Connect with us

DKP Kota Makassar Hadirkan Lorong Wisata di Anjungan Pantai Losari

Published

on

Kitasulsel–Makassar Dalam rangka menyukseskan pelaksanaan Event Makassar International Eight Festival & Forum (F8) Tahun 2024, Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Makassar menghadirkan Replika Lorong Wisata di Anjungan Pantai Losari.

Hari ini, Senin 22 Juli 2024, Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Makassar, Dr. Alamsyah Sahabuddin, S.Stp., M.Si, turun langsung memantau pembuatan Replika Lorong Wisata (Longwis) di Anjungan Pantai Losari.

Menurut Alamsyah Sahabuddin, Event Akbar ini akan dihadiri oleh pengunjung baik dari warga Kota Makassar maupun dari luar kota serta wisatawan mancanegara.

Untuk memberikan informasi yang lebih luas terkait Longwis kepada pengunjung, DKP Kota Makassar menghadirkan replika yang bertujuan memberikan kemudahan dalam mengakses aktivitas dan fasilitas yang ada di Lorong Wisata.

“Kehadiran Replika Lorong Wisata di Event F8 ini untuk memudahkan pengunjung mengetahui bagaimana itu Lorong Wisata dan apa saja yang ada di dalamnya,” tutur Alamsyah Sahabuddin.

Memasuki Replika Lorong Wisata, pengunjung dapat melihat gambar-gambar di dinding yang dilengkapi dengan barcode. Barcode tersebut dapat discan melalui smartphone untuk melihat gambaran Longwis secara visual.

“Untuk mengetahui suasana dan kegiatan apa saja yang ada di Lorong Wisata, pengunjung tinggal menscan barcode yang ada di Replika Lorong Wisata,” tambah Alamsyah Sahabuddin.

Selain Replika Lorong Wisata, Dinas Ketahanan Pangan Kota Makassar juga akan melaksanakan Gerakan Pangan Murah (GPM) di lokasi F8 dan memamerkan produk-produk dari para pelaku UMKM yang ada di lorong.

Lorong Wisata merupakan program unggulan Pemerintah Kota Makassar yang kini sudah terbentuk sebanyak 2.612 lorong. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Menag: Program Makan Bergizi Gratis Prabowo untuk Putus Rantai Kemiskinan

Published

on

Kitasulsel–JAKARTA Menteri Agama (Menag) Republik Indonesia, Nasaruddin Umar, menegaskan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden RI Prabowo Subianto bertujuan memberantas akar kemiskinan di Indonesia.

Menurut Nasaruddin, MBG merupakan langkah nyata pemerintah agar anak-anak dari keluarga miskin memiliki kesempatan lebih baik untuk meraih masa depan.

“Tidak boleh bapak ibunya mungkin kurang pintar, maka anaknya juga mau mewarisinya? Kan tidak. Anak orang miskin tidak boleh melahirkan anak yang miskin. Anak orang miskin harus menjadi kaya nanti. Itu cita-cita Bapak Presiden Prabowo,” kata Nasaruddin saat ditemui di Jakarta Timur, Selasa (26/8/2025).

MBG dan Sekolah Rakyat Jadi Program Prioritas

Menag menjelaskan, program MBG bersama Sekolah Rakyat merupakan dua instrumen utama dalam mempercepat pengentasan kemiskinan di Tanah Air.

“Kita berterima kasih kepada Presiden, tidak ada lagi anak-anak yang tidak sekolah, tidak ada lagi anak-anak yang menjadi calon orang miskin,” ucapnya.

Ia menegaskan, pemerintah memastikan seluruh anak sekolah di Indonesia, baik di sekolah umum, madrasah, pesantren, maupun sekolah keagamaan lainnya, akan mendapatkan makanan bergizi gratis.

“Insyaallah seluruh anak sekolahan, madrasah maupun di sekolah, dari SD sampai SMA, nanti akan mendapatkan gratis. Bahkan di Sekolah Rakyat, makanannya tiga kali sehari,” jelas Menag.

Sekolah Rakyat Sebagai Miniatur Pengentasan Kemiskinan

Selain MBG, Sekolah Rakyat juga dinilai memiliki peran penting. Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf (Gus Ipul) sebelumnya menyebut Sekolah Rakyat sebagai miniatur pengentasan kemiskinan terpadu.

Program ini memadukan berbagai prioritas Presiden Prabowo, mulai dari MBG, Cek Kesehatan Gratis (CKG), jaminan kesehatan, Koperasi Merah Putih, hingga program 3 Juta Rumah.

“Kalau bapaknya pemulung, anaknya tidak harus jadi pemulung. Kalau bapaknya tukang becak, anaknya tidak harus jadi tukang becak. Mari kita sukseskan program ini. Di masa depan, anak-anak dari keluarga tidak mampu akan menjadi anak-anak hebat,” tegas Gus Ipul saat mengunjungi Sekolah Rakyat Terintegrasi (SRT) 1 Cirebon, Rabu (13/8/2025).

Sebagai informasi, mekanisme pemberian MBG di Sekolah Rakyat berbeda dengan sekolah umum. Anak-anak di Sekolah Rakyat mendapatkan jatah makan tiga kali sehari (sarapan, makan siang, makan malam) ditambah dua kali kudapan.

Dengan kombinasi MBG dan Sekolah Rakyat, pemerintah berharap dapat memutus rantai kemiskinan antargenerasi serta mewujudkan cita-cita Indonesia tanpa anak miskin di masa depan. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel