Connect with us

Jelang Pilkada Serentak, Wapres Terpilih Gibran Rakabuming Raka Temui Ketum Projo

Published

on

Kitasulsel–Makassar Wakil Presiden RI Terpilih, Gibran Rakabuming Raka melakukan pertemuan dengan Menteri Kominfo sekaligus Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi menjelang Pilkada Serentak, 27 November mendatang.

Dalam pertemuan itu turut hadir Bendahara Umum DPP Projo, Panel Barus dan sejumlah elit organisasi masyarakat relawan Presiden Jokowi itu.

Ketua Projo Sulsel, Herwin Nini Ala mengatakan, pertemuan itu berlangsung di kantor Kemenkominfo Jakarta Pusat, Rabu (24/7/2024) kemarin.

“Iya betul pertemuannya itu kemarin. Informasi dari pusat itu sebatas silaturahmi saja, mungkin bernostalgia dengan Bapak Gibran setelah sama – sama berjuang di Pilpres lalu,” kata Herwin Nini Ala dikonfirmasi mengenai pertemuan Gibran dan petinggi Projo, Kamis, (25/7/2024).

Sebagaimana diketahui, pada Pilpres 14 Februari lalu, Ormas Projo di seluruh Indonesia all out mendukung pasangan Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka hingga akhirnya terpilih.

Ketua Umum Projo sekaligus Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi (tengah), Ketua Dewan Pembina Projo Sulsel sekaligus Bakal Calon Gubernur Sulawesi Selatan Mohammad Ramdhan Pomanto (ujung kiri) dan Ketua Projo Sulsel Herwin Nini Ala (ujung kanan).

Kemudian di Pilkada Serentak mendatang, Projo telah mendeklarasikan dukungan kepada sejumlah figur – figur potensial. Di Pilgub Sulsel, Projo mendukung penuh Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan ‘Danny’ Pomanto.

Alasan Projo mendukung Danny Pomanto karena dianggap kebijakannya selaras dengan pemerintah pusat. Sehingga Projo meyakini dukungan kepada Danny Pomanto di Pilgub, otomatis mendukung pemerintahan Prabowo – Gibran.

Sebelumnya Ketua Desk Pilkada DPP Projo, Roysepta Abimanyu menegaskan, dukungan kepada kandidat di Pilkada Serentak telah melalui pertimbangan yang matang.

Serta dukungan kepada figur sesuai arahan Ketua Dewan Pembina Projo, Presiden Jokowi, Presiden terpilih Prabowo Subianto, Wapres Terpilih Gibran Rakabuming Raka dan partai Koalisi Indonesia Maju (KIM).

“Jadi kami ketika mendukung itu ada empat, didukung Pak Jokowi, didukung Pak Prabowo di dukung Mas Gibran dan bagian dari partai KIM, empat arahan itu,” imbuhnya. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Menag Sebut Pesantren sebagai Pilar Peradaban Bangsa

Published

on

Kitasulsel–JAKARTA Menteri Agama Nasaruddin Umar menyebut pondok pesantren sebagai lembaga yang telah mengabdikan diri untuk membangun peradaban bangsa selama berabad-abad lamanya. Hal tersebut ia sampaikan saat menjadi narasumber utama dalam kegiatan Dialog Interaktif dan Podcast bersama Pro 3 Radio Republik Indonesia (RRI) secara virtual.

Dialog ini membahas peran strategis Program Prioritas (Protas) Kementerian Agama dalam mendukung suksesnya Asta Cita Pembangunan Nasional. “Pondok pesantren adalah lembaga yang telah mengabdi selama 300 tahun, membangun lahirnya masyarakat yang beradab,” ujar Menag di Jakarta (16/10/2025).

Ia kemudian mengingatkan peran historis pesantren di masa lalu. “Di masa perlawanan penjajahan, pondok pesantren tampil sebagai lembaga perjuangan. Pergerakan santri dan kyai waktu itu sangat luar biasa, dengan semangat ‘mati syahid atau hidup mulia’,” lanjutnya.

Menag menekankan spiritual message yang menjadi inti pendidikan di pesantren. Salah satunya adalah kepatuhan dan kesantunan seorang santri kepada gurunya, yaitu sebuah etika luhur yang diharapkan dapat berdampak luas, menjadi cerminan sikap anak terhadap orang tuanya di rumah.

“Di pesantren, kita melihat para kyai tampil sebagai individu yang berwibawa di hadapan para santri, dan pada saat yang sama, kita menyaksikan bagaimana para santri bersikap santun kepada guru-gurunya. Inilah fondasi utama yang melahirkan cita-cita untuk menciptakan manusia yang adil dan beradab,” paparnya.

Lebih lanjut, Menag menegaskan bahwa pesantren tidak hanya berfungsi sebagai lembaga pendidikan umat, melainkan juga sebagai lembaga pembentuk kemandirian dan pemberdayaan masyarakat sekitarnya. “Pesantren telah lama menjadi motor penggerak ekonomi lokal,” katanya.

Ia mencontohkan, bahan-bahan kebutuhan pokok pesantren seperti beras, ikan, telur, hingga tenaga kerja, mulai dari cleaning service sampai guru, banyak didatangkan langsung dari masyarakat sekitar. “Kita tidak perlu lagi repot-repot ke pasar, karena masyarakat setempat yang mendatangkan diri ke pesantren menjual langsung ke dapur”, jelasnya.

“Dengan demikian, di mana ada pondok pesantren, di situlah tumbuh kemandirian masyarakat. Masyarakat pesantren itu bukan bersifat konsumtif, tetapi sangat produktif karena menciptakan kemandirian tersebut,” lanjut Menag.

Menag menggarisbawahi keunggulan pesantren dalam mengajarkan nilai-nilai yang semakin langka. “Dan saya ingin menggarisbawahi bahwa pesantren memiliki keunggulan dalam mengajarkan nilai-nilai yang kini semakin langka, yaitu moralitas yang tinggi, kesantunan yang sangat terpuji, mengasah keimanan, serta mengajarkan kekayaan sosial dan budaya,” pungkasnya.

Pernyataan Menag ini semakin menguatkan komitmen Kementerian Agama untuk terus melindungi dan memajukan institusi pendidikan keagamaan, serta memastikan Program Prioritas Kemenag berjalan optimal demi mendukung tercapainya Asta Cita Pembangunan Nasional yang berlandaskan moral dan peradaban luhur. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel