Connect with us

Pemkot Makassar

Indira Yusuf Ismail Ajak Ibu-Ibu Cerdas Melalui Sosialisasi ASI Eksklusif

Published

on

Kitasulsel–Makassar Ketua TP PKK Kota Makassar terus menunjukkan dukungannya dalam meningkatkan kesehatan dan kecerdasan para Ibu dan generasi penerus di Kota Makassar.

Komitmen itu Kembali ditunjukkan Indira melalui kegiatan Sosialisasi Pemberian ASI Ekslusif kepada para ibu di Kota Makassar. Sosialisasi ini merupakan bagian dari program kerja Pokja IV TP PKK Kota Makassar.

Sosialisasi ini diikuti oleh pengurus PKK dari Kecamatan Rappocini, Tamalate, dan Panakkukang, dengan tujuan memberikan pemahaman lebih mendalam tentang pentingnya ASI bagi bayi, Jumat, (13/09/2024).

Pada arahannya, Indira menjelaskan pentingnya para ibu memahami manfaat pemberian ASI eksklusif, yang akan berdampak pada kesehatan anak dalam proses tumbuh kembangnya. ASI eksklusif secara ilmiah menjadi faktor kunci dalam mendukung tumbuh kembang bayi.

BACA JUGA  Hari Anak Nasional, Wali Kota Munafri Serukan Sekolah Kembalikan Ajaran Tata Krama dan Nilai Lokal

Indira menekankan, sejalan dengan itu, dalam upaya memberikan ASI Ekslusif untuk anak, para ibu juga harus memperhatikan Kesehatan dan asupan nutrisinya.

Indira menggaris bawahi, semua ibu harus memahami manfaat pemberian ASI eksklusif, yang tidak hanya berdampak pada kesehatan anak, tetapi juga mendorong para ibu untuk menjadi lebih sehat.

“Bukan cuma pemenuhan nutrisi anaknya, tapi juga ibunya. Selalu kita ingatkan dan selalu diulangi dalam sosialisasipentingnya ibu-ibu di Makassar menjadi ibu yang sehat dan cerdas,” kata Indira.

Tidak sampai disitu, Indira menekankan bahwa pemberian ASI bukan hanya sekadar pemenuhan nutrisi, tetapi juga mampu membangun ikatan emosional yang kuat antara ibu dan anak.

BACA JUGA  Danny Pomanto Komitmen Wujudkan Jadikan TPA Manggala Jadi RTH Terbaik di Makassar

“ASI eksklusif tidak hanya mendukung tumbuh kembang anak, tetapi juga memperkuat hubungan batin antara ibu dan anak,” ujarnya.

Di era modern ini, lanjut Indira, banyak ibu di Kota Makassar yang memiliki aktivitas di luar rumah. Hal ini menambah tantangan dalam menjaga konsistensi pemberian ASI.

Untuk itu, Indira juga memberikan solusi alternatif bagi ibu yang sibuk. Ia menyampaikan bahwa ibu harus cerdas dalam mengatur pemberian nutrisi. Salah satunya dengan menggunakan susu formula (sufor) jika ASI tidak memungkinkan diberikan secara langsung.

Indira berharap sosialisasi ini mampu membangkitkan semangat para ibu di Kota Makassar untuk menjadi ibu yang cerdas dan peduli terhadap kesehatan anak-anak sebagai generasi penerus bangsa.

BACA JUGA  Pemkot Makassar Jajaki Kerjasama dengan PT Itochu, Bahas Pengelolaan Sampah dan Lampu Jalan

Sejalan dengan visi Kota Makassar yang telah dibranding sebagai Smart City atau Kota Dunia. Indira pun mengajak para ibu untuk berperan aktif dalam mendukung upaya tersebut.

Yaitu dengan menjadi ibu yang cerdas dalam mengatur keseimbangan antara tanggung jawab keluarga dan peran mereka dalam masyarakat.(*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Pemkot Makassar

Dekranasda Makassar Pamerkan Tenun Bombang dan Tenun Lontara di Wastra Arajang 2025

Published

on

Kitasulsel–MAKASSAR Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Makassar kembali menunjukkan komitmennya dalam pelestarian dan pengembangan kain tradisional melalui partisipasinya pada ajang Wastra Arajang 2025.

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIX, berlangsung selama empat hari, mulai dari 11 hingga 14 September 2025 di Mall Ratu Indah.

Mengusung tema “Perayaan yang Memadukan Keindahan dan Keragaman Leluhur Lewat Wastra”, acara ini menjadi wadah ekspresi budaya dari berbagai daerah di Indonesia Timur, khususnya dalam menampilkan kekayaan kain tradisional atau wastra sebagai identitas dan warisan budaya yang tak ternilai.

Ketua Dekranasda Kota Makassar, Melinda Aksa, menyambut baik kegiatan ini dan menilai Wastra Arajang sebagai momentum penting untuk memperkenalkan kembali nilai-nilai luhur yang terkandung dalam sehelai kain tradisional.

“Bagi kami, acara ini merupakan jembatan antara tradisi dan modernitas, sebagai wadah pelestarian produk wastra, tenun tradisional yang menjadi bagian penting dari identitas budaya kita,” ujarnya.

BACA JUGA  Pemkot Makassar Jajaki Kerjasama dengan PT Itochu, Bahas Pengelolaan Sampah dan Lampu Jalan

Lebih lanjut, Melinda menjelaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya memperlihatkan keindahan kain tenun, tetapi juga memperlihatkan proses panjang dan penuh makna di balik pembuatan setiap lembar kain.

“Tenun tradisional bukan hanya selembar kain, tapi tentang memahami sebuah perjalanan panjang, kesabaran, dan doa yang ditenun menjadi sebuah mahakarya,” tambahnya.

Melalui keikutsertaan ini, Melinda berharap Dekranasda Makassar dapat terus menginspirasi generasi muda untuk mencintai dan melestarikan warisan budaya, terutama dalam bentuk kain tenun.

“Kami ingin membuktikan bahwa tenun bisa menjadi bagian dari gaya hidup modern tanpa kehilangan identitas budaya,” ucap Melinda.

Ia juga menyampaikan apresiasi tinggi kepada Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIX sebagai penyelenggara yang berhasil menjadikan acara ini sebagai ruang edukatif sekaligus inspiratif.

BACA JUGA  Danny Pomanto Ramaikan Rakernas Ikatek Unhas

“Ajang Wastra Arajang 2025 bukan hanya menjadi panggung selebrasi keindahan kain tradisional, tapi juga bukti bahwa kekayaan budaya dapat terus hidup dan relevan melalui tangan-tangan kreatif bangsa,” ujarnya.

Tak hanya berpartisipasi dalam pameran, Dekranasda Makassar juga turut ambil bagian dalam event fashion show yang menjadi salah satu sorotan dalam rangkaian Wastra Arajang 2025. Dalam kesempatan tersebut, Dekranasda Makassar menampilkan dua model.

Wakil Ketua Harian Dekranasda Makassar, Dewi Andriani, mengungkapkan bahwa pada fashion show Wastra Arajang, pihaknya menampilkan dua wastra tradisional yakni Tenun Lontara dan Tenun Bombang. Keduanya dipilih karena merepresentasikan karakter dan nilai budaya masyarakat Bugis-Makassar.

“Tenun Lontara dan Tenun Bombang menggambarkan keteguhan serta ketegaran masyarakat kami dalam menghadapi dinamika kehidupan. Motifnya sarat makna dan mencerminkan kekuatan serta filosofi hidup orang Bugis-Makassar. Kami bangga bisa menampilkannya di panggung sebesar ini,” ujar Dewi.

BACA JUGA  Hari Anak Nasional, Wali Kota Munafri Serukan Sekolah Kembalikan Ajaran Tata Krama dan Nilai Lokal

Lanjutnya, keterlibatan Dekranasda Makassar dalam pameran wastra juga menjadi bagian penting dalam upaya memperluas promosi produk kerajinan lokal.

“Dalam pameran ini, Dekranasda Makassar juga memamerkan berbagai koleksi dalam booth, menampilkan berbagai produk tenun dan kerajinan unggulan dari perajin Makassar, seperti baju bodo’, sarung tenun, kriya serat alam eceng gondok, kriya kulit, baju lontara, tas lontara, berbagai jenis souvenir thumbler, pouch dan tas lipat” jelasnya.

Antusiasme pengunjung terhadap booth Dekranasda Makassar terbilang tinggi. Ditunjukkan dengan banyak pengunjung yang berkunjung di booth dan melakukan pembelian berbagai koleksi wastra dan kriya.

Dengan kontribusi Dekranasda Makassar, menunjukkan komitmennya untuk terus mendukung perajin lokal agar lebih berdaya dan kreatif, serta mengangkat wastra sebagai identitas budaya yang terus berkembang. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel