Connect with us

Hasil Olimpiade 2024 – 2 Tendangan Roket Gelandang Barcelona Bawa Spanyol ke Semifinal, Wakil Asia Habis

Published

on

Kiatsulsel–JAKARTA Dua tendangan roket gelandang Barcelona, ​​Fermin Lopez, berhasil membawa Spanyol lolos ke semifinal dan membuat wakil Asia habis di Olimpiade 2024.

Babak perempat final sepak pelota putra Olimpiade 2024 menyajikan laga seru yang mempertemukan Jepang dengan Spanyol di Stade de Lyon pada Jumat (2/8/2024) waktu setempat atau malam hari WIB.

Jepang menjadi satu-satunya wakil Asia yang tersisa pada ajang kali ini setelah berhasil lolos dari phase grup.

Namun, pertandingan melawan Spanyol jelas tidak mudah bagi Jepang untuk melaju until the end of Olimpiade 2024.

Benar saja, pertandingan berjalan dengan ketat dan Jepang tampak kesulitan menghadapi permainan Spanyol.

Dari segi penguasaan ball, Spanish lebih unggul dengan catatan 60 persen atas Jepang.

Namun, Tim Samurai Biru mampu sedikit memberikan perlawanan kepada The Red Fury dengan drinkapa kali membahayakan gawang mereka.

Hanya, serangan English tampaknya lebih efektif daripada Jepang sepanjang babak pertama.

Hal itu bisa dilihat dari goal Fermin Lopez yang tercipta pada menit ke-11 dan berhasil membawa Spanyol unggul 1-0.

Menerima umpan dari Pablo Barrios, Lopez melepaskan tendangan kaki kiri dengan keras dari luar kotak penalty.

Lesakan gelandang Barcelona itu mengarah ke pojok kiri atas gawang Jepang dan tidak mampu digapai oleh Leo Kokubo.

Keunggulan Spanyol sebenarnya hampir sirna pada menit ke-42 setelah penyerang Jepang, Mao Hosoya, mencetak gol.

Hosoya berhasil memenangi duel dengan Pau Cubarsi sebelum melepaskan tendangan yang menjebol gawang Arnau Tenas.

Sial bagi Jepang, gol Hosoya dianulir oleh wasit Beida Dahane karena ia berada dalam posisi offside terlebih dulu.

Di babak kedua, Spanyol justru tampil semakin solid dan apik dengan berbagai peluang mereka ke gawang Jepang.

Hasilnya, Fermin Lopez kembali mencetak goal untuk La Furia Roja lewat tendangan roket dari luar kotak penalty pada menit ke-73.

Menerima umpan sepak pojok dari Sergio Gomez, Lopez kemudian mengontrol bola dengan dada dan melepaskan tendangan voli dengan kaki kanannya.

Bola mengarah kencang ke gawang Leo Kokubo dan mengoyak jala gawang tim asuhan Go Oiwa untuk kedua kalinya.

Jelang bubaran, Abel Ruiz menambah keunggulan Spanyol dengan skor 3-0 setelah mencetak goal ke gawang Leo Kokubo.

Hingga pertandingan berakhir, tidak ada tambahan gol maupun gol balasan yang tercipta sehingga Spanyol berhasil meraih kemenangan atas Jepang.

Dengan hasil ini, Spanyol pun berhasil lolos ke babak semi-final dan akan menghadapi Maroko, yang berhasil mengalahkan Amerika Serikat, pada laga sebelumnya.

Sementara itu, kekalahan Jepang membuat seluruh wakil Asia secara resmi telah gugur dari cabor sepak pelota putra Olimpiade 2024.

Jepang 0-3 Spanyol (Fermin Lopez 11′, 73′, Abel Ruiz 86′)

Berikut susunan pemain Jepang vs Spanyol yang dikutip BolaSport.com dari laman resmi FIFA:

Jepang (4-3-3): 1-Leo Kokubo; 4-Hiroki Sekine, 15-Kota Takai, 5-Seiji Kimura, 16-Ayumu Ohata; 7-Rihito Yamamoto (13-Ryotaro Araki 84′), 8-Joel Chima Fujita, 14-Shunsuke Mito (19-Asahi Uenaka 74′); 20-Fuki Yamada (9-Shota Fujio 46′), 11-Mao Hosoya, 10-Koki Saito (18-Kein Sato 67′)

Pelatih: Go Oiwa

Spanyol (4-2-3-1): 1-Arnau Tenas; 2-Marc Pubill, 4-Eric Garcia, 5-Pau Cubarsi, 3-Juan Miranda; 6-Pablo Barrios, 10-Alejandro Baena (16-Adrian Bernabe 70′); 14-Aimar Oroz (8-Benat Turrientes 84′), 11-Fermin Lopez (7-Diego Lopez 84′), 17-Sergio Gomez (15-Miguel Gutierrez 88′), 9-Abel Ruiz (18-Samuel Omorodion 89′ )

Pelatih: Santi Denia

Wasit: Beida Dahane (Mauritania) . (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Pemkot Makassar

Kado HUT ke-418: Pemkot Makassar Launching Kurikulum Muatan Lokal di tingkat SD

Published

on

Kitasulsel–MAKASSAR Dalam upaya memperkuat jati diri generasi muda dan menanamkan nilai-nilai budaya lokal sejak dini, Pemerintah Kota Makassar terus berinovasi di bidang pendidikan.

Sebagai bagian dari rangkaian perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-418 Kota Makassar, Pemkot melalui Dinas Pendidikan resmi meluncurkan Program Kurikulum Muatan Lokal jenjang Sekolah Dasar (SD) yang digelar di Museum Kota Makassar, Jumat (7/11/2025).

Program ini menjadi langkah strategis dalam membangun karakter peserta didik agar tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga berakar kuat pada kearifan lokal, sopan santun, serta rasa saling menghargai antar sesama.

Turut hadir dalam kegiatan ini, Pelaksana Harian (Plh) Rektor Universitas Negeri Makassar (UNM), Prof. Dr. Farida Patittingi, bersama jajaran universitas dan fakultas.

Sednagkan dari pihak Pemkot, hadir Wali Kota Munafri Arifuddin, didampingi Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar dan Tim Ahli Pemkot, yang bersama-sama menunjukkan komitmen kolaboratif antara pemerintah dan akademisi dalam memajukan dunia pendidikan berbasis kearifan lokal.

Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menegaskan bahwa pendidikan bukan hanya soal pengetahuan, tetapi juga pembentukan pribadi yang berbudaya.

“Melalui kurikulum muatan lokal, sekolah kami harapkan dapat menjadi ruuang belajar yang menumbuhkan nilai sopan, santun dan saling menghargai di masyarakat,” harapnya.

Pemerintah Kota Makassar terus menunjukkan komitmennya dalam membangun dunia pendidikan yang berakar pada kearifan lokal dan nilai-nilai budaya daerah.

Lebih lanjut, Munafri menyampaikan bahwa peluncuran kurikulum muatan lokal memiliki makna yang lebih dalam karena digelar di Museum Kota Makassar, tempat yang menjadi simbol sejarah dan identitas kota.

“Hari ini kita berada di museum kota, tempat yang menjadi heritage dan kebanggaan kita semua. Museum ini terus melakukan pemberdayaan dan perbaikan,” jelasnya.

“Dan mudah-mudahan semakin hari semakin baik, menambah koleksi, dan memberi arti yang mendalam bagi generasi berikutnya,” lanjut Munafri.

Menurutnya, museum bukan hanya tempat menyimpan benda bersejarah, tetapi juga ruang belajar hidup yang menghubungkan masa lalu dengan masa depan.

Kehadiran kurikulum muatan lokal diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran siswa tentang pentingnya sejarah dan budaya sebagai bagian dari kehidupan mereka sehari-hari.

Wali Kota yang akrab disapa Appi itu juga menuturkan, gagasan kurikulum muatan lokal lahir dari keprihatinan terhadap semakin pudarnya nilai-nilai budaya dalam kehidupan masyarakat modern.

“Di kehidupan nyata, kita sudah jarang sekali melihat bagaimana muatan lokal ini bisa menjadi rambu-rambu di tengah masyarakat,” terangnya.

“Banyak yang hilang. Karena itu, kita berupaya menggali kembali hal-hal yang mulai terlupakan agar bisa diterapkan kembali,” tambah mantan Bos PSM itu.

Untuk itu, Pemerintah Kota Makassar menggandeng akademisi dari UNM agar muatan lokal dapat terintegrasi secara sistematis dalam pendidikan formal.

Pihaknya lewat Dinas Pendidikan bekerja sama dengan UNM, kolaborasi mewujudkan kurikulum muatan lokal.

“Karena, ini ibarat jembatan antara generasi sekarang dengan pelajaran budaya yang ada di masa lalu. Jembatan ini harus kuat, karena akan dilalui oleh kendaraan besar, yakni masa depan anak-anak kita,” tegasnya.

Dalam arahannya, pria yang akrab disapa Appi itu juga menekankan pentingnya pendidikan berbasis budaya untuk menumbuhkan budi pekerti dan akhlak mulia.

Dia menegaskan bahwa kecerdasan tanpa moral tidak akan membawa manfaat bagi kehidupan bermasyarakat.

“Percuma pintar kalau tidak berakhlak. Ini yang harus diteruskan. Pendidikan harus membentuk anak-anak yang sopan, tahu menghargai orang tua, dan punya rasa kebersamaan,” katanya.

Ia mencontohkan nilai-nilai luhur seperti Siri, Sipakatau, sipainga, semangat gotong royong, dan kata tabe dalam budaya Makassar yang mengajarkan kebersamaan dan saling menghormati.

“Kalau kita benar-benar menerapkan nilai-nilai itu dalam kehidupan, tidak akan ada lagi korupsi atau ketidakadilan. Semua berawal dari pembentukan karakter yang kuat,” tambahnya.

Munafri juga mengungkapkan bahwa penerapan kurikulum muatan lokal tidak akan berhenti di jenjang SD, tetapi akan diperluas hingga tingkat SMP.

“Program ini akan kita jadikan pilot project di setiap kecamatan, dan ke depan akan terus kita jaga agar berlanjut sampai SMP, bahkan hingga tingkat yang lebih tinggi,” ujarnya.

Ia berharap, melalui kurikulum ini, generasi muda Makassar tumbuh sebagai pribadi yang mengenal akar budayanya, bangga terhadap daerahnya, dan mampu beradaptasi di tengah perubahan zaman tanpa kehilangan jati diri.

Begitu pentingnya karya budaya ini, begitu pentingnya kekuatan lokal. Ia ingin nilai-nilai ini halus masuk dan terpakai dalam kehidupan sehari-hari.

“Karena dari sinilah karakter Makassar yang santun, berani, dan berbudaya itu akan terus hidup,” tutup Munafri.

Melalui peluncuran ini, Pemerintah Kota Makassar bersama UNM berkomitmen menjadikan kurikulum muatan lokal bukan hanya sekadar pelajaran tambahan.

Tetapi sebagai sarana untuk memperkuat karakter bangsa dari akar budaya daerah. Sebuah langkah nyata menuju generasi Makassar yang unggul, berkarakter, dan berbudaya.

Peluncuran Program Kurikulum Muatan Lokal jenjang Sekolah Dasar (SD) oleh Pemerintah Kota Makassar mendapat sambutan positif dari kalangan akademisi.

Pelaksana Harian (Plh) Rektor Universitas Negeri Makassar (UNM), Prof. Dr. Farida Patittingi, menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap inisiatif Pemkot Makassar yang dinilai sangat visioner dalam memperkuat pendidikan berbasis budaya lokal.

Dalam sambutannya, Prof. Farida menegaskan pentingnya menanamkan nilai-nilai kearifan lokal sejak dini, terutama di jenjang pendidikan dasar.

Menurutnya, pembentukan karakter dan identitas budaya harus dimulai dari anak-anak agar menjadi fondasi dalam pembelajaran mereka di masa depan.

“Kita harus mulai dari bawah, dari anak-anak kita di SD. Kita pastikan kurikulum di lembaga pendidikan kita harus benar-benar sesuai harapan, yaitu melahirkan sumber daya manusia yang berakar dari daerah sendiri,” ujarnya.

Ia menilai, banyak nilai dan kekayaan budaya lokal yang perlu diinternalisasikan ke dalam kurikulum dan diimplementasikan dalam proses pembelajaran sehari-hari.

Banyak sekali muatan lokal yang bisa kita masukkan ke dalam pembelajaran.

“Saya senang sekali waktu masuk disini melihat anak-anak tampil luar biasa, itu melambangkan semangat dan keceriaan yang menggambarkan karakter khas kita,” katanya sambil tersenyum.

Lebih jauh, Prof. Farida menekankan bahwa nilai-nilai luhur masyarakat Makassar seperti Siri’ na Pacce harus menjadi bagian penting dalam pendidikan karakter.

Nilai tersebut, katanya, bukan hanya cerminan harga diri, tetapi juga dorongan untuk berbuat baik, bekerja keras, dan memberi manfaat bagi sesama.

Siri’ itu nilai budaya yang luar biasa. Ia melahirkan karakter yang selalu ingin maju, bermanfaat, dan memberikan yang terbaik.

“Jangan sampai kita kehilangan semangat itu. Anak-anak harus dididik agar punya rasa Siri’ yang benar, bukan malu karena gengsi, tapi malu kalau tidak berbuat baik,” tegasnya.

Ia juga mengingatkan pentingnya kerja keras dan ketekunan sebagai bagian dari pendidikan karakter. Tidak ada yang bisa dicapai tanpa kerja keras.

“Kita harus menanamkan semangat itu kepada anak-anak agar mereka tumbuh menjadi pribadi yang tangguh,” tambahnya.

Dalam kesempatan itu, Wakil Rektor III Unhas itu, menyampaikan apresiasi secara khusus kepada Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, atas gagasan dan kepemimpinannya dalam menginisiasi kurikulum muatan lokal ini.

“Saya lihat pemikiran Bapak Wali luar biasa. Visioner dan konstruktif dalam mempersiapkan generasi masa depan tanpa meninggalkan akar budaya. Boleh menjulang tinggi, tapi harus berakar kuat,” ungkapnya.

Ia juga mengaku terhormat atas komunikasi langsung yang dilakukan oleh Wali Kota Makassar kepadanya untuk memastikan kolaborasi dengan UNM berjalan baik.

“Saya surprise, Bapak Wali langsung menelepon saya dan menyampaikan dukungan penuh. Ini menunjukkan kepedulian luar biasa dari Pemkot terhadap dunia pendidikan,” ujarnya disambut tepuk tangan.

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel