Connect with us

Bayar PBB Lewat Shopee dapat Cashback Sampai 50 Persen

Published

on

Kitasulsel–Makassar Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Makassar dan Bank Sulselbar menggandeng platform belanja online Shopee untuk transaksi pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).

Shopee memberikan promo cashback sampai dengan 50 persen bagi wajib pajak yang ingin melakukan pembayaran PBB mulai 1 hingga 31 Agustus 2024.

“Pembayaran dapat dilakukan melalui Aplikasi PAKINTA milik Bapenda Kota Makassar yang sudah terkoneksi dengan Shopee,” kata Sekretaris Bapenda Kota Makassar, Fuad Arfandi, Jumat (2/8/2024).

Fuad juga mengajak seluruh wajib pajak agar melakukan pembayaran PBB sebelum jatuh tempo pada 30 September 2024.

Syarat dan ketentuan:

Berlaku 1-31 Agustus 2024

Cashback 50 persen max cashback 12.000 tanpa minimum transaksi

Promo ini untuk metode pembayaran Shopeepay

Berlaku untuk pembayaran PBB di Shopee

Untuk seluruh pengguna

Promo ini dapat digunakan 1x untuk setiap user Shopee

Kuota terbatas

Cashback 50 persen max cashback 10.000 tanpa minimum transaksi

Promo ini untuk metode pembayaran Shopeepay

Berlaku untuk pembayaran PBB di Shopee

Untuk seluruh pengguna

Promo ini dapat digunakan 1x untuk setiap user Shopee

Kuota terbatas

Cicilan dengan ShopeePay Later hingga 3 bulan

Bebas biaya bunga dengan ShopeePayLater tenor 1 dan 3 bulan

Promo otomatis aktif jika memilih metode pembayaran ShopeePay Later, selama kuota masih tersedia Kuota terbatas. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Menag Sebut Pesantren sebagai Pilar Peradaban Bangsa

Published

on

Kitasulsel–JAKARTA Menteri Agama Nasaruddin Umar menyebut pondok pesantren sebagai lembaga yang telah mengabdikan diri untuk membangun peradaban bangsa selama berabad-abad lamanya. Hal tersebut ia sampaikan saat menjadi narasumber utama dalam kegiatan Dialog Interaktif dan Podcast bersama Pro 3 Radio Republik Indonesia (RRI) secara virtual.

Dialog ini membahas peran strategis Program Prioritas (Protas) Kementerian Agama dalam mendukung suksesnya Asta Cita Pembangunan Nasional. “Pondok pesantren adalah lembaga yang telah mengabdi selama 300 tahun, membangun lahirnya masyarakat yang beradab,” ujar Menag di Jakarta (16/10/2025).

Ia kemudian mengingatkan peran historis pesantren di masa lalu. “Di masa perlawanan penjajahan, pondok pesantren tampil sebagai lembaga perjuangan. Pergerakan santri dan kyai waktu itu sangat luar biasa, dengan semangat ‘mati syahid atau hidup mulia’,” lanjutnya.

Menag menekankan spiritual message yang menjadi inti pendidikan di pesantren. Salah satunya adalah kepatuhan dan kesantunan seorang santri kepada gurunya, yaitu sebuah etika luhur yang diharapkan dapat berdampak luas, menjadi cerminan sikap anak terhadap orang tuanya di rumah.

“Di pesantren, kita melihat para kyai tampil sebagai individu yang berwibawa di hadapan para santri, dan pada saat yang sama, kita menyaksikan bagaimana para santri bersikap santun kepada guru-gurunya. Inilah fondasi utama yang melahirkan cita-cita untuk menciptakan manusia yang adil dan beradab,” paparnya.

Lebih lanjut, Menag menegaskan bahwa pesantren tidak hanya berfungsi sebagai lembaga pendidikan umat, melainkan juga sebagai lembaga pembentuk kemandirian dan pemberdayaan masyarakat sekitarnya. “Pesantren telah lama menjadi motor penggerak ekonomi lokal,” katanya.

Ia mencontohkan, bahan-bahan kebutuhan pokok pesantren seperti beras, ikan, telur, hingga tenaga kerja, mulai dari cleaning service sampai guru, banyak didatangkan langsung dari masyarakat sekitar. “Kita tidak perlu lagi repot-repot ke pasar, karena masyarakat setempat yang mendatangkan diri ke pesantren menjual langsung ke dapur”, jelasnya.

“Dengan demikian, di mana ada pondok pesantren, di situlah tumbuh kemandirian masyarakat. Masyarakat pesantren itu bukan bersifat konsumtif, tetapi sangat produktif karena menciptakan kemandirian tersebut,” lanjut Menag.

Menag menggarisbawahi keunggulan pesantren dalam mengajarkan nilai-nilai yang semakin langka. “Dan saya ingin menggarisbawahi bahwa pesantren memiliki keunggulan dalam mengajarkan nilai-nilai yang kini semakin langka, yaitu moralitas yang tinggi, kesantunan yang sangat terpuji, mengasah keimanan, serta mengajarkan kekayaan sosial dan budaya,” pungkasnya.

Pernyataan Menag ini semakin menguatkan komitmen Kementerian Agama untuk terus melindungi dan memajukan institusi pendidikan keagamaan, serta memastikan Program Prioritas Kemenag berjalan optimal demi mendukung tercapainya Asta Cita Pembangunan Nasional yang berlandaskan moral dan peradaban luhur. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel