Connect with us

Politics

Lantunan Lagu Oke Gas Oke Gas Sambut Kampanye Perdana Seto-Rezki di Kelurahan Parangloe

Published

on

Kitasulsel–Makassar Kandidat Wakil Wali Kota Makassar, Rezki Mulfiati Lutfi memulai kampanye perdana di Kelurahan Parangloe, Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar, Kamis (26/9/2024).

Pasangan Andi Seto Asapa di Pilwalkot Makassar itu memilih wilayah bagian timur Makassar sebagai tahapan awal kampanye dialogis bersama warga Parangloe.

Ratusan masyarakat yang sudah menunggu menyambut Rezki Mulfiati Lutfi rela berpanas-panasan menunggu kedatangan “Sehati” akronim pemilik nomor urut 2 itu.

“Oke gas, oke gas, Seto-Rezki kita gass,” riuh warga Kelurahan Parangloe menyambut kedatangan Rezki Mulfiati Lutfi.

Rezki mengatakan Parangloe merupakan basis pemenangannya saat ia maju pada Pemilihan legislatif 2019 dan 2024 lalu. Sehingga, ia sudah paham setiap persoalan warga di wilayah tersebut.

BACA JUGA  Risma Maju Pilkada Jatim 2024, Siap Mundur dari Jabatan Menteri Sosial

Salah satu warga Parangloe, Irma menanyakan terkait salah satu program unggulan dari pasangan Sehati, yaitu nyaman pendidikan paripurna untuk semua warga Makassar.

Mendengar itu, Kiki-sapaan akrab Rezki Mulfiati Lutfi memperkenalkan bagaimana program nyaman pendidikan paripurna bisa dinikmati seluruh warga, khususnya anak di Makassar.

Dia menyebut, para calon siswa tingkat SD maupun SMP akan mendapatkan salah satu manfaat paling besar jika pasangan Seto-Rezki terpilih sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar.

“Mulai SD maupun SMP, Insyaallah semua kita gratiskan dari seragam hingga perlengkapan sekolahnya,” beber eks Anggota DPRD Sulsel ini dihadapan warga.

Nyaman pendidikan paripurna, kata Rezki, bukan sekadar program atau janji-janji semata. Melainkan, program tersebut sudah dibuktikan oleh Andi Seto Asapa sebagai Bupati Sinjai periode 2018-2023.

BACA JUGA  Atasi Lonjakan Harga Pangan, Seto-Rezki Siapkan Kolaborasi Regional dan Hilirisasi di Makassar

“Kita tidak mau menghadirkan program begitu saja, Pak Andi Seto Asapa pernah merealisasikan program itu waktu beliau menjabat Bupati Sinjai,” ungkapnya.

Mendengar penjelasan dari Rezki Mulfiati Lutfi perihal program unggulan nyaman pendidikan paripurna, para warga seraya meneriakkan “Yaa cocoki itu ibu,” riuh warga yang mayoritas dihadiri kalangan emak-emak. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Politics

Catatan Redaksi: Janji Politik: Dari Harapan Menuju Kenyataan

Published

on

Kitasulsel—Makassar—Janji politik selalu menjadi magnet utama dalam setiap kontestasi pemilihan kepala daerah. Masyarakat menaruh harapan besar pada sederet program kerja yang ditawarkan, karena dari situlah terbit secercah keyakinan akan perubahan. Namun, di balik gegap gempita kampanye dan pidato politik, ada realitas yang kerap luput dipahami: tidak semua janji bisa langsung diwujudkan begitu seorang pemimpin dilantik.

Butuh waktu, proses, serta kedewasaan dalam menyikapinya. Penyelarasan antara janji politik dengan kekuatan anggaran daerah bukan perkara sederhana. Program kerja yang telah tertuang dalam dokumen perencanaan membutuhkan sinkronisasi dengan postur anggaran, mekanisme regulasi, hingga prioritas pembangunan yang disepakati bersama. Walau terkesan lambat, pada dasarnya roda implementasi tetap bergerak, dan janji politik perlahan menemukan jalannya untuk terealisasi.

BACA JUGA  Seto Tinjau Pasar Hartaco, Pedagang Keluhkan Minimnya Fasilitas dan Beban Retribusi

Sebagian masyarakat kerap menilai janji politik sebagai sesuatu yang seharusnya segera terwujud begitu jabatan diemban. Padahal, dalam praktik pemerintahan, tidak ada kebijakan yang bisa berdiri sendiri tanpa mempertimbangkan aspek keuangan daerah. Keinginan mempercepat realisasi harus berhadapan dengan aturan, tata kelola, serta skema pembiayaan yang terbatas.

Sesungguhnya, tidak ada kepala daerah yang tidak ingin janji politiknya segera terwujud. Semua pemimpin tentu ingin meninggalkan jejak nyata di tengah masyarakat. Namun, kendala sering kali hadir dari kebijakan internal pemerintahan itu sendiri: mulai dari proses perencanaan anggaran, koordinasi antar-lembaga, hingga keterbatasan fiskal. Di sinilah pentingnya kedewasaan publik dalam memandang dinamika politik dan pembangunan.

Hal yang perlu digarisbawahi adalah, penyelarasan antara program kerja dengan kemampuan anggaran tidak boleh dilakukan secara terburu-buru. Sebab, tergesa-gesa dalam memenuhi janji justru berisiko menimbulkan pelanggaran pengelolaan keuangan daerah. Akuntabilitas dan transparansi menjadi fondasi penting agar realisasi program benar-benar berdampak positif, bukan sekadar mengejar pencitraan.

BACA JUGA  Wujud Kepedulian ke Anggota, Ketua Tim INinnawa Tegaskan Tak Ada Ajakan Memilih

Pada akhirnya, janji politik bukan sekadar kata-kata manis di masa kampanye, melainkan amanah yang membutuhkan perjalanan panjang. Di dalamnya ada proses belajar, kesabaran, dan kesungguhan. Bagi masyarakat, memahami bahwa perubahan tidak bisa terjadi dalam sekejap adalah bentuk kedewasaan politik. Bagi kepala daerah, menepati janji dengan penuh tanggung jawab adalah wujud integritas yang sesungguhnya.

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel