Connect with us

Pemkot Makassar

Pemkot Raih Penghargaan dari PMI Pusat, Wujud Makassar Livable City dan Resilient City

Published

on

Kitasulsel–KEBUMEN Pemerintah Kota Makassar kembali mendapat penghargaan. Penghargaan kali ini, dari Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat atas kontribusinya dalam membina ketangguhan masyarakat, khususnya dalam pengurangan risiko bencana, krisis kesehatan, dan pembangunan ketahanan iklim.

Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Ketua Umum PMI Pusat, Jusuf Kalla, dalam pembukaan kegiatan Latihan Gabungan dan Bhakti TSR Siaga Berbasis Masyarakat PMI Tingkat Nasional III di Hutan Kota Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, pada Selasa, (24/9/2024).

Kegiatan ini diikuti oleh berbagai perwakilan dari berbagai daerah, termasuk tim Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (SIBAT) dari Kota Makassar.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Keselamatan (Damkarmat) Kota Makassar, Hasanuddin, menyatakan bahwa penghargaan ini adalah hasil dari kerja keras seluruh pihak yang terlibat.

BACA JUGA  Munafri Arifuddin Buka Kasih Keras Padel Tournament, Dorong Gaya Hidup Sehat di Makassar

“Penghargaan ini adalah bukti dedikasi dan kerja keras yang telah kita lakukan bersama dalam membangun ketangguhan masyarakat terhadap risiko bencana. Kami sangat bangga, namun ini bukan akhir, melainkan motivasi untuk terus meningkatkan kesiapsiagaan kita,” ujarnya.

Lebih lanjut, Hasanuddin juga memberikan pesan khusus kepada tim SIBAT Kota Makassar yang sedang mengikuti Latihan Gabungan di Kebumen pada 23-27 September.

“Saya harap tim SIBAT dapat terus mengasah kemampuan mereka dan siap menerapkan ilmu yang didapat untuk meningkatkan kesiapsiagaan di daerah masing-masing,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar, Achmad Hendra Hakamuddin, menambahkan penghargaan bukti kesuksesan dari visi misi Wali Kota Makassar, Moh. Ramdhan Pomanto.

BACA JUGA  Larangan Hijab Paskibraka, Danny Sebut Bentuk Diskriminasi: Tidak ada di Makassar!

“Ini adalah bukti nyata dari salah satu misi besar Wali Kota untuk menjadikan Makassar sebagai kota yang layak huni (livable city) dan kota yang tangguh (resilient city),” jelas Achmad.

Menurut Achmad, keberhasilan ini juga mencerminkan kolaborasi yang solid antara pemerintah daerah, masyarakat, dan lembaga terkait dalam menghadapi tantangan bencana dan krisis kesehatan.

“Kami selalu bekerja sama dengan berbagai elemen, termasuk PMI, untuk membangun kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat. Ini adalah kunci dari ketangguhan sebuah kota,” tambahnya.

Latihan Gabungan dan Bhakti TSR Siaga Berbasis Masyarakat PMI Tingkat Nasional III ini sebagai bagian dari upaya meningkatkan kapasitas relawan dan masyarakat dalam menghadapi bencana. Kegiatan ini juga bertujuan untuk memperkuat jaringan antar daerah dalam hal mitigasi bencana dan respons darurat. (*)

BACA JUGA  PJ Sekda Dampingi Staf Ahli Kemenkominfo RI Buka Resmi KIM FEST dan UMKM Fiesta 2024
Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Pemkot Makassar

Pemkot Makassar Fokus pada Belanja Lokal, Munafri Pengadaan Semakin Transparan

Published

on

Kitasulsel–MAKASSAR Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menegaskan pentingnya memperkuat regulasi dalam proses belanja barang dan jasa pemerintah, sebagai upaya mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan memperkuat pelaku usaha di daerah.

Penegasan tersebut disampaikan Munafri saat memberikan sambutan pada Sosialisasi Implementasi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 46 Tahun 2025 tentang Sinergi LKPP dalam Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri, yang berlangsung di Hotel Four Points by Sheraton Makassar, Kamis (30/10/2025).

Dalam arahannya, Munafri menyampaikan bahwa Pemerintah Kota Makassar berkomitmen menjadikan kebijakan pengadaan barang dan jasa sebagai instrumen nyata memperkuat perekonomian daerah.

“Kami akan memperkuat pendampingan agar UMKM di Makassar menjadi lebih berdaya, naik kelas, dan mampu mendukung pembangunan kota,” tegas Munafri.

Ia menegaskan, sebesar 50 persen belanja pemerintah diarahkan untuk produk lokal, dan dari jumlah itu separuhnya diperuntukkan bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

“Komitmen Pemerintah Kota agar 50 persen belanja pemerintah harus belanja lokal. Dari jumlah itu, 50 persen lagi akan diberikan kepada UMKM,” jelasnya.

Mantan Bos PSM itu menambahkan, total belanja Pemerintah Kota Makassar mencapai sekitar Rp3 triliun.

Dari jumlah tersebut, ia ingin memastikan agar peluang ekonomi dapat diakses oleh masyarakat lokal, terutama UMKM.

BACA JUGA  Creative Hub, Program Unggulan Appi-Aliyah Tekan Angka Pengangguran di Kota Makassar

“Kami sedang membangun komitmen agar 50 persen belanja itu benar-benar dinikmati oleh pelaku usaha di Kota Makassar” kata politisi Golkar itu.

Menurutnya, kehadiran pemerintah harus menjadi penyeimbang agar tidak terjadi ketimpangan ekonomi di masyarakat.

Dia mencontohkan fenomena menjamurnya lapangan paddle tennis di Kota Makassar yang dibangun oleh berbagai investor tanpa standardisasi yang jelas.

Banyak investor yang membangun tanpa ada standar baku. Ini yang ingin kami dudukkan bersama, agar ada kesepahaman dan regulasi jelas supaya tidak muncul masalah seperti kredit macet di kemudian hari.

Munafri juga menekankan pentingnya sinergi dan arahan dari berbagai lembaga, termasuk LKPP, agar pengelolaan anggaran daerah tidak menyimpang dari tujuan utama, yakni untuk kesejahteraan masyarakat.

“Kami juga terus meminta arahan agar tidak salah dalam menggunakan dana atau anggaran APBD, supaya penggunaannya benar-benar untuk masyarakat,” tambahnya.

Lebih jauh, Wali Kota Makassar menggambarkan potensi besar yang dimiliki kotanya. Dengan jumlah penduduk mencapai 1,4 juta jiwa, Makassar menjadi kota terbesar di Indonesia Timur sekaligus gerbang ekonomi kawasan timur Indonesia.

Lanjut dia, Kota Makassar ini kota yang hidup dari sektor perdagangan barang dan jasa. Dengan posisi yang strategis, memiliki laut, sungai, dan daerah penyangga pertanian yang luas, potensi ekonominya sangat besar.

BACA JUGA  Pemkot Makassar Keciprat 2.117 Kuota

Bahkan, sejak tahun 2019, Pemerintah Kota Makassar telah melaksanakan sistem pengadaan barang dan jasa secara elektronik secara penuh, dan bahkan menempati posisi kedua nasional untuk nilai transaksi melalui sistem tersebut, yakni mencapai Rp645 miliar.

“Kami sudah 100 persen menggunakan sistem pengadaan elektronik sejak 2019. Ini bukti komitmen transparansi dan efisiensi kami,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Munafri juga menyinggung kondisi ekonomi nasional yang masih menantang. Pemerintah Kota Makassar, katanya, tidak hanya berfokus pada bantuan langsung tunai.

Akan tetapi lebih pada program-program yang memberikan manfaat jangka panjang dan memperkuat daya beli masyarakat.

Lanjut dia, perbaikan jalur distribusi air minum, serta inkubator bisnis UMKM yang telah terbukti meningkatkan omzet.

“Kami ingin memastikan bahwa setiap rupiah dari APBD memberikan manfaat nyata. Tidak hanya bantuan tunai, tapi juga program yang menumbuhkan kemandirian masyarakat,” ujarnya.

Pemerintah Kota juga terus mendorong sertifikasi higienitas bagi pelaku UMKM, khususnya di sektor makanan dan minuman, serta memperluas akses pembiayaan dan pasar.

BACA JUGA  Hadiri Pelantikan Anggota DPRD Kota Makassar Periode 2024-2029, Indira Yusuf Ismail Ucapkan Selamat

Menurut Munafri, tujuan akhir dari pengembangan UMKM adalah ekspor, karena itu menjadi indikator bahwa tata kelola usaha telah berjalan baik.

“Ketika produk kita bisa menembus pasar ekspor, artinya tata kelola sudah matang. Itu target jangka panjang kami,” jelasnya.

Menutup sambutannya, Munafri mengingatkan para pelaku usaha agar tidak sekadar mengikuti tren, melainkan mampu membaca ekosistem ekonomi secara bijak.

Menurutnya, strategi bisnis yang kuat tidak hanya berbasis pada tren, tetapi juga pada kedekatan terhadap sumber bahan baku dan kemampuan membaca peluang pasar lokal.

Melalui berbagai kebijakan dan pendekatan berbasis regulasi yang kuat, Pemerintah Kota Makassar di bawah kepemimpinan Munafri Arifuddin terus memperkuat arah pembangunan ekonomi yang inklusif, transparan, dan berkelanjutan.

“Fokus pada belanja lokal, pemberdayaan UMKM, serta tata kelola pengadaan yang akuntabel menjadi pilar utama untuk mewujudkan Makassar sebagai kota yang tangguh, mandiri, dan berdaya saing di kawasan Indonesia Timur,” tukasnya.

Hadir pada kesempatan ini, anggota DPR RI komisi XI, fraksi Gerindra Kamrussamad, Sekretaris Lembaga Kebijakan pengadaan barang/jasa Pemerintah (LKPP) RI, Direktur pengembangan strategi dan kebijakan umum LKPP, Kepala biro perencanaan dan keuangan LKPP, dan pelaku UMKM.(*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel