Connect with us

Politics

Pelayanan Kesehatan Paripurna Seto-Rezki Mulai Digelar di Dua Kecamatan di Makassar

Published

on

Kitasulsel–Makassar Program pelayanan kesehatan paripurna dari pasangan Andi Seto Asapa-Rezki Mulfiati Lutfi memang bukan sekadar janji, tapi memang terbukti nyata hadir ditengah masyarakat Kota Makassar.

Duet pemilik jargon “Sehati” ini langsung menghadirkan layanan pemeriksaan kesehatan gratis kepada warga dan pembagian susu gratis bagi anak-anak.

Melalui Tim Muda Sehati, layanan pemeriksaan kesehatan gratis bagi masyarakat merupakan bentuk aksi nyata dari pasangan Seto-Rezki untuk menjamin kesehatan para warga di Kota Makassar.

Aksi sosial yang dilakukan Tim Muda Sehati ini memulai dengan dua titik yang dilakukan di Jalan Deppasawi Dalam, Maccini Sombala, Kecamatan Tamalate dan Jalan Inspeksi Kanal Kecamatan Rappocini, Minggu (1/9/2024).

“Hari ini merupakan titik awal kami lakukan pemeriksaan kesehatan gratis, pertama di Kelurahan Maccini Sombala kemudian titik kedua di Kelurahan Rappocini,” ujar Jubir Muda Sehati, Irmayanti.

BACA JUGA  Tingkatkan Ekonomi, Seto-Rezki Dorong Ekspor Produk Lokal Makassar Hingga ke Pasar Dunia

Ia mengatakan pemeriksaan kesehatan gratis ini akan dilakukan secara berkelanjutan. Tiap pekan timnya akan menyasar sejumlah kelurahan untuk melakukan layanan pemeriksaan kesehatan bagi masyarakat.

Apalagi, kata Irmayanti, Dokter dan perawat yang dihadirkan langsung merupakan Dokter dari RS Wahidin Sudirohusodo Makassar sudah mumpuni dalam hal kesehatan masyarakat.

“Sudah ada ratusan masyarakat yang diperiksa, mulai cek tekanan darah, kolesterol, cek tensi hingga asam urat. Dokter yang kami hadirkan ada dua plus perawatnya, kami datangkan langsung dari RS Wahidin,” ungkapnya.

Rencananya, Tim Muda Sehati bakal melakukan deklarasi dengan serentak menggelar pemeriksaan kesehatan gratis di 153 kelurahan-15 Kecamatan pada pekan kedua bulan September mendatang.

BACA JUGA  Gaungkan Program Meritokrasi Birokrasi, AMAN Ingin Seluruh SKPD Kota Makassar di Isi ASN Berkualitas

“Tujuannya ini untuk mensosialisasikan tentang bagaimana pentingnya kesehatan masyarakat, kemudian program Pak Andi Seto dan ibu Rezki terkait layanan kesehatan yang paripurna,” cetusnya.

Sehingga, sambung Irmayanti, pemberian layanan kesehatan gratis dilakukan dengan menyasar tiap lorong dan bisa sampai langsung menyentuh masyarakat lebih luas.

“Jadi ini bukan sekadar ide atau gagasan saja, tapi memang kami langsung turun dan mengeksekusi program pelayanan kesehatan dari pasangan Sehati untuk masyarakat Kota Makassar,” pungkasnya. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Politics

Catatan Redaksi: Janji Politik: Dari Harapan Menuju Kenyataan

Published

on

Kitasulsel—Makassar—Janji politik selalu menjadi magnet utama dalam setiap kontestasi pemilihan kepala daerah. Masyarakat menaruh harapan besar pada sederet program kerja yang ditawarkan, karena dari situlah terbit secercah keyakinan akan perubahan. Namun, di balik gegap gempita kampanye dan pidato politik, ada realitas yang kerap luput dipahami: tidak semua janji bisa langsung diwujudkan begitu seorang pemimpin dilantik.

Butuh waktu, proses, serta kedewasaan dalam menyikapinya. Penyelarasan antara janji politik dengan kekuatan anggaran daerah bukan perkara sederhana. Program kerja yang telah tertuang dalam dokumen perencanaan membutuhkan sinkronisasi dengan postur anggaran, mekanisme regulasi, hingga prioritas pembangunan yang disepakati bersama. Walau terkesan lambat, pada dasarnya roda implementasi tetap bergerak, dan janji politik perlahan menemukan jalannya untuk terealisasi.

BACA JUGA  Ikrar Para Punggawa di Kampanye Terakhir Sar-Kanaah:”Bismillah Wattang Pulu Siap Menang Banyak”

Sebagian masyarakat kerap menilai janji politik sebagai sesuatu yang seharusnya segera terwujud begitu jabatan diemban. Padahal, dalam praktik pemerintahan, tidak ada kebijakan yang bisa berdiri sendiri tanpa mempertimbangkan aspek keuangan daerah. Keinginan mempercepat realisasi harus berhadapan dengan aturan, tata kelola, serta skema pembiayaan yang terbatas.

Sesungguhnya, tidak ada kepala daerah yang tidak ingin janji politiknya segera terwujud. Semua pemimpin tentu ingin meninggalkan jejak nyata di tengah masyarakat. Namun, kendala sering kali hadir dari kebijakan internal pemerintahan itu sendiri: mulai dari proses perencanaan anggaran, koordinasi antar-lembaga, hingga keterbatasan fiskal. Di sinilah pentingnya kedewasaan publik dalam memandang dinamika politik dan pembangunan.

Hal yang perlu digarisbawahi adalah, penyelarasan antara program kerja dengan kemampuan anggaran tidak boleh dilakukan secara terburu-buru. Sebab, tergesa-gesa dalam memenuhi janji justru berisiko menimbulkan pelanggaran pengelolaan keuangan daerah. Akuntabilitas dan transparansi menjadi fondasi penting agar realisasi program benar-benar berdampak positif, bukan sekadar mengejar pencitraan.

BACA JUGA  Kunjungi Warga Lansia, Indira Perkuat Basis Sosial di Bara-Baraya

Pada akhirnya, janji politik bukan sekadar kata-kata manis di masa kampanye, melainkan amanah yang membutuhkan perjalanan panjang. Di dalamnya ada proses belajar, kesabaran, dan kesungguhan. Bagi masyarakat, memahami bahwa perubahan tidak bisa terjadi dalam sekejap adalah bentuk kedewasaan politik. Bagi kepala daerah, menepati janji dengan penuh tanggung jawab adalah wujud integritas yang sesungguhnya.

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel