Connect with us

Pemkot Makassar

Pj Sekda Kota Makassar Jadi IRUP Pelepasan Jenazah Almarhum Kabag Perekonomian

Published

on

Kitasulsel–Makassar Pemerintah Kota Makassar kembali berduka atas berpulangnya ke Rahmatullah Kabag Perekonomian Kota Makassar, I Dewa Gde Widya Dharma (Muhammad Ridwan), Senin, 9 September 2024 pukul 07.30 Wita di Rumah Sakit Grestelina dikarenakan sakit.

Merasa sangat kehilangan, Pj Sekda Kota Makassar, Firman Hamid Pagarra memimpin langsung upacara pelepasan jenazah Almarhum Kabag Perekonomian, I Dewa Gde Widya Dharma (Muhammad Ridwan) di Kompleks Pemda Blok E 25, no. 3, Rappocini, Selasa (10/09/2024).

Upacara dimulai pukul 09.00 WITA sebelum disholatkan di Masjid Amirul Mukminin.

Dihadapan para kerabat dan sahabat dan masyarakat setempat, Firman Pagarra mengatakan dirinya sangat kehilangan sosok yang sudah dianggapnya saudara.

Dengan suara parau dan linangan air mata, Firman menceritakan keakrabannya dengan almarhum sejak masa SMP yang dimana karakter almarhum sama sekali tidak berubah hingga tutup usia.

BACA JUGA  Pemkot Makassar Kampanyekan Pengurangan Sampah Plastik, Dorong ASN Jadi Teladan

Tetap humble, pengayom dan memiliki integritas serta tanggung jawab yang tinggi terhadap pekerjaannya.

“Innalillahi wa inna ilahi rojiun telah meninggal dunia saudara saya. Beliau sosok sangat humble super murah senyum. Meski tidak banyak bicara namun pekerjaannya selalu beres dengan penuh tanggung jawab,” ucapnya.

“Kemarin minggu yang lalu saya dengan almarhum masih sempat berdiskusi terkait pembentukan makassar incorporate. Beliau sangat intens mempersiapkan itu. Panaikang

Almarhum juga bukan hanya teman kerja tapi saya akrab dan mengenalnya sejak SMP. Kami juga sama-sama di SMA dan STPDN. Jadi ini kehilangan yang besar bagi kami dan saya pribadi,” sambung Firman dengan tangis pecah.

Diakhir sambutannya Firman mengajak para hadirin untuk membukakan pintu maaf kepada almarhum jika semasa hidupnya memiliki salah dan khilaf. Tak lupa meminta warga Makassar untuk ikut mendoakan almarhum.

BACA JUGA  Pjs Wali Kota Makassar Ungkap Semangat Makassar Tangguh, Sejahtera, Bahagia dalam HUT Ke-417

Usai Upacara Pelepasan, Firman ikut mengantarkan Jenazah Almarhum I Dewa Gde Widya Dharma (Muhammad Ridwan) ke Masjid Amirul Mukminin untuk disholatkan dan dikebumikan di TPU Islam Panaikang.

Diketahui, Almarhum meninggal di usia 43 tahun dengan riwayat penyakit jantung dan meninggalkan seorang istri, Shelli. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Pemkot Makassar

Dekranasda Makassar Pamerkan Tenun Bombang dan Tenun Lontara di Wastra Arajang 2025

Published

on

Kitasulsel–MAKASSAR Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Makassar kembali menunjukkan komitmennya dalam pelestarian dan pengembangan kain tradisional melalui partisipasinya pada ajang Wastra Arajang 2025.

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIX, berlangsung selama empat hari, mulai dari 11 hingga 14 September 2025 di Mall Ratu Indah.

Mengusung tema “Perayaan yang Memadukan Keindahan dan Keragaman Leluhur Lewat Wastra”, acara ini menjadi wadah ekspresi budaya dari berbagai daerah di Indonesia Timur, khususnya dalam menampilkan kekayaan kain tradisional atau wastra sebagai identitas dan warisan budaya yang tak ternilai.

Ketua Dekranasda Kota Makassar, Melinda Aksa, menyambut baik kegiatan ini dan menilai Wastra Arajang sebagai momentum penting untuk memperkenalkan kembali nilai-nilai luhur yang terkandung dalam sehelai kain tradisional.

“Bagi kami, acara ini merupakan jembatan antara tradisi dan modernitas, sebagai wadah pelestarian produk wastra, tenun tradisional yang menjadi bagian penting dari identitas budaya kita,” ujarnya.

BACA JUGA  Pemkot Makassar Kampanyekan Pengurangan Sampah Plastik, Dorong ASN Jadi Teladan

Lebih lanjut, Melinda menjelaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya memperlihatkan keindahan kain tenun, tetapi juga memperlihatkan proses panjang dan penuh makna di balik pembuatan setiap lembar kain.

“Tenun tradisional bukan hanya selembar kain, tapi tentang memahami sebuah perjalanan panjang, kesabaran, dan doa yang ditenun menjadi sebuah mahakarya,” tambahnya.

Melalui keikutsertaan ini, Melinda berharap Dekranasda Makassar dapat terus menginspirasi generasi muda untuk mencintai dan melestarikan warisan budaya, terutama dalam bentuk kain tenun.

“Kami ingin membuktikan bahwa tenun bisa menjadi bagian dari gaya hidup modern tanpa kehilangan identitas budaya,” ucap Melinda.

Ia juga menyampaikan apresiasi tinggi kepada Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIX sebagai penyelenggara yang berhasil menjadikan acara ini sebagai ruang edukatif sekaligus inspiratif.

BACA JUGA  Pemkot Makassar Berikan Bonus Tambahan dan Apresiasi kepada Pemenang MTQ XXXIII Tingkat Provinsi Sulsel

“Ajang Wastra Arajang 2025 bukan hanya menjadi panggung selebrasi keindahan kain tradisional, tapi juga bukti bahwa kekayaan budaya dapat terus hidup dan relevan melalui tangan-tangan kreatif bangsa,” ujarnya.

Tak hanya berpartisipasi dalam pameran, Dekranasda Makassar juga turut ambil bagian dalam event fashion show yang menjadi salah satu sorotan dalam rangkaian Wastra Arajang 2025. Dalam kesempatan tersebut, Dekranasda Makassar menampilkan dua model.

Wakil Ketua Harian Dekranasda Makassar, Dewi Andriani, mengungkapkan bahwa pada fashion show Wastra Arajang, pihaknya menampilkan dua wastra tradisional yakni Tenun Lontara dan Tenun Bombang. Keduanya dipilih karena merepresentasikan karakter dan nilai budaya masyarakat Bugis-Makassar.

“Tenun Lontara dan Tenun Bombang menggambarkan keteguhan serta ketegaran masyarakat kami dalam menghadapi dinamika kehidupan. Motifnya sarat makna dan mencerminkan kekuatan serta filosofi hidup orang Bugis-Makassar. Kami bangga bisa menampilkannya di panggung sebesar ini,” ujar Dewi.

BACA JUGA  Pjs Wali Kota Makassar Ungkap Semangat Makassar Tangguh, Sejahtera, Bahagia dalam HUT Ke-417

Lanjutnya, keterlibatan Dekranasda Makassar dalam pameran wastra juga menjadi bagian penting dalam upaya memperluas promosi produk kerajinan lokal.

“Dalam pameran ini, Dekranasda Makassar juga memamerkan berbagai koleksi dalam booth, menampilkan berbagai produk tenun dan kerajinan unggulan dari perajin Makassar, seperti baju bodo’, sarung tenun, kriya serat alam eceng gondok, kriya kulit, baju lontara, tas lontara, berbagai jenis souvenir thumbler, pouch dan tas lipat” jelasnya.

Antusiasme pengunjung terhadap booth Dekranasda Makassar terbilang tinggi. Ditunjukkan dengan banyak pengunjung yang berkunjung di booth dan melakukan pembelian berbagai koleksi wastra dan kriya.

Dengan kontribusi Dekranasda Makassar, menunjukkan komitmennya untuk terus mendukung perajin lokal agar lebih berdaya dan kreatif, serta mengangkat wastra sebagai identitas budaya yang terus berkembang. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel