Connect with us

Hasil Piala AFF U-19: Indonesia Taklukkan Malaysia 1-0, Susul Thailand ke Final

Published

on

Kitasulsel-Jakarta Timnas Indonesia U-19 menaklukkan Malaysia U-19 di babak semifinal Piala AFF U-19 2024, Sabtu (27/7/2024). Pertandingan Indonesia vs Malaysia di Stadion Gelora Bung Tomo ini berakhir dengan skor 1-0.

Pertandingan berjalan alot. Indonesia menciptakan beberapa peluang, tapi kesulitan membobol gawang Malaysia. Kebuntuan baru pecah di menit 78 melalui sepakan Alfharezzi Buffon. Bola sepakannya mengenai tiang, memantul kena kiper Malaysia, dan bersarang di dalam gawang.

Indonesia sudah ditunggu Thailand di final. Thailand terlebih dulu lolos ke final berkat kemenangan 1-0 atas Australia. Thailand menang berkat gol bunuh diri Dylan Leonard menit 13.

Sementara itu, Malaysia akan menghadapi Australia di perebutan tempat ketiga.

Starting XI Indonesia vs Malaysia

Starting XI Indonesia U-19

GK – Ikram Algiffari

DF – Kadek Arel Priyatna

DF – Muhammad Alfharezzi Buffon

DF – Dony Tri Pamungkas (C)

DF – Muhammad Mufli Hidayat

DF – Muhammad Iqbal Gwijangge

MF – Figo Dennis Saputrananto

MF – Muhammad Kafiatur

MF – Welberlieskott de Halim Jardim

FW – Arkhan Kaka Putra PurwantoF

W – Jens Raven

Pelatih: Indra Sjafri

Starting XI Malaysia U-19

GK – Muhammad Haziq Aiman Bin Mohd Esa

DF – Muhammad Ridzwan Bin Rosli

DF – Muhammad Shafizan Bin Mohamad Arshad

DF – Muhammad Zachary Bin Zahidadil

DF – Ariff Safwan Bin Mohd Safri (C)

MF – Danish Hakimi Bin Sahaludin

MF – Muhammad Bin Abu Khalil

MF – Izzat Muhammad Syahir Bin Mohd Zulishan

MF – Mohammad Haykal Danish Bin Mohd Haizon

FW – Pavithran Gunalan

FW – Muhammad Naim Bin Zainudin

Pelatih: Juan Torres Garrido

Jadwal Piala AFF U-19 2024 – Perebutan Tempat Ketiga dan Final

Perebutan Tempat Ketiga

Australia vs Malaysia

29 Juli 2024

15:00 WIB

Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya

Final

Thailand vs Indonesia

29 Juli 2024

19:30 WIB

Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Menag Sebut Pesantren sebagai Pilar Peradaban Bangsa

Published

on

Kitasulsel–JAKARTA Menteri Agama Nasaruddin Umar menyebut pondok pesantren sebagai lembaga yang telah mengabdikan diri untuk membangun peradaban bangsa selama berabad-abad lamanya. Hal tersebut ia sampaikan saat menjadi narasumber utama dalam kegiatan Dialog Interaktif dan Podcast bersama Pro 3 Radio Republik Indonesia (RRI) secara virtual.

Dialog ini membahas peran strategis Program Prioritas (Protas) Kementerian Agama dalam mendukung suksesnya Asta Cita Pembangunan Nasional. “Pondok pesantren adalah lembaga yang telah mengabdi selama 300 tahun, membangun lahirnya masyarakat yang beradab,” ujar Menag di Jakarta (16/10/2025).

Ia kemudian mengingatkan peran historis pesantren di masa lalu. “Di masa perlawanan penjajahan, pondok pesantren tampil sebagai lembaga perjuangan. Pergerakan santri dan kyai waktu itu sangat luar biasa, dengan semangat ‘mati syahid atau hidup mulia’,” lanjutnya.

Menag menekankan spiritual message yang menjadi inti pendidikan di pesantren. Salah satunya adalah kepatuhan dan kesantunan seorang santri kepada gurunya, yaitu sebuah etika luhur yang diharapkan dapat berdampak luas, menjadi cerminan sikap anak terhadap orang tuanya di rumah.

“Di pesantren, kita melihat para kyai tampil sebagai individu yang berwibawa di hadapan para santri, dan pada saat yang sama, kita menyaksikan bagaimana para santri bersikap santun kepada guru-gurunya. Inilah fondasi utama yang melahirkan cita-cita untuk menciptakan manusia yang adil dan beradab,” paparnya.

Lebih lanjut, Menag menegaskan bahwa pesantren tidak hanya berfungsi sebagai lembaga pendidikan umat, melainkan juga sebagai lembaga pembentuk kemandirian dan pemberdayaan masyarakat sekitarnya. “Pesantren telah lama menjadi motor penggerak ekonomi lokal,” katanya.

Ia mencontohkan, bahan-bahan kebutuhan pokok pesantren seperti beras, ikan, telur, hingga tenaga kerja, mulai dari cleaning service sampai guru, banyak didatangkan langsung dari masyarakat sekitar. “Kita tidak perlu lagi repot-repot ke pasar, karena masyarakat setempat yang mendatangkan diri ke pesantren menjual langsung ke dapur”, jelasnya.

“Dengan demikian, di mana ada pondok pesantren, di situlah tumbuh kemandirian masyarakat. Masyarakat pesantren itu bukan bersifat konsumtif, tetapi sangat produktif karena menciptakan kemandirian tersebut,” lanjut Menag.

Menag menggarisbawahi keunggulan pesantren dalam mengajarkan nilai-nilai yang semakin langka. “Dan saya ingin menggarisbawahi bahwa pesantren memiliki keunggulan dalam mengajarkan nilai-nilai yang kini semakin langka, yaitu moralitas yang tinggi, kesantunan yang sangat terpuji, mengasah keimanan, serta mengajarkan kekayaan sosial dan budaya,” pungkasnya.

Pernyataan Menag ini semakin menguatkan komitmen Kementerian Agama untuk terus melindungi dan memajukan institusi pendidikan keagamaan, serta memastikan Program Prioritas Kemenag berjalan optimal demi mendukung tercapainya Asta Cita Pembangunan Nasional yang berlandaskan moral dan peradaban luhur. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel