Connect with us

Pemkot Makassar

Danny Pomanto Komitmen Wujudkan Jadikan TPA Manggala Jadi RTH Terbaik di Makassar

Published

on

Kitasulsel–Makassar Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto turut meramaikan Pesta Rakyat Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79 tahun di Lapangan Bitowa Kecamatan Manggala, Senin (19/8/2024) malam

Sebagai wilayah yang berbatasan dengan kabupaten tetangga, Danny menyebutkan bahwa Kecamatan Manggala memiliki peran strategis terhadap pembangunan Kota Makassar.

“Manggala adalah kecamatan yang paling ujung, akan tetapi Manggala mempunyai kontribusi besar terhadap pembangunan Kota Makassar,” kata Danny Pomanto di dalam sambutannya.

Manggala mempunyai Tempat Pemuangan Akhir (TPA) di Tamangapa. Keberadaannya begitu penting dalam menjaga kebersihan kota.

Namun ia berkomitmen dengan hadirnya Proyek Strategis Nasional (PSN) Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) maka TPA dalam kurun waktu sembilan tahun ke depan akan menjadi salah satu RTH terbaik di Kota Makassar.

BACA JUGA  Pjs Wali Kota Makassar Apresiasi Financial Expo BIK di Monumen MNEK CPI

“Insyaallah sesuai janji saya kepada seluruh masyarakat Kecamatan Manggala dengan segera dimulainya PSN PSEL dalam sembilan tahun Insyaallah akan berubah menjadi kawasan hijau dan menjadi pusat taman terbaiknya di Kota Makassar,” jelasnya.

“Itu akan dikerjakan oleh para investor, karena sampah-sampah yang ada di sini (TPA Tamangapa) itu akan diangkut ke pabrik,” tambah Danny Pomanto.

Kehadirannya dalam pesta rakyat ini adalah bentuk kecintaannya terhadap masyarakat Kecamatan Manggala. Apalagi, kemungkinan besar ini menjadi pesta rakyat terakhirnya di periode kedua ia menjabat sebagai wali kota.

Sehingga apa yang sudah dibangun untuk Kota Makassar saat ini diharapkan dapat terus dipertahankan. Terlebih Makassar saat ini sudah menjadi percontohan bagi kota-kota lain dengan segudang prestasi yang diraih.

BACA JUGA  HMI Makassar Timur Gaspol Dukung Pemkot, Fokus Sampah dan Pemberdayaan Pemuda

Bahkan diberbagai kesempatan, Makassar selalu diundang dalam forum-forum resmi skala internasional. Baru-baru ini mengikuti World Cities Summit (WCS) di Singapura.

“Di moment inilah saya ingin menyampaikan terima kasih dan permohonan maaf apabila selama masa tugas saya banyak hal-hal yang masih kurang. Tapi paling tidak, beberapa hal perlu kita ingat-ingat,” tutup Danny Pomanto. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Pemkot Makassar

Dekranasda Makassar Pamerkan Tenun Bombang dan Tenun Lontara di Wastra Arajang 2025

Published

on

Kitasulsel–MAKASSAR Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Makassar kembali menunjukkan komitmennya dalam pelestarian dan pengembangan kain tradisional melalui partisipasinya pada ajang Wastra Arajang 2025.

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIX, berlangsung selama empat hari, mulai dari 11 hingga 14 September 2025 di Mall Ratu Indah.

Mengusung tema “Perayaan yang Memadukan Keindahan dan Keragaman Leluhur Lewat Wastra”, acara ini menjadi wadah ekspresi budaya dari berbagai daerah di Indonesia Timur, khususnya dalam menampilkan kekayaan kain tradisional atau wastra sebagai identitas dan warisan budaya yang tak ternilai.

Ketua Dekranasda Kota Makassar, Melinda Aksa, menyambut baik kegiatan ini dan menilai Wastra Arajang sebagai momentum penting untuk memperkenalkan kembali nilai-nilai luhur yang terkandung dalam sehelai kain tradisional.

