Connect with us

Barcelona Bersiap Tawar Dani Olmo Dari RB Leipzig

Published

on

Kitasulsel–JAKARTA Jurnalis Fabrizio Romano mengabarkan bahwa Barcelona melanjutkan upaya untuk mendapatkan tanda tangan Dani Olmo dari RB Leipzig pada bursa transfer musim panas ini.

La Blaugrana telah dikaitkan dengan sang penyerang asal Spanyol itu sejak bertahun-tahun lalu, namun transfer tidak pernah terealisasi.

Olmo merupakan pemain didikan La Masia, dan sempat dikaitkan dengan Barcelona pada tahun 2020 lalu ketika dia bersinar bersama klub asal Kroasia, Dinamo Zagreb.

Namun, dia justru memilih untuk gabung dengan klub asal Jerman, RB Leipzig, pada Januari 2020 silam.

Kabar ketertarikan Barca kepada Dani Olmo kembali mencuat pada bursa transfer musim panas ini setelah pemain berusia 26 tahun itu tampil bersinar bersama timnas Spanyol di Piala Eropa 2024 lalu, yang berakhir dengan trofi Henri Delaunay.

Menurut warta dari jurnalis Fabrizio Romano pada Senin (29/7) ini, Barca telah melakukan kontak baru dengan Olmo pada akhir pekan kemarin.

Kubu Camp Nou diklaim tengah mempersiapkan tawaran untuk menebusnya dari Leipzig.

Namun demikian, operasi transfernya tidak akan mudah, terutama karena Olmo punya harga pasaran 60 juta euro dan La Blaugrana tidak punya keuangan yang sehat.

Romano juga menambahkan bahwa Olmo bukanlah satu-satunya pemain sayap Spanyol tengah diburu oleh Barca pada saat ini.

Jurnalis asal Italia tersebut menyebut bahwa Barca masih menanti keputusan dari Nico Williams, namun masih tetap memantau Olmo secara aktif. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Menag Sebut Pesantren sebagai Pilar Peradaban Bangsa

Published

on

Kitasulsel–JAKARTA Menteri Agama Nasaruddin Umar menyebut pondok pesantren sebagai lembaga yang telah mengabdikan diri untuk membangun peradaban bangsa selama berabad-abad lamanya. Hal tersebut ia sampaikan saat menjadi narasumber utama dalam kegiatan Dialog Interaktif dan Podcast bersama Pro 3 Radio Republik Indonesia (RRI) secara virtual.

Dialog ini membahas peran strategis Program Prioritas (Protas) Kementerian Agama dalam mendukung suksesnya Asta Cita Pembangunan Nasional. “Pondok pesantren adalah lembaga yang telah mengabdi selama 300 tahun, membangun lahirnya masyarakat yang beradab,” ujar Menag di Jakarta (16/10/2025).

Ia kemudian mengingatkan peran historis pesantren di masa lalu. “Di masa perlawanan penjajahan, pondok pesantren tampil sebagai lembaga perjuangan. Pergerakan santri dan kyai waktu itu sangat luar biasa, dengan semangat ‘mati syahid atau hidup mulia’,” lanjutnya.

Menag menekankan spiritual message yang menjadi inti pendidikan di pesantren. Salah satunya adalah kepatuhan dan kesantunan seorang santri kepada gurunya, yaitu sebuah etika luhur yang diharapkan dapat berdampak luas, menjadi cerminan sikap anak terhadap orang tuanya di rumah.

“Di pesantren, kita melihat para kyai tampil sebagai individu yang berwibawa di hadapan para santri, dan pada saat yang sama, kita menyaksikan bagaimana para santri bersikap santun kepada guru-gurunya. Inilah fondasi utama yang melahirkan cita-cita untuk menciptakan manusia yang adil dan beradab,” paparnya.

Lebih lanjut, Menag menegaskan bahwa pesantren tidak hanya berfungsi sebagai lembaga pendidikan umat, melainkan juga sebagai lembaga pembentuk kemandirian dan pemberdayaan masyarakat sekitarnya. “Pesantren telah lama menjadi motor penggerak ekonomi lokal,” katanya.

Ia mencontohkan, bahan-bahan kebutuhan pokok pesantren seperti beras, ikan, telur, hingga tenaga kerja, mulai dari cleaning service sampai guru, banyak didatangkan langsung dari masyarakat sekitar. “Kita tidak perlu lagi repot-repot ke pasar, karena masyarakat setempat yang mendatangkan diri ke pesantren menjual langsung ke dapur”, jelasnya.

“Dengan demikian, di mana ada pondok pesantren, di situlah tumbuh kemandirian masyarakat. Masyarakat pesantren itu bukan bersifat konsumtif, tetapi sangat produktif karena menciptakan kemandirian tersebut,” lanjut Menag.

Menag menggarisbawahi keunggulan pesantren dalam mengajarkan nilai-nilai yang semakin langka. “Dan saya ingin menggarisbawahi bahwa pesantren memiliki keunggulan dalam mengajarkan nilai-nilai yang kini semakin langka, yaitu moralitas yang tinggi, kesantunan yang sangat terpuji, mengasah keimanan, serta mengajarkan kekayaan sosial dan budaya,” pungkasnya.

Pernyataan Menag ini semakin menguatkan komitmen Kementerian Agama untuk terus melindungi dan memajukan institusi pendidikan keagamaan, serta memastikan Program Prioritas Kemenag berjalan optimal demi mendukung tercapainya Asta Cita Pembangunan Nasional yang berlandaskan moral dan peradaban luhur. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel