Connect with us

Danny Pomanto dan Pj Gubernur Lepas dan Meriahkan PLN Mobile Herald Run

Published

on

Kitasulsel–Makassar Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto bersama Pj Gubernur Sulsel Prof Zudan Arif Fakrulloh melepas ribuan peserta event PLN Mobile Herald Run, Minggu 21 Juli 2024.

Tercatat, ada 2.100 pelari turut meramaikan olahraga yang tengah booming ini.

Pada kesempatan itu, Danny Pomanto sapaan akrabnya menyampaikan terima kasih kepada Herald.id yang terus eksis mengabarkan berita anti hoax dan mencerdaskan masyarakat Kota Makassar.

Sekaligus bersama-sama mengajak media lainnya berkontribusi terhadap hal yang sama.

“Selamat kepada seluruh runners dan Herald.id terus berbuat dan jadikan ini dedikasi terbaik bagi Makassar juga Indonesia,” kata Danny Pomanto saat memberikan sambutannya, pada sela-sela kegiatan di Pantai Akkarena, pagi tadi.

Dia berharap kegiatan ini juga menghasilkan masyarakat dan generasi muda yang sehat, resilient atau berdaya tahan.

Sementara itu, Ketua Panitia, Ramah Praeska mengatakan peserta yang melakukan registrasi tercatat 2.100 orang.

Ribuan orang peserta reguler yang mendaftar sejak awal.

Event yang dihelat Herald Indonesia ini, mengambil rute sejauh 5 kilometer dan 10 kilometer. Mulai dari pintu masuk Akkarena, lalu mengelilingi Jalan Tanjung Bunga.

Selain Danny dan Pj Gubernur Sulsel, hadir pula Wakil Kapolda Sulsel Brigjen Pol. Nasri dan GM PT PLN (Persero) Sulselrabar Moch Andy Adchaminoerdin, beserta sejumlah unsur pejabat forkopimda lainnya. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Menag Sebut Pesantren sebagai Pilar Peradaban Bangsa

Published

on

Kitasulsel–JAKARTA Menteri Agama Nasaruddin Umar menyebut pondok pesantren sebagai lembaga yang telah mengabdikan diri untuk membangun peradaban bangsa selama berabad-abad lamanya. Hal tersebut ia sampaikan saat menjadi narasumber utama dalam kegiatan Dialog Interaktif dan Podcast bersama Pro 3 Radio Republik Indonesia (RRI) secara virtual.

Dialog ini membahas peran strategis Program Prioritas (Protas) Kementerian Agama dalam mendukung suksesnya Asta Cita Pembangunan Nasional. “Pondok pesantren adalah lembaga yang telah mengabdi selama 300 tahun, membangun lahirnya masyarakat yang beradab,” ujar Menag di Jakarta (16/10/2025).

Ia kemudian mengingatkan peran historis pesantren di masa lalu. “Di masa perlawanan penjajahan, pondok pesantren tampil sebagai lembaga perjuangan. Pergerakan santri dan kyai waktu itu sangat luar biasa, dengan semangat ‘mati syahid atau hidup mulia’,” lanjutnya.

Menag menekankan spiritual message yang menjadi inti pendidikan di pesantren. Salah satunya adalah kepatuhan dan kesantunan seorang santri kepada gurunya, yaitu sebuah etika luhur yang diharapkan dapat berdampak luas, menjadi cerminan sikap anak terhadap orang tuanya di rumah.

“Di pesantren, kita melihat para kyai tampil sebagai individu yang berwibawa di hadapan para santri, dan pada saat yang sama, kita menyaksikan bagaimana para santri bersikap santun kepada guru-gurunya. Inilah fondasi utama yang melahirkan cita-cita untuk menciptakan manusia yang adil dan beradab,” paparnya.

Lebih lanjut, Menag menegaskan bahwa pesantren tidak hanya berfungsi sebagai lembaga pendidikan umat, melainkan juga sebagai lembaga pembentuk kemandirian dan pemberdayaan masyarakat sekitarnya. “Pesantren telah lama menjadi motor penggerak ekonomi lokal,” katanya.

Ia mencontohkan, bahan-bahan