“Bagi kami, acara ini merupakan jembatan antara tradisi dan modernitas, sebagai wadah pelestarian produk wastra, tenun tradisional yang menjadi bagian penting dari identitas budaya kita,” ujarnya.

BACA JUGA  HMI Makassar Timur Gaspol Dukung Pemkot, Fokus Sampah dan Pemberdayaan Pemuda

Lebih lanjut, Melinda menjelaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya memperlihatkan keindahan kain tenun, tetapi juga memperlihatkan proses panjang dan penuh makna di balik pembuatan setiap lembar kain.

“Tenun tradisional bukan hanya selembar kain, tapi tentang memahami sebuah perjalanan panjang, kesabaran, dan doa yang ditenun menjadi sebuah mahakarya,” tambahnya.

Melalui keikutsertaan ini, Melinda berharap Dekranasda Makassar dapat terus menginspirasi generasi muda untuk mencintai dan melestarikan warisan budaya, terutama dalam bentuk kain tenun.

“Kami ingin membuktikan bahwa tenun bisa menjadi bagian dari gaya hidup modern tanpa kehilangan identitas budaya,” ucap Melinda.

Ia juga menyampaikan apresiasi tinggi kepada Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIX sebagai penyelenggara yang berhasil menjadikan acara ini sebagai ruang edukatif sekaligus inspiratif.

BACA JUGA  Pemkot Makassar Turunkan Target PAD, Begini Penjelasan Pj Sekda

“Ajang Wastra Arajang 2025 bukan hanya menjadi panggung selebrasi keindahan kain tradisional, tapi juga bukti bahwa kekayaan budaya dapat terus hidup dan relevan melalui tangan-tangan kreatif bangsa,” ujarnya.

Tak hanya berpartisipasi dalam pameran, Dekranasda Makassar juga turut ambil bagian dalam event fashion show yang menjadi salah satu sorotan dalam rangkaian Wastra Arajang 2025. Dalam kesempatan tersebut, Dekranasda Makassar menampilkan dua model.

Wakil Ketua Harian Dekranasda Makassar, Dewi Andriani, mengungkapkan bahwa pada fashion show Wastra Arajang, pihaknya menampilkan dua wastra tradisional yakni Tenun Lontara dan Tenun Bombang. Keduanya dipilih karena merepresentasikan karakter dan nilai budaya masyarakat Bugis-Makassar.

“Tenun Lontara dan Tenun Bombang menggambarkan keteguhan serta ketegaran masyarakat kami dalam menghadapi dinamika kehidupan. Motifnya sarat makna dan mencerminkan kekuatan serta filosofi hidup orang Bugis-Makassar. Kami bangga bisa menampilkannya di panggung sebesar ini,” ujar Dewi.

BACA JUGA  Wakil Wali Kota Makassar Pimpin Rakor Persiapan Buka Puasa Bersama dan Peringatan Nuzulul Quran

Lanjutnya, keterlibatan Dekranasda Makassar dalam pameran wastra juga menjadi bagian penting dalam upaya memperluas promosi produk kerajinan lokal.

“Dalam pameran ini, Dekranasda Makassar juga memamerkan berbagai koleksi dalam booth, menampilkan berbagai produk tenun dan kerajinan unggulan dari perajin Makassar, seperti baju bodo’, sarung tenun, kriya serat alam eceng gondok, kriya kulit, baju lontara, tas lontara, berbagai jenis souvenir thumbler, pouch dan tas lipat” jelasnya.

Antusiasme pengunjung terhadap booth Dekranasda Makassar terbilang tinggi. Ditunjukkan dengan banyak pengunjung yang berkunjung di booth dan melakukan pembelian berbagai koleksi wastra dan kriya.

Dengan kontribusi Dekranasda Makassar, menunjukkan komitmennya untuk terus mendukung perajin lokal agar lebih berdaya dan kreatif, serta mengangkat wastra sebagai identitas budaya yang terus berkembang. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel