Usman Sadik Pepet Budiman-Akbar,IBAS-Puspa Tak Terkejar
-
1 tahun ago
Tangis Haru Warnai Pelepasan Status ASN Hj Puspawati Husler”Tetaplah Kuat Kami Bersamamu”
-
2 tahun ago
Pj Gubernur Bahtiar Paparkan Rencana Pembangunan Sulsel di Depan Presiden Jokowi
-
3 tahun ago
Video Menolak Berjabat Tangan Dengan Seorang Warga Viral ,Ketua DPRD Luwu Timur Dinilai Tidak Mencerminkan Diri Sebagai Wakil Rakyat
-
1 tahun ago
IBAS Is Back: Siap Maju di Kontestasi Pilkada Luwu Timur
-
3 tahun ago
Dari Kotamobagu, BMR Anies Bertekat Menangkan Anies Baswedan*
-
1 tahun ago
Duet Birokrat dan Legislatif, NasDem Usung Syahar-Kanaah di Pilkada Sidrap
You must be logged in to post a comment Login