Connect with us

Pemkot Makassar

Ketua TP PKK Kota Makassar Sambangi Lokasi Program RISE di Kelurahan Tallo

Published

on

Kitasulsel-Makassar——Ketua Tim Penggerak PKK Kota Makassar, Indira Yusuf Ismail, melakukan kunjungan ke lokasi program Revitalizing Informal Settlements and their Environments (RISE) di Kelurahan Tallo, Kecamatan Tallo, Kota Makassar, Selasa (13/8/2024).

Program ini merupakan inisiatif Pemerintah Kota Makassar yang bekerja sama dengan Pemerintah Australia, Monash University (Australia), dan Universitas Hasanuddin (Indonesia), dengan tujuan untuk mengentaskan kawasan kumuh di perkotaan.

Kehadiran Indira Yusuf Ismail di lokasi tersebut merupakan bentuk dukungan terhadap upaya peningkatan kualitas lingkungan tempat tinggal di Kota Makassar.

Program RISE ini diharapkan dapat membawa Makassar menuju target ‘zero slum’ atau bebas kawasan kumuh, yang berdampak positif pada kualitas hidup masyarakat setempat.

BACA JUGA  Pemkot Makassar dan API Sulsel Bersinergi Jaga Toleransi

“Saya bangga sekali bisa datang ke sini. Saya sudah pernah ke sini sama bapak dua kali. Ini ketiga kalinya,” ujar Indira Yusuf Ismail saat menyampaikan sambutannya di hadapan warga.

Ia juga memberikan apresiasi terhadap perkembangan lorong wisata yang telah tertata dengan baik, namun menekankan perlunya peningkatan lebih lanjut.

Indira juga menyebut bahwa program RISE ini dilakukan semata-mata untuk kebaikan warga, demi kehidupan yang lebih baik.

“Senang sekali masuk di lorong ini, luar biasa. Dari depan sudah tertata cukup bagus, tapi ke depan mesti disempurnakan lagi. Apa yang dilakukan pemerintah kota bersama RISE tentu itu untuk warga sendiri, agar kehidupan warga lebih baik,” tambahnya.

BACA JUGA  Pjs Wali Kota Makassar, Andi Arwin Buka Acara Penyuluhan Hukum Anti Korupsi oleh Kejati Sulsel

Lebih lanjut, Indira mengajak seluruh pihak untuk bekerja sama dalam menata lorong wisata tersebut. Dia menyoroti pentingnya peningkatan UMKM dan kualitas kuliner yang ada, sejalan dengan branding Makassar sebagai Kota Makan Enak.

“Butuh kekompakan dari kita semua, kerja sama kita semua untuk menata lorong wisata ini, karena lorong wisata ini dibikin untuk menjamu tamu, jadi banyak yang perlu kita siapkan terutama peningkatan UMKM supaya ekonomi kerakyatan bergerak,” jelas Indira.

“Kulinernya juga perlu disempurnakan karena Makassar dibranding sebagai Kota Makan Enak, jadi semua makanan di lorong wisata harus berkualitas,” tambahnya.

Indira berharap, semua pihak yang terlibat dalam program RISE ini dapat termotivasi untuk terus berupaya mencapai target zero slum di Kota Makassar, sehingga dapat memberikan kehidupan yang lebih baik dan lingkungan yang lebih sehat bagi masyarakat.

BACA JUGA  PHRI Sulsel Temui Wali Kota Makassar, Bahas Dampak Efisiensi Anggaran pada Industri Perhotelan

Pada kesempatan itu, Indira juga menyerahkan BPJS Ketenagakerjaan kepada warga setempat.

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Pemkot Makassar

Dekranasda Makassar Pamerkan Tenun Bombang dan Tenun Lontara di Wastra Arajang 2025

Published

on

Kitasulsel–MAKASSAR Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Makassar kembali menunjukkan komitmennya dalam pelestarian dan pengembangan kain tradisional melalui partisipasinya pada ajang Wastra Arajang 2025.

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIX, berlangsung selama empat hari, mulai dari 11 hingga 14 September 2025 di Mall Ratu Indah.

Mengusung tema “Perayaan yang Memadukan Keindahan dan Keragaman Leluhur Lewat Wastra”, acara ini menjadi wadah ekspresi budaya dari berbagai daerah di Indonesia Timur, khususnya dalam menampilkan kekayaan kain tradisional atau wastra sebagai identitas dan warisan budaya yang tak ternilai.

Ketua Dekranasda Kota Makassar, Melinda Aksa, menyambut baik kegiatan ini dan menilai Wastra Arajang sebagai momentum penting untuk memperkenalkan kembali nilai-nilai luhur yang terkandung dalam sehelai kain tradisional.

“Bagi kami, acara ini merupakan jembatan antara tradisi dan modernitas, sebagai wadah pelestarian produk wastra, tenun tradisional yang menjadi bagian penting dari identitas budaya kita,” ujarnya.

BACA JUGA  Hadiri Perayaan Cap Go Meh di Akhir Masa Jabatan, Danny Pomanto: Momentum Jaga Solidaritas dan Keberagaman Budaya

Lebih lanjut, Melinda menjelaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya memperlihatkan keindahan kain tenun, tetapi juga memperlihatkan proses panjang dan penuh makna di balik pembuatan setiap lembar kain.

“Tenun tradisional bukan hanya selembar kain, tapi tentang memahami sebuah perjalanan panjang, kesabaran, dan doa yang ditenun menjadi sebuah mahakarya,” tambahnya.

Melalui keikutsertaan ini, Melinda berharap Dekranasda Makassar dapat terus menginspirasi generasi muda untuk mencintai dan melestarikan warisan budaya, terutama dalam bentuk kain tenun.

“Kami ingin membuktikan bahwa tenun bisa menjadi bagian dari gaya hidup modern tanpa kehilangan identitas budaya,” ucap Melinda.

Ia juga menyampaikan apresiasi tinggi kepada Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIX sebagai penyelenggara yang berhasil menjadikan acara ini sebagai ruang edukatif sekaligus inspiratif.

BACA JUGA  Pjs Wali Kota Makassar Arwin Azis Melepas dan Menyemarakkan GAS Run di Pekan Keselamatan Jalan 2024

“Ajang Wastra Arajang 2025 bukan hanya menjadi panggung selebrasi keindahan kain tradisional, tapi juga bukti bahwa kekayaan budaya dapat terus hidup dan relevan melalui tangan-tangan kreatif bangsa,” ujarnya.

Tak hanya berpartisipasi dalam pameran, Dekranasda Makassar juga turut ambil bagian dalam event fashion show yang menjadi salah satu sorotan dalam rangkaian Wastra Arajang 2025. Dalam kesempatan tersebut, Dekranasda Makassar menampilkan dua model.

Wakil Ketua Harian Dekranasda Makassar, Dewi Andriani, mengungkapkan bahwa pada fashion show Wastra Arajang, pihaknya menampilkan dua wastra tradisional yakni Tenun Lontara dan Tenun Bombang. Keduanya dipilih karena merepresentasikan karakter dan nilai budaya masyarakat Bugis-Makassar.

“Tenun Lontara dan Tenun Bombang menggambarkan keteguhan serta ketegaran masyarakat kami dalam menghadapi dinamika kehidupan. Motifnya sarat makna dan mencerminkan kekuatan serta filosofi hidup orang Bugis-Makassar. Kami bangga bisa menampilkannya di panggung sebesar ini,” ujar Dewi.

BACA JUGA  Ketua TP PKK Makassar Ajak Warga Bangun dan Tata Longwis Cinta Damai dan Pineberg

Lanjutnya, keterlibatan Dekranasda Makassar dalam pameran wastra juga menjadi bagian penting dalam upaya memperluas promosi produk kerajinan lokal.

“Dalam pameran ini, Dekranasda Makassar juga memamerkan berbagai koleksi dalam booth, menampilkan berbagai produk tenun dan kerajinan unggulan dari perajin Makassar, seperti baju bodo’, sarung tenun, kriya serat alam eceng gondok, kriya kulit, baju lontara, tas lontara, berbagai jenis souvenir thumbler, pouch dan tas lipat” jelasnya.

Antusiasme pengunjung terhadap booth Dekranasda Makassar terbilang tinggi. Ditunjukkan dengan banyak pengunjung yang berkunjung di booth dan melakukan pembelian berbagai koleksi wastra dan kriya.

Dengan kontribusi Dekranasda Makassar, menunjukkan komitmennya untuk terus mendukung perajin lokal agar lebih berdaya dan kreatif, serta mengangkat wastra sebagai identitas budaya yang terus berkembang. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel