Connect with us

Anggota DPR RI Sosialisasi Gemar Makan Ikan di Kecamatan Panakkukang

Published

on

Kitasulsel–Makassar Camat Panakkukang, Muhammad Ari Fadli menerima kunjungan Anggota Komisi IV DPR RI, Azikin Solthan di Kantor Kecamatan Panakkukang, Rabu (31/7/2024).

Ari didampingi Ketua TP PKK Kecamatan Panakkukang, Isna Ari Fadli serta Lurah se Kecamatan Panakkukang.

Kunjungan ini dalam rangka sosisalisasi gemar makan ikan untuk pencegahan gizi buruk dan penurunan angka stunting, khususnya di Kecamatan Panakkukang.

Azikin Solthan menyebut program ini sangat bermanfaat untuk mencegah stunting.

“Ini menjadi salah satu upaya untuk menurunkan angka stunting di Kecamatan Panakkukang, sehingga kunjungan ini tentu cukup baik untuk masyarakat, dan kami akan melanjutkan,” ujarnya.

Pasca melaksanakan sosialisasi, Azikin Solthan lalu membagikan Ikan segar dan olahan ikan kepada ibu hamil, bayi lima tahun dan bayi dua tahun yang beresiko stunting.

Sementara itu, Ari Fadli berterima kasih, Kecamatan Panakkukang ditunjuk dalam pelaksanaan program sosialisasi gemar makan ikan.

“Kecamatan Panakkukang memang menjadi salah satu atensi Pemerintah Kota Makassar terkait penanganan stunting di Kota Makassar,” ujarnya.

Gerakan memasyarakatkan makan ikan merupakan program nasional yang dicanangkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan sejak tahun 2004.

Tujuannya adalah untuk mengkampanyekan akan pentingnya manfaat makan ikan sejak dini, karena banyaknya kandungan gizi pada ikan yang penting untuk pertumbuhan dan kecerdasan otak. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Menag Sebut Pesantren sebagai Pilar Peradaban Bangsa

Published

on

Kitasulsel–JAKARTA Menteri Agama Nasaruddin Umar menyebut pondok pesantren sebagai lembaga yang telah mengabdikan diri untuk membangun peradaban bangsa selama berabad-abad lamanya. Hal tersebut ia sampaikan saat menjadi narasumber utama dalam kegiatan Dialog Interaktif dan Podcast bersama Pro 3 Radio Republik Indonesia (RRI) secara virtual.

Dialog ini membahas peran strategis Program Prioritas (Protas) Kementerian Agama dalam mendukung suksesnya Asta Cita Pembangunan Nasional. “Pondok pesantren adalah lembaga yang telah mengabdi selama 300 tahun, membangun lahirnya masyarakat yang beradab,” ujar Menag di Jakarta (16/10/2025).

Ia kemudian mengingatkan peran historis pesantren di masa lalu. “Di masa perlawanan penjajahan, pondok pesantren tampil sebagai lembaga perjuangan. Pergerakan santri dan kyai waktu itu sangat luar biasa, dengan semangat ‘mati syahid atau hidup mulia’,” lanjutnya.

Menag menekankan spiritual message yang menjadi inti pendidikan di pesantren. Salah satunya adalah kepatuhan dan kesantunan seorang santri kepada gurunya, yaitu sebuah etika luhur yang diharapkan dapat berdampak luas, menjadi cerminan sikap anak terhadap orang tuanya di rumah.

“Di pesantren, kita melihat para kyai tampil sebagai individu yang berwibawa di hadapan para santri, dan pada saat yang sama, kita menyaksikan bagaimana para santri bersikap santun kepada guru-gurunya. Inilah fondasi utama yang melahirkan cita-cita untuk menciptakan manusia yang adil dan beradab,” paparnya.

Lebih lanjut, Menag menegaskan bahwa pesantren tidak hanya berfungsi sebagai lembaga pendidikan umat, melainkan juga sebagai lembaga pembentuk kemandirian dan pemberdayaan masyarakat sekitarnya. “Pesantren telah lama menjadi motor penggerak ekonomi lokal,” katanya.

Ia mencontohkan, bahan-bahan kebutuhan pokok pesantren seperti beras, ikan, telur, hingga tenaga kerja, mulai dari cleaning service sampai guru, banyak didatangkan langsung dari masyarakat sekitar. “Kita tidak perlu lagi repot-repot ke pasar, karena masyarakat setempat yang mendatangkan diri ke pesantren menjual langsung ke dapur”, jelasnya.

“Dengan demikian, di mana ada pondok pesantren, di situlah tumbuh kemandirian masyarakat. Masyarakat pesantren itu bukan bersifat konsumtif, tetapi sangat produktif karena menciptakan kemandirian tersebut,” lanjut Menag.

Menag menggarisbawahi keunggulan pesantren dalam mengajarkan nilai-nilai yang semakin langka. “Dan saya ingin menggarisbawahi bahwa pesantren memiliki keunggulan dalam mengajarkan nilai-nilai yang kini semakin langka, yaitu moralitas yang tinggi, kesantunan yang sangat terpuji, mengasah keimanan, serta mengajarkan kekayaan sosial dan budaya,” pungkasnya.

Pernyataan Menag ini semakin menguatkan komitmen Kementerian Agama untuk terus melindungi dan memajukan institusi pendidikan keagamaan, serta memastikan Program Prioritas Kemenag berjalan optimal demi mendukung tercapainya Asta Cita Pembangunan Nasional yang berlandaskan moral dan peradaban luhur. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel