Connect with us

Fashion Show ‘Makassar Sekalia’ Pamerkan Baju Adat Pengantin Bugis-Makassar di F8 2024

Published

on

Kitasulsel–Makassar Segmen fashion Makassar International Eight Festival & Forum (F8), menampilkan keindahan budaya baju bodo pengantin Bugis-Makassar di Zona 3 F8 pada Kamis, (25/7/2024).

Sembilan rumah rias dan pengantin yang tergabung dalam Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Himpunan Ahli Rias Pengantin (HARPI) Melati Kota Makassar.

Bertajuk ‘Makassar Sekalia’, sembilan rumah rias pengantin yang berpartisipasi memamerkan koleksi baju adat pengantin Bugis-Makassar terbaik mereka, memperlihatkan keindahan detail dan keunikan dari setiap desain.

Diiringi instumen musik lagu Anging Mammiri, para model pria dan wanita berjalan dengan anggun di catwalk, mempertontonkan baju Bodo dengan berbagai warna dan desain modern namun tetap mempertahankan ciri khas baju Bodo.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Makassar, Muhammad Roem memberikan apresiasi atas kontribusi segmen fashion dalam mempromosikan kebudayaan Makassar sejalan dengan tema ‘Makassar Sekalia’.

Roem mengatakan fashion show ini tidak hanya menunjukkan keindahan estetika baju Bodo, tetapi juga menjadi stimulus dari semangat untuk melestarikan kearifan lokal dalam era modern yang terus berubah.

“Dengan adanya platform seperti F8, diharapkan bahwa kekayaan budaya Sulawesi Selatan, khususnya dalam hal fashion tradisional, dapat terus dijaga dan dikembangkan untuk generasi mendatang,” jelasnya.

Salah satu penonton, Glo, mengungkapkan kegembiraannya atas penampilan fashion show yang menghibur ini.

“Inj pengalaman pertama saya menyaksikan fashion show yang begitu kental dengan kearifan lokal, sangat menarik,” jelasnya.

Fashion show ini tidak hanya menjadi panggung untuk memamerkan busana, tetapi juga sebagai upaya untuk melestarikan dan mempromosikan kekayaan budaya Makassar kepada dunia. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Pemkot Makassar

Wali Kota Makassar Ingin Setiap Kawasan Padat di Makassar Punya Gedung Parkir

Published

on

Kitasulsel–MAKASSAR Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menerima audiensi manajemen PT Margamas Indah Development, pengelola Mall Panakkukang dan Myko Hotel, di Balaikota Makassar, Selasa (26/08/2025).

Pertemuan tersebut membahas rencana pengembangan kawasan Mall Panakkukang yang dinilai membutuhkan arahan langsung dari Pemerintah Kota Makassar dalam menjaga keteraturan pembangunan kota.

Dalam pertemuan itu, Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menekankan empat poin penting yang harus menjadi perhatian pengelola mall dalam menjalankan rencana pengembangan.

Munafri mengingatkan agar seluruh proses perizinan dilakukan secara terbuka melalui sistem satu pintu di Pemkot Makassar. Ia ingin memastikan proses perizinan berjalan transparan dan akuntabel, sehingga tidak ada potensi penyalahgunaan kewenangan.

“Semua perizinan harus jelas dan masuk di satu pintu agar transparan. Kami ingin memastikan tidak ada yang bertemu pihak yang salah, sehingga jalannya pembangunan lebih tertib,” tegasnya.

Selanjutnya, Ia menekankan bahwa setiap langkah pembangunan harus diinformasikan kepada Pemkot. Menurut Munafri, pemerintah kota harus mengetahui secara detail rencana pengembangan agar tidak terjadi pembangunan tanpa koordinasi.

Ketiga, lanjut Munafri, Ia juga berharap pengelola mall berkolaborasi mendukung program pemerintah kota, seperti pengelolaan sampah, pemberdayaan masyarakat, hingga penyediaan ruang khusus UMKM di dalam mall.

Ia menyebut Pemkot kedepannya akan membuat skema penjemputan sampah organik ke hotel hotel dan Mall untuk kemudian di urai oleh Maggot. Ia juga mencontohkan penyediaan UMKM corner di dalam mall sebagai bentuk kolaborasi yang saling menguntungkan.

“Kami ingin pusat perbelanjaan bukan hanya ruang komersial, tetapi juga ikut mendukung pengelolaan sampah, memberi ruang UMKM, dan program sosial lain agar bisa tumbuh bersama,” tambahnya.

Terakhir, Munafri menekankan pentingnya penataan tata ruang agar persaingan usaha berjalan sehat. Ia menyoroti pentingnya penyediaan gedung parkir di kawasan padat aktivitas

“Saya punya cita-cita agar setiap kawasan ramai aktivitas punya building parkir. Kalau fasilitasnya tersedia, kita bisa larang parkir di pinggir jalan. Dengan begitu, arus lalu lintas bisa lebih lancar dan pengunjung lebih nyaman,” jelas Munafri.

Menurutnya, banyak titik macet di Makassar yang dipicu oleh kendaraan parkir sembarangan dan pengemudi transportasi daring yang menunggu di pinggir jalan. Dengan hadirnya gedung parkir, Pemkot dapat menata lalu lintas lebih baik, meningkatkan kenyamanan masyarakat dan estetika kota tanpa mengorbankan kebutuhan masyarakat.

“Kebanyakan yang menunggu itu ojek online. Kalau kita larang parkir di pinggir jalan, tapi tidak beri fasilitas, tentu tidak adil. Maka building parkir ini jadi solusi. Mereka bisa menunggu di dalam gedung parkir, bukan di jalanan,” ujarnya.

Munafri juga menyebut konsep ini kedepan akan diperluas, sehingga tidak hanya berlaku di kawasan Mall Panakkukang, tapi ke seluruh kawasan strategis lain di Makassar, termasuk Pantai Losari, agar wajah kota lebih tertata dan ramah pengunjung.(*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel