Provinsi Sulawesi Selatan
Disdik Sulsel Gelar Bimtek Smart Controlling, Sekdisdik A Ibrahim: Terobosan Cerdas di Era Digitalisasi

Kitasulsel–Makassar Dinas pendidikan (Disdik) Prov Sulsel Laksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Smart Controlling yang diikuti 153 SMA dan SMK negeri se-Sulsel.
Bimtek Smart Controlling yang digelar 2 hari (22-23/8/2024) ini dilaksanakan di Hotel Dalton, Jalan Perintis Kemerdekaan Km 16 No 2 Pai, Biringkanaya, Kota Makassar.

Kegiatan Bimtek yang mengundang para kepala sekolah (kepsek) dan operator sekolah dari 153 SMA dan SMK negeri dari Kabupaten/Kota se-Sulsel ini dibuka Sekretaris Dinas Pendidikan (Sekdisdik) Sulsel Dr A Ibrahim, S.Pd, M.Pd, Kamis (22/8/2024).
Menurut Sekdisdik A Ibrahim, kegiatan Bimtek dengan menggunakan aplikasi merupakan suatu terobosan cerdas Disdik Sulsel di era digitalisasi saat ini.

Terobosan cerdas semacam ini, katanya, seiring dengan gagasan tokoh pendidikan Ki Hadjar Dewantara. Pesan Beliau, adalah didiklah anakmu berdasarkan keadaan dan perkembangan zaman dan sesuai dengan zamannya.
“Jadi dalam mendidik, ada tiga komponen yang perlu diperhatikan, yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat,” tutur A Ibrahim di hadapan ratusan peserta Bimtek terdiri kepsek dan operator SMA dan SMK negeri ini.
Sebelumnya, Kepala Sub Bagian Umum Disdik Sulsel, Dr A Fachruddin yang merupakan leading sector dari Bimtek ini mengatakan, aplikasi smart controling ini adalah bentuk Inovasi yang dilakukan Disdik Sulsel dan merupakan langkah baru di Sulawesi Selatan.
“Adapun tujuannya, adalah supaya ada alat kontrol buat orangtua siswa terhadap anaknya di sekolah. Jadi ada gambaran real time anak mereka selama berada di sekolah,” ungkap A Fachruddin yang akrab disapa Pak Ahonk ini.
Ia juga menyampaikan, bahwa database dan kehadiran siswa akan terkoneksi langsung, kepada semua orangtua siswa. Dan dengan menggunakan aplikasi ini akan terjalin komunikasi satu arah, tentang kehadiran dan kegiatan siswa selama berada di lingkungan sekolahnya.
Aplikasi Smart Controlling ini, diakui A Fachruddin, telah digunakan di Disdik Sulsel. “Kita bisa mendeteksi siapa pegawai yang hadir di kantor. Para tamu pun yang bertandang ke Disdik secara otomatis akan terpantau di sistem,” tambahnya.
Sementara menurut Direktur PT Kemala Inti Solusi, Farid Heriyadi Ishak pada Bimtek ini mengatakan, bahwa penggunaan aplikasi Smart Controlling di Sulsel merupakan langkah cerdas dari Dinas Pendidikan Sulsel.
Ia mengakui, selama ini pihaknya telah menjalin kerjasama dengan pihak luar yaitu di Jakarta, seperti Badan Kepegawaian Negara (BKN) dan Kepolisian. Kalau untuk Indonesia Timur, baru Sulsel yang memulai penggunaan aplikasi ini.
Untuk tahun 2023, katanya, pihaknya sudah menyasar 114 sekolah di Sulsel dan tersebar di 9 kabupaten dan kota.
“Jadi siswa masuk dalam database akan dilakukan perekaman wajah. Ketika mereka sampai ke sekolah, akan terkoneksi ke orangtuanya melalui ponsel. Jadi apapun kegiatan siswa maka orangtua di rumah akan mengetahui saat itu,” jelas Farid.
Kegiatan Bimtek ini disambut antusias oleh para kepsek dan operator sekolah. Apalagi dalam kegiatan itu dibimbing langsung oleh perwakilan PT Kemala Inti. Para peserta diperlihatkan kegiatan demo unit dan training tentang cara pengoperasian produk perangkat Smart Controlling.
Para pejabat Disdik Sulsel yang turut hadir pada pembukaan Bimtek ini, terdiri Kepala Bidang SMA HM Nurkusuma dan Kepala Bidang SMK Disdik Sulsel H Hery Sumiharto. (*)
Provinsi Sulawesi Selatan
Pemprov Sulsel dan Wamendagri Dorong Kepemimpinan Hijau Lewat Green Leadership Forum II

Kitasulsel–MAKASSAR Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan terus memperkuat komitmennya terhadap pembangunan hijau dan rendah karbon. Hal ini ditegaskan dalam Green Leadership Forum II yang digelar di Four Points by Sheraton Makassar, Selasa (29/7/2025).
Forum ini menghadirkan Wakil Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Bima Arya Sugiarto dan Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel Jufri Rahman.

Mengangkat tema “Mendorong Integrasi Pembangunan Hijau dalam Perencanaan Pembangunan Daerah melalui Kepemimpinan Hijau di Sulawesi Selatan”, forum ini dihadiri oleh para pemangku kepentingan penting seperti Country Representative The Asia Foundation Indonesia (TAF) Hana A. Satriyo, Direktur Eksekutif PATTIRO Fitria Muslih, kepala daerah se-Sulsel, akademisi, NGO, serta pegiat lingkungan.
Wakil Menteri Dalam Negeri RI Bima Arya menekankan pentingnya memperkuat kepemimpinan hijau (green leadership) di tingkat daerah.

“Sulsel ini adalah provinsi yang bisa dikatakan terbaik ya, yang berkomitmen untuk perencanaan penganggaran dari program-program mitigasi perubahan iklim dan mendorong kepemimpinan hijau,” ujar Bima.
Ia menambahkan bahwa sinergi lintas sektor seperti antara pemerintah, perguruan tinggi, masyarakat sipil, dan sektor swasta sangat penting untuk mencapai target pembangunan berkelanjutan.
“Saya lihat bagaimana pemerintahan Provinsi Sulsel dengan kota, kabupaten berkolaborasi dalam kerangka pentahelix dengan kampus, NGO, The Asia Foundation, PINUS dan Pattiro. Ini contoh baik, ini best practice lah menurut saya di Indonesia,” imbuhnya.
Sementara, Sekda Sulsel Jufri Rahman, yang hadir mewakili Gubernur Andi Sudirman Sulaiman, menyampaikan bahwa forum ini adalah bukti konkret dari kolaborasi lintas pihak yang konsisten sejak suksesnya Green Leadership Forum pertama pada 2022.
“Forum ini adalah bukti nyata dari keberlanjutan komitmen kita bersama, setelah kesuksesan Green Leadership Forum pertama pada tahun 2022 yang berhasil mendorong lahirnya kebijakan inovatif Transfer Anggaran berbasis Ekologi (TAKE) dan Alokasi Anggaran Kelurahan berbasis Ekologi (ALAKE),” ujar Jufri.
Ia menambahkan bahwa Pemprov Sulsel telah menempatkan isu perubahan iklim sebagai prioritas pembangunan jangka panjang dan menengah.
“Provinsi Sulawesi Selatan telah menempatkan isu lingkungan perubahan iklim sebagai agenda prioritas pembangunan daerah. Komitmen ini secara eksplisit termuat dalam dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang dan jangka menengah Sulsel,” terangnya.
Jufri menyebutkan bahwa prinsip pembangunan hijau dan rendah karbon sudah menjadi bagian integral dari Rancangan Akhir RPJMD Sulsel 2025–2029.
Dalam misinya, Sulsel menargetkan pembangunan infrastruktur yang tangguh terhadap bencana dan perubahan iklim sebagai kunci akselerasi pertumbuhan ekonomi.
Ia berharap Green Leadership Forum II menjadi momentum sinergi pemerintah pusat, daerah, NGO, mitra pembangunan, dan masyarakat sipil dalam mengelola lingkungan hidup secara berkelanjutan.
“Dengan dukungan para pihak dan sinergi satu dengan lainnya, kami optimis pencapaian pembangunan menuju Sulawesi Selatan Maju dan Berkarakter dapat terwujud,” pungkasnya.
Sebagai bagian dari forum ini, diluncurkan kebijakan Transfer Anggaran Kabupaten Berbasis Ekologi (TAKE) untuk Kabupaten Sinjai, Jeneponto, dan Bulukumba.
Selain itu, Bupati Maros menyerahkan SK Masterplan Integrated Area Development (IAD) Perhutanan Sosial kepada pemerintah pusat dan provinsi.
Forum ini juga memberikan penghargaan kepada 7 kabupaten dan 1 kota yang telah memiliki kebijakan Environmental Fiscal Transfer (EFT) dan pengembangan perhutanan sosial berbasis kawasan terpadu. (*)
-
2 tahun ago
Informasi Tidak Berimbang,Dewan Pengurus KKS Kairo Mesir Keluarkan Rilis Kronologi Kejadian di Mesir
-
Politics10 bulan ago
Indo Barometer:Isrullah Ahmad -Usman Sadik Pepet Budiman-Akbar,IBAS-Puspa Tak Terkejar
-
1 tahun ago
Tangis Haru Warnai Pelepasan Status ASN Hj Puspawati Husler”Tetaplah Kuat Kami Bersamamu”
-
1 tahun ago
Pj Gubernur Bahtiar Paparkan Rencana Pembangunan Sulsel di Depan Presiden Jokowi
-
2 tahun ago
Video Menolak Berjabat Tangan Dengan Seorang Warga Viral ,Ketua DPRD Luwu Timur Dinilai Tidak Mencerminkan Diri Sebagai Wakil Rakyat
-
1 tahun ago
IBAS Is Back: Siap Maju di Kontestasi Pilkada Luwu Timur
-
2 tahun ago
Dari Kotamobagu, BMR Anies Bertekat Menangkan Anies Baswedan*
-
1 tahun ago
Duet Birokrat dan Legislatif, NasDem Usung Syahar-Kanaah di Pilkada Sidrap
You must be logged in to post a comment Login