Connect with us

Danny Pomanto: F8 Buktikan Talenta Anak Makassar Setara dengan Seniman Kelas Dunia

Published

on

Kitasulsel–Makassar Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto mengatakan Makassar International Eight Festival & Forum 2024 membuktikan bahwa talenta anak-anak Makassar setara dengan seniman kelas dunia.

F8, kata Danny Pomanto juga menunjukkan bahwa Makassar memiliki Festival Kota Tepian Air terbesar di Indonesia bahkan dunia.

“Bukan hanya Makassar sebagai kota festival tetapi di sinilah bertemunya semua talenta dari anak-anak Makassar, anak-anak Sulawesi Selatan, anak-anak Indonesia Timur, anak-anak Indonesia semuanya berkolaborasi dengan seniman seluruh dunia,” kata Danny pada sela-sela pembukaan F8 di Tugu MNEK Kawasan CPI, Rabu, 24 Juli 2024.

“Kita lihat kolaborasi anak-anak Makassar setara dengan seniman kelas dunia,” tekannya.

In pula mengubah wajah Makassar dari kota yang demonstran menjadi kota festival.

Wali kota dua periode ini juga mengaku bangga dengan banyaknya tokoh yang hadir di panggung F8.

Bahwa, pihaknya begitu senang dan merasa terhormat.

“Inilah saat-saat paling bahagia bagi kami dan seluruh masyarakat Kota Makassar,” ucapnya.

Ia menyebutkan pada segmen festival, F8 menyajikan banyak ruang, dari teater udara dengan atraksi sukhoi serta pesawat tempur lainnya. Juga teater laut dengan atraksi jet ski.

Pada kesempatan yang sama, ia menceritakan bahwa sebelumnya F8 mendapat bantuan dari Pemkot Makassar. Tetapi bersyukur dalam tiga tahun terkahir F8 sudah mandiri.

Dia berharap dengan kehadiran semua tokoh dan tamu undangan terus mendorong penyempurnaan F8 hari ini dan akan datang.

“Semoga ini jadi bagian daripada merajut kekuatan kita lewat budaya untuk masa depan lebih baik,” harapnya.

Sebagaimana diketahui F8 Makassar digelar selama lima hari, 24-28 Juli 2024, dengan menampilkan delapan festival dalam satu waktu yakni folk, fashion, film, fine art, fusion music, flora dan fauna, food, dan fiction writers.

Termasuk, F8 lima tahun berturut-turut masuk dalam daftar TOP 10 KEN Kementerian Pariwisata. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Menag Sebut Pesantren sebagai Pilar Peradaban Bangsa

Published

on

Kitasulsel–JAKARTA Menteri Agama Nasaruddin Umar menyebut pondok pesantren sebagai lembaga yang telah mengabdikan diri untuk membangun peradaban bangsa selama berabad-abad lamanya. Hal tersebut ia sampaikan saat menjadi narasumber utama dalam kegiatan Dialog Interaktif dan Podcast bersama Pro 3 Radio Republik Indonesia (RRI) secara virtual.

Dialog ini membahas peran strategis Program Prioritas (Protas) Kementerian Agama dalam mendukung suksesnya Asta Cita Pembangunan Nasional. “Pondok pesantren adalah lembaga yang telah mengabdi selama 300 tahun, membangun lahirnya masyarakat yang beradab,” ujar Menag di Jakarta (16/10/2025).

Ia kemudian mengingatkan peran historis pesantren di masa lalu. “Di masa perlawanan penjajahan, pondok pesantren tampil sebagai lembaga perjuangan. Pergerakan santri dan kyai waktu itu sangat luar biasa, dengan semangat ‘mati syahid atau hidup mulia’,” lanjutnya.

Menag menekankan spiritual message yang menjadi inti pendidikan di pesantren. Salah satunya adalah kepatuhan dan kesantunan seorang santri kepada gurunya, yaitu sebuah etika luhur yang diharapkan dapat berdampak luas, menjadi cerminan sikap anak terhadap orang tuanya di rumah.

“Di pesantren, kita melihat para kyai tampil sebagai individu yang berwibawa di hadapan para santri, dan pada saat yang sama, kita menyaksikan bagaimana para santri bersikap santun kepada guru-gurunya. Inilah fondasi utama yang melahirkan cita-cita untuk menciptakan manusia yang adil dan beradab,” paparnya.

Lebih lanjut, Menag menegaskan bahwa pesantren tidak hanya berfungsi sebagai lembaga pendidikan umat, melainkan juga sebagai lembaga pembentuk kemandirian dan pemberdayaan masyarakat sekitarnya. “Pesantren telah lama menjadi motor penggerak ekonomi lokal,” katanya.

Ia mencontohkan, bahan-bahan kebutuhan pokok pesantren seperti beras, ikan, telur, hingga tenaga kerja, mulai dari cleaning service sampai guru, banyak didatangkan langsung dari masyarakat sekitar. “Kita tidak perlu lagi repot-repot ke pasar, karena masyarakat setempat yang mendatangkan diri ke pesantren menjual langsung ke dapur”, jelasnya.

“Dengan demikian, di mana ada pondok pesantren, di situlah tumbuh kemandirian masyarakat. Masyarakat pesantren itu bukan bersifat konsumtif, tetapi sangat produktif karena menciptakan kemandirian tersebut,” lanjut Menag.

Menag menggarisbawahi keunggulan pesantren dalam mengajarkan nilai-nilai yang semakin langka. “Dan saya ingin menggarisbawahi bahwa pesantren memiliki keunggulan dalam mengajarkan nilai-nilai yang kini semakin langka, yaitu moralitas yang tinggi, kesantunan yang sangat terpuji, mengasah keimanan, serta mengajarkan kekayaan sosial dan budaya,” pungkasnya.

Pernyataan Menag ini semakin menguatkan komitmen Kementerian Agama untuk terus melindungi dan memajukan institusi pendidikan keagamaan, serta memastikan Program Prioritas Kemenag berjalan optimal demi mendukung tercapainya Asta Cita Pembangunan Nasional yang berlandaskan moral dan peradaban luhur. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel