Politics
Anak Muda’ na NU Sidrap Solidkan Barisan untuk Kemenangan SAR-Kanaah

Kitasulsel—SIDRAP – Dukungan terhadap pasangan bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Sidrap, Syaharuddin Alrif dan Nurkana’ah (SAR-Kanaah), terus mengalir.
Kali ini, anak mudana Nahdlatul Ulama Kabupaten Sidrap secara resmi menyatakan dukungan mereka pada acara Silahturahmi bersama masyarakat Desa Bulo, Kecamatan Panca Rijang, Kabupaten Sidrap, Senin (02/09/2024).

Acara yang digelar di Lapangan Sepak Bola Desa Bulo Timoreng ini dihadiri langsung oleh pasangan SAR-Kanaah, sejumlah tokoh penting, serta berbagai elemen masyarakat.
Hadir dalam kesempatan tersebut, anggota DPRD Sidrap dari Fraksi Nasdem Abd. Rahman Mustafa, anggota DPRD terpilih dari Partai Nasdem Takhyuddin Masse, Ketua DPD Partai Amanat Nasional Syukur Rabbaisen, dan Bendahara Umum Garda Pemuda Nasdem Wasianto.

Dalam sambutannya, bakal calon Bupati Syaharuddin Alrif menyampaikan berbagai program unggulan yang akan mereka jalankan jika terpilih memimpin Sidrap pada periode 2024-2029.
Di antara program yang dipaparkan adalah BPJS Kesehatan gratis, peningkatan kualitas pendidikan, ketersediaan pupuk secara lancar, program listrik masuk sawah, stabilitas harga komoditas pertanian dan perkebunan, serta pengembangan sektor peternakan dan perikanan.
Tak hanya itu, Syaharuddin juga menekankan pentingnya pengembangan UMKM, penciptaan lapangan kerja, perbaikan infrastruktur jalan, serta mewujudkan Sidrap yang aman dan religius.
Ia juga berkomitmen untuk meningkatkan kesehatan anak-anak di Sidrap, serta mendorong potensi wirausaha di kalangan generasi muda dan milenial.
Dengan deklarasi dukungan dari Banser Sidrap, pasangan SAR-Kanaah semakin optimis untuk meraih kemenangan dalam Pilkada Sidrap 2024.
Dukungan ini menjadi salah satu modal penting bagi pasangan tersebut dalam menggalang kekuatan menuju kontestasi politik yang akan datang. (asp)
Politics
Catatan Redaksi: Janji Politik: Dari Harapan Menuju Kenyataan

Kitasulsel—Makassar—Janji politik selalu menjadi magnet utama dalam setiap kontestasi pemilihan kepala daerah. Masyarakat menaruh harapan besar pada sederet program kerja yang ditawarkan, karena dari situlah terbit secercah keyakinan akan perubahan. Namun, di balik gegap gempita kampanye dan pidato politik, ada realitas yang kerap luput dipahami: tidak semua janji bisa langsung diwujudkan begitu seorang pemimpin dilantik.
Butuh waktu, proses, serta kedewasaan dalam menyikapinya. Penyelarasan antara janji politik dengan kekuatan anggaran daerah bukan perkara sederhana. Program kerja yang telah tertuang dalam dokumen perencanaan membutuhkan sinkronisasi dengan postur anggaran, mekanisme regulasi, hingga prioritas pembangunan yang disepakati bersama. Walau terkesan lambat, pada dasarnya roda implementasi tetap bergerak, dan janji politik perlahan menemukan jalannya untuk terealisasi.

Sebagian masyarakat kerap menilai janji politik sebagai sesuatu yang seharusnya segera terwujud begitu jabatan diemban. Padahal, dalam praktik pemerintahan, tidak ada kebijakan yang bisa berdiri sendiri tanpa mempertimbangkan aspek keuangan daerah. Keinginan mempercepat realisasi harus berhadapan dengan aturan, tata kelola, serta skema pembiayaan yang terbatas.
Sesungguhnya, tidak ada kepala daerah yang tidak ingin janji politiknya segera terwujud. Semua pemimpin tentu ingin meninggalkan jejak nyata di tengah masyarakat. Namun, kendala sering kali hadir dari kebijakan internal pemerintahan itu sendiri: mulai dari proses perencanaan anggaran, koordinasi antar-lembaga, hingga keterbatasan fiskal. Di sinilah pentingnya kedewasaan publik dalam memandang dinamika politik dan pembangunan.

Hal yang perlu digarisbawahi adalah, penyelarasan antara program kerja dengan kemampuan anggaran tidak boleh dilakukan secara terburu-buru. Sebab, tergesa-gesa dalam memenuhi janji justru berisiko menimbulkan pelanggaran pengelolaan keuangan daerah. Akuntabilitas dan transparansi menjadi fondasi penting agar realisasi program benar-benar berdampak positif, bukan sekadar mengejar pencitraan.
Pada akhirnya, janji politik bukan sekadar kata-kata manis di masa kampanye, melainkan amanah yang membutuhkan perjalanan panjang. Di dalamnya ada proses belajar, kesabaran, dan kesungguhan. Bagi masyarakat, memahami bahwa perubahan tidak bisa terjadi dalam sekejap adalah bentuk kedewasaan politik. Bagi kepala daerah, menepati janji dengan penuh tanggung jawab adalah wujud integritas yang sesungguhnya.
-
2 tahun ago
Informasi Tidak Berimbang,Dewan Pengurus KKS Kairo Mesir Keluarkan Rilis Kronologi Kejadian di Mesir
-
Politics12 bulan ago
Indo Barometer:Isrullah Ahmad -Usman Sadik Pepet Budiman-Akbar,IBAS-Puspa Tak Terkejar
-
1 tahun ago
Tangis Haru Warnai Pelepasan Status ASN Hj Puspawati Husler”Tetaplah Kuat Kami Bersamamu”
-
2 tahun ago
Pj Gubernur Bahtiar Paparkan Rencana Pembangunan Sulsel di Depan Presiden Jokowi
-
3 tahun ago
Video Menolak Berjabat Tangan Dengan Seorang Warga Viral ,Ketua DPRD Luwu Timur Dinilai Tidak Mencerminkan Diri Sebagai Wakil Rakyat
-
1 tahun ago
IBAS Is Back: Siap Maju di Kontestasi Pilkada Luwu Timur
-
3 tahun ago
Dari Kotamobagu, BMR Anies Bertekat Menangkan Anies Baswedan*
-
1 tahun ago
Duet Birokrat dan Legislatif, NasDem Usung Syahar-Kanaah di Pilkada Sidrap
You must be logged in to post a comment Login