Connect with us

98,8 Persen Pegawai PDAM Makassar Puas dengan Kepemimpinan Beni Iskandar

Published

on

Kitasulsel–Makassar Perumda Air Minum (PDAM) Kota Makassar melakukan survei kepada internal pegawai. Sebanyak 1.220 pegawai ikut berpartisipasi dalam survei yang bertajuk indeks kepuasan terhadap kepemimpinan Direktur Utama Beni Iskandar.

Hasil survei menunjukkan 1.205 orang atau 98,8 persen menyatakan direksi sekarang membawa perubahan yang baik bagi perusahaan. Hanya 15 orang atau 1,2 persen yang merasa tdak puas.

Dalam perjalanannya, Beni Iskandar memang banyak membawa perubahan-perubahan positif terbukti dari berbagai penghargaan yang diterima baik lokal maupun skala nasional.

Sosok yang dikenal sering melempar senyum tersebut mampu membuat perubahan ke perusahaan baik dari segi kemajuan perusaan dan kesejahteraan pegawai itu sendiri.

Menanggapi hasil survei tersebut, Beni Iskandar menyampaikan rasa terima kasih atas penilaian yang dilakukan oleh para tukang ledeng di lingkup perusahaan yang dipimpinnya.

Ia mengatakan hal tersebut tidak terlepas dari kekompakan para direksi yang mendampinginya.

“Ini tentu tidak terlepas dari kerja sama yang baik dari kami para direksi, ini bukan tentang saya tapi ini hasil untuk kami. Semoga kami tetap mampu memberikan yang terbaik untuk perusahaan,” tuturnya.

Sementara itu, salah satu pegawai yang identitasnya tidak ingin disebutkan mengatakan, sosok Beni Iskandar dan direksi lainnya memang memberikan suasana berbeda di kalangan pegawai.

“Pak Beni dekat dengan pegawai level staf, jadi keakraban bisa tercipta dan membuat suasana lebih cair. Lalu kadang-kadang suara staf juga sampai untuk dijadikan bahan membuat kebijakan perusahaan,” ucapnya. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Menag: Program Makan Bergizi Gratis Prabowo untuk Putus Rantai Kemiskinan

Published

on

Kitasulsel–JAKARTA Menteri Agama (Menag) Republik Indonesia, Nasaruddin Umar, menegaskan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden RI Prabowo Subianto bertujuan memberantas akar kemiskinan di Indonesia.

Menurut Nasaruddin, MBG merupakan langkah nyata pemerintah agar anak-anak dari keluarga miskin memiliki kesempatan lebih baik untuk meraih masa depan.

“Tidak boleh bapak ibunya mungkin kurang pintar, maka anaknya juga mau mewarisinya? Kan tidak. Anak orang miskin tidak boleh melahirkan anak yang miskin. Anak orang miskin harus menjadi kaya nanti. Itu cita-cita Bapak Presiden Prabowo,” kata Nasaruddin saat ditemui di Jakarta Timur, Selasa (26/8/2025).

MBG dan Sekolah Rakyat Jadi Program Prioritas

Menag menjelaskan, program MBG bersama Sekolah Rakyat merupakan dua instrumen utama dalam mempercepat pengentasan kemiskinan di Tanah Air.

“Kita berterima kasih kepada Presiden, tidak ada lagi anak-anak yang tidak sekolah, tidak ada lagi anak-anak yang menjadi calon orang miskin,” ucapnya.

Ia menegaskan, pemerintah memastikan seluruh anak sekolah di Indonesia, baik di sekolah umum, madrasah, pesantren, maupun sekolah keagamaan lainnya, akan mendapatkan makanan bergizi gratis.

“Insyaallah seluruh anak sekolahan, madrasah maupun di sekolah, dari SD sampai SMA, nanti akan mendapatkan gratis. Bahkan di Sekolah Rakyat, makanannya tiga kali sehari,” jelas Menag.

Sekolah Rakyat Sebagai Miniatur Pengentasan Kemiskinan

Selain MBG, Sekolah Rakyat juga dinilai memiliki peran penting. Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf (Gus Ipul) sebelumnya menyebut Sekolah Rakyat sebagai miniatur pengentasan kemiskinan terpadu.

Program ini memadukan berbagai prioritas Presiden Prabowo, mulai dari MBG, Cek Kesehatan Gratis (CKG), jaminan kesehatan, Koperasi Merah Putih, hingga program 3 Juta Rumah.

“Kalau bapaknya pemulung, anaknya tidak harus jadi pemulung. Kalau bapaknya tukang becak, anaknya tidak harus jadi tukang becak. Mari kita sukseskan program ini. Di masa depan, anak-anak dari keluarga tidak mampu akan menjadi anak-anak hebat,” tegas Gus Ipul saat mengunjungi Sekolah Rakyat Terintegrasi (SRT) 1 Cirebon, Rabu (13/8/2025).

Sebagai informasi, mekanisme pemberian MBG di Sekolah Rakyat berbeda dengan sekolah umum. Anak-anak di Sekolah Rakyat mendapatkan jatah makan tiga kali sehari (sarapan, makan siang, makan malam) ditambah dua kali kudapan.

Dengan kombinasi MBG dan Sekolah Rakyat, pemerintah berharap dapat memutus rantai kemiskinan antargenerasi serta mewujudkan cita-cita Indonesia tanpa anak miskin di masa depan. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel