Connect with us

Damkarmat Makassar Sajikan Atraksi Edukasi dan Hiburan Menarik di F8 F8 2024

Published

on

Kitasulsel–Makassar Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Kota Makassar beri berbagai hiburan, atraksi dan edukasi kepada pengunjung Makassar International Eight Festival & Forum (F8), yang berada di batas zona 3 dan zona 4 F8.

Salah satu yang menarik perhatian pengunjung, Damkarmat memberikan atraksi edukatif mengenai penanganan gas bocor. Dalam demo tersebut, para petugas Damkarmat menunjukkan langkah-langkah yang harus diambil saat terjadi kebocoran gas di rumah tangga.

“Atraksi ini tidak hanya memberikan hiburan, tetapi juga pengetahuan praktis yang sangat berguna bagi masyarakat untuk menghadapi situasi darurat,” jelas Kepala Damkarmat, Hasanuddin pada Sabtu, (27/7/2024).

Damkarmat juga memberikan kesempatan berswafoto dengan sejumlah hewan reptil hasil evakuasi Damkarmat, seperti buaya, ular, dan iguana. Hewan-hewan ini dipamerkan sebagai bagian dari edukasi tentang penyelamatan satwa.

Tidak hanya itu, anak-anak juga bisa merasakan pengalaman menjadi petugas pemadam kebakaran dengan mengenakan seragam mini yang disediakan. Mereka berfoto dengan latar belakang armada damkar.

Selain itu, Damkarmat Makassar juga memberikan kesempatan bagi pengunjung untuk melihat langsung armada rescue dan peralatan taktikal pemadaman serta penyelamatan yang dipamerkan.

Hasanuddin, menyatakan keikutsertaan Damkarmat dalam F8 bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya penanggulangan bencana.

Untuk itu pada kesempatan ini, Damkarmat juga mengadakan berbagai edukasi, termasuk memberikan selebaran yang berisi informasi mengenai bahaya kebakaran dan cara penanggulangan awal.

“Para petugas Damkarmat juga memberikan edukasi mengenai tugas dan fungsi mereka, termasuk demonstrasi cara menggunakan alat pemadam kebakaran,” jelas Hasanuddin.

Selain itu, Hasanuddin mengatakan menempatkan sejumlah alat pemadam kebakaran dan personil penjagaan di sejumlah titik di F8.

“Hal ini sebagai upaya penanggulangan dan penyelamatan yang cepat jika terjadi kebakaran,” jelasnya.

Hasanuddin berharap dengan kehadiran Damkarmat Makassar di F8 tidak hanya menambah hiburan, tetapi juga memperkaya wawasan masyarakat tentang pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana kebakaran. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Dari Pesamuhan Agung, Menag Ajak Umat Rawat Alam dengan Cinta

Published

on

Kitasulsel–JAKARTA Menteri Agama, Nasaruddin Umar menekankan pentingnya membangun kesadaran ekoteologi, yaitu pandangan yang menempatkan alam sebagai bagian dari spiritualitas manusia.

Hal ini disampaikan dalam sambutannya dalam Pesamuhan Agung Tahun 2025 yang diselenggarakan oleh Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI).​​​​​​

Menag menjelaskan, konsep ekoteologi yang kini dikembangkan Kementerian Agama sejalan dengan filosofi Tri Hita Karana dalam ajaran Hindu yang menekankan tiga harmoni: Pawongan (hubungan antarmanusia), Palemahan (hubungan manusia dengan alam), dan Parahyangan (hubungan manusia dengan Tuhan).

“Segitiga ini harus dijaga utuh. Ketika salah satu sisi rusak, entah manusia, alam, atau spiritualitas, maka keseimbangan dunia akan runtuh,” ujarnya di The Sultan Hotel Jakarta, Jumat (17/10/2025).

Menghidupkan Kembali Alam yang Sakral

Lebih lanjut, Menag menekankan bahwa hilangnya kesadaran akan kesakralan alam menjadi akar krisis spiritual dan sosial umat manusia.

“Dunia modern mengalami desakralisasi alam semesta. Tidak ada lagi tempat yang dianggap suci, padahal tempat-tempat sakral itu adalah pusat energi spiritual yang mampu menundukkan ego manusia,” katanya.

Ia menyebut pemikiran Karen Armstrong dalam bukunya The Sacred Nature, yang menyoroti bahwa pemulihan spiritual umat manusia harus dimulai dengan menghormati kembali bumi sebagai ciptaan Tuhan.

“Kerusakan alam berkontribusi langsung pada kerusakan kemanusiaan. Dunia modern terlalu memandang alam semesta sebagai objek, bukan sebagai bagian dari diri kita sendiri” jelasnya.

Cinta sebagai Inti Ekoteologi

Menag juga menekankan bahwa ekoteologi bukan hanya soal menjaga lingkungan, tetapi juga memperdalam moderasi beragama yang berakar pada spiritualitas dan inti dari seluruh ajaran agama ini adalah cinta.

“Kalau manusia sudah sadar bahwa alam ini adalah bagian dari dirinya, maka tidak perlu lagi terlalu sering kita bicara tentang moderasi, toleransi, atau deradikalisasi. Karena substansinya sudah hidup di dalam kesadaran spiritual dan cinta kasih manusia,” tuturnya.

Ia pun menutup sambutannya dengan ajakan untuk memperbanyak ruang-ruang kontemplasi dan spiritualitas dalam kehidupan masyarakat.

“Semakin dekat manusia kepada Tuhannya, semakin damai kehidupan manusia. Dan semakin jauh manusia dari Tuhannya, semakin berat beban hidupnya,” pungkas Menag.

Pesamuhan Agung merupakan agenda nasional lima tahunan PHDI sebagai momentum reflektif untuk memperkuat sinergi antara nilai-nilai dharma dan semangat kebangsaan.

Turut hadir dalam kegiatan ini, Wakil Menteri Pariwisata, Wakil BKKBN, Pemprov DKI Jakarta, Pimpinan PHDI, Dirjen Bimas Hindu dan Ketua Majelis semua Agama.(*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel