Connect with us

Tari Pasompe dan Ariyo Wahab Meriahkan ‘Makassar Sekalia’ di Hari Kedua F8

Published

on

Kitasulsel–Makassar Tari Pasompe persembahan dari Dinas Kebudayaan Kota Makassar turut memeriahkan event Makassar International Eight Festival & Forum atau F8.

Pada hari kedua F8 yang mengangkat tema Makassar Skalia’ ini menampilkan berbagai seni-budaya khas Kota Anging Mammiri.

Seperti penampilan budayawan juga seniman artis lokal yang turut berpartisipasi.

Salah satu pertunjukan yang menarik ialah Tarian Pasompe atau tarian yang mengisahkan para perantau asal Sulawesi Selatan (Sulsel).

Puluhan penari binaan Disbud Makassar membawakan Tari Passompe dengan apik. Perpaduan musik juga gerakannya menyatu.

Passompe sendiri diistilahkan kepada para perantau Sulsel yang berlayar ke berbagai daerah di Asia Tenggara hingga Afrika sejak abad pertama Masehi.

Mereka adalah pewaris budaya maritim yang kaya dan kuat. Para perantau diceritakan membawa serta nilai-nilai moral dan kearifan lokal dalam berdagang, bermasyarakat, dan beragama di tempat-tempat yang mereka singgahi.

Mereka juga memberikan pengaruh positif bagi perkembangan peradaban Nusantara di Afrika.

Di panggung utama ini, terlihat para penari menaklukkan kisah para perantau dengan baik dari setiap gerakan mereka.

Ialah pemuda-pemudi dari Sanggar Pattonro, Sanggar Pakarena dan Sanggar Mappainge yang menunjukkan performa terbaiknya.

Aksi memukau mereka juga mendapat tepuk tangan meriah pengunjung.

Pertunjukan Passompe kali ini pun mendapat apresiasi sangat meriah. Para pengunjung juga antusias dan begitu sumringah.

Uniknya, masing-masing penari juga mengenakan pakaian adat yang merepresentasikan berbagai suku di Sulsel. Seperti Baju Bodo, juga Mandar dan Toraja.

Dalam durasi 15 menit lebih pun tak terasa karena bagusnya konsep juga kostum mereka.

Item penampilan lainnya ialah vokalis Ariyo Wahab. Musisi asli Makassar ini melengkapi konsep Makassar Skalia’ pada hari kedua event Top KEN Kemenparekraf lima kali berturut-turut ini.

Ariyo memecahkan suasana panggung utama dengan lagu-lagu rock serta beat. Di antaranya yang dinyanyikan ialah lagu Iwan Fals Penguasa juga karya bandnya yakni Papa Minta Uang.

Ariyo berhasil membawa pengunjung bernostalgia dengan lagu-lagu era 90-an sampai 2000-an tersebut.

Semua penonton yang merapat di panggung utama dibuat loncat-loncat. Suaranya yang rock dan karakternya yang humble membuat penonton terkesima.

Kerinduan atas Makassar juga terobati. Pasalnya penampilan artis lokal betul-betul menambah nuansa Makassar Skalia’ pada F8 kali ini.

Pada kesempatan yang sama, Ariyo berharap festival F8 terus hidup dan berkembang lebih besar sehingga menjadi inspirasi kota lain.

Selain itu, dia bersyukur karena hari kedua F8 dikhususkan bagi seniman lokal asal Makassar sebagai ajang pertunjukan bakat.

“Kita berharap F8 ini sebagai wadah seniman lokal Makassar untuk terus maju dan mengembangkan bakatnya,” harap Ariyo di sela-sela manggungnya.

Sekitar 45 menit tampil, pria gondrong berkacamata ini undur diri dan berfoto-foto bersama fansnya di panggung. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kabupaten Sidrap

Pemkab Sidrap dan Unhas Jalin Kerja Sama Strategis untuk Perkuat Pembangunan Daerah

Published

on

KITASULSEL.COM, MAKASSAR — Pemerintah Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap) menjalin kemitraan strategis dengan Universitas Hasanuddin (Unhas) dalam rangka memperkuat pembangunan daerah melalui pengembangan sumber daya manusia (SDM) dan peningkatan layanan masyarakat.

Kerja sama ini secara resmi ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) oleh Rektor Unhas, Prof. Jamaluddin Jompa, dan Bupati Sidrap, Syaharuddin Alrif, di Aula drg. Hj. Halimah Dg. Sikati, Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan (RSGMP) Unhas, Makassar.

Kolaborasi ini merupakan langkah nyata dalam mendukung pelaksanaan tridarma perguruan tinggi, khususnya yang berorientasi pada kebutuhan riil masyarakat. Fokus utama kerja sama mencakup pendidikan vokasi, layanan kesehatan, serta riset terapan yang aplikatif.

“Sidrap adalah contoh nyata bagaimana sinergi antara daerah dan perguruan tinggi bisa saling menguatkan. Kami hadir untuk menjawab tantangan masyarakat, mulai dari layanan dasar kesehatan hingga pengembangan kapasitas SDM,” ujar Prof. Jamaluddin Jompa dalam sambutannya.

Ia menekankan pentingnya kolaborasi ini dalam mewujudkan pembangunan Sulawesi Selatan yang inklusif dan berkelanjutan. Kampus vokasi Unhas juga diharapkan menjadi penggerak utama dalam pelaksanaan program prioritas di tingkat lokal.

Bupati Sidrap, Syaharuddin Alrif, menyampaikan apresiasinya atas kerja sama ini dan menegaskan komitmen Pemkab Sidrap untuk memperkuat sektor-sektor strategis, seperti agama, pendidikan, sosial, ekonomi, budaya, infrastruktur, dan kesehatan.

“Panen tahun ini meningkat dua kali lipat. Ini menjadi momentum bagi kami untuk mempercepat pembangunan yang berbasis nilai dan produktivitas. Kami optimis, dukungan dari Unhas akan memberikan dampak nyata bagi masyarakat Sidrap,” ujarnya.

Ke depan, kedua pihak sepakat untuk mengembangkan berbagai program kolaboratif yang menitikberatkan pada peningkatan kompetensi SDM lokal, optimalisasi layanan pendidikan dan kesehatan, serta pengembangan riset terapan yang memberikan dampak langsung di lapangan.

Penandatanganan MoU ini turut dihadiri oleh Penjabat Sekda Sidrap, Andi Rahmat Saleh, sejumlah pejabat Pemkab Sidrap, serta jajaran pimpinan Universitas Hasanuddin.

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel