Connect with us

Spanyol pastikan tempat perempat final Olimpiade Paris 2024

Published

on

Kitasulsel–JAKARTA Spanyol maju ke perempat final Olimpiade Paris 2024 setelah mengalahkan Republik Dominika 3-1 di Stadion Matmut Atlantique, Bordeaux, Sabtu.

Ketiga gol Spanyol dicetak oleh Fermin Lopez, Alex Baena dan Miguel Gutierrez, sedangkan satu gol Republik Dominika dibaut oleh Angel Montes De Oca, demikian catatan Olimpiade.

Spanyol kokoh di puncak klasemen Grup C dengan enam poin, sedangkan Republik Dominika berada pada posisi ketiga dengan satu poin dari dua pertandingan.

Spanyol menyerang sejak awal pertandingan ini dan menciptakan peluang lewat tendangan Abel Ruiz, yang dihalau kiper Dominika Enrique Bosi.

Giliran Sergio Gomez menciptakan peluang untuk Spanyol, namun tendangannya melenceng dari sasaran.

La Furia Roja memecah kebuntuan pada menit 22 setelah Fermin Lopez memanfaatkan kesalahan lini pertahanan Dominika untuk mencetak gol yang mengubah kedudukan 1-0.

Dominika menyamakan kedudukan pada menit 38 setelah umpan sepak pojok Edison Azcona dikonversi menjadi gol oleh sundulan Angel Montes De Oca.

Pada waktu tambahan babak pertama, Dominika harus bermain dengan 10 orang setelah Edison Azcona diganjar kartu merah karena tindakan tidak sportif.

Pada babak kedua, Spanyol kembali langsung menyerang melalui tendangan Fermin Lopez, yang menyamping dari gawang.

Spanyol memulihkan keunggulan pada menit 55 setelah aksi individual Alex Baena membobol gawang Dominika sehingga skor berubah 2-1.

Pada menit 73, Miguel Gutierrez membawa Spanyol unggul 3-1 meski harus ditinjau dahulu oleh VAR.

Spanyol akan berjumpa dengan Mesir pada Selasa pekan depan untuk memperebutkan juara grup, sedangkan Republik Dominika berjumpa Uzbekistan dalam hari yang sama. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Menag Sebut Pesantren sebagai Pilar Peradaban Bangsa

Published

on

Kitasulsel–JAKARTA Menteri Agama Nasaruddin Umar menyebut pondok pesantren sebagai lembaga yang telah mengabdikan diri untuk membangun peradaban bangsa selama berabad-abad lamanya. Hal tersebut ia sampaikan saat menjadi narasumber utama dalam kegiatan Dialog Interaktif dan Podcast bersama Pro 3 Radio Republik Indonesia (RRI) secara virtual.

Dialog ini membahas peran strategis Program Prioritas (Protas) Kementerian Agama dalam mendukung suksesnya Asta Cita Pembangunan Nasional. “Pondok pesantren adalah lembaga yang telah mengabdi selama 300 tahun, membangun lahirnya masyarakat yang beradab,” ujar Menag di Jakarta (16/10/2025).

Ia kemudian mengingatkan peran historis pesantren di masa lalu. “Di masa perlawanan penjajahan, pondok pesantren tampil sebagai lembaga perjuangan. Pergerakan santri dan kyai waktu itu sangat luar biasa, dengan semangat ‘mati syahid atau hidup mulia’,” lanjutnya.

Menag menekankan spiritual message yang menjadi inti pendidikan di pesantren. Salah satunya adalah kepatuhan dan kesantunan seorang santri kepada gurunya, yaitu sebuah etika luhur yang diharapkan dapat berdampak luas, menjadi cerminan sikap anak terhadap orang tuanya di rumah.

“Di pesantren, kita melihat para kyai tampil sebagai individu yang berwibawa di hadapan para santri, dan pada saat yang sama, kita menyaksikan bagaimana para santri bersikap santun kepada guru-gurunya. Inilah fondasi utama yang melahirkan cita-cita untuk menciptakan manusia yang adil dan beradab,” paparnya.

Lebih lanjut, Menag menegaskan bahwa pesantren tidak hanya berfungsi sebagai lembaga pendidikan umat, melainkan juga sebagai lembaga pembentuk kemandirian dan pemberdayaan masyarakat sekitarnya. “Pesantren telah lama menjadi motor penggerak ekonomi lokal,” katanya.

Ia mencontohkan, bahan-bahan kebutuhan pokok pesantren seperti beras, ikan, telur, hingga tenaga kerja, mulai dari cleaning service sampai guru, banyak didatangkan langsung dari masyarakat sekitar. “Kita tidak perlu lagi repot-repot ke pasar, karena masyarakat setempat yang mendatangkan diri ke pesantren menjual langsung ke dapur”, jelasnya.

“Dengan demikian, di mana ada pondok pesantren, di situlah tumbuh kemandirian masyarakat. Masyarakat pesantren itu bukan bersifat konsumtif, tetapi sangat produktif karena menciptakan kemandirian tersebut,” lanjut Menag.

Menag menggarisbawahi keunggulan pesantren dalam mengajarkan nilai-nilai yang semakin langka. “Dan saya ingin menggarisbawahi bahwa pesantren memiliki keunggulan dalam mengajarkan nilai-nilai yang kini semakin langka, yaitu moralitas yang tinggi, kesantunan yang sangat terpuji, mengasah keimanan, serta mengajarkan kekayaan sosial dan budaya,” pungkasnya.

Pernyataan Menag ini semakin menguatkan komitmen Kementerian Agama untuk terus melindungi dan memajukan institusi pendidikan keagamaan, serta memastikan Program Prioritas Kemenag berjalan optimal demi mendukung tercapainya Asta Cita Pembangunan Nasional yang berlandaskan moral dan peradaban luhur. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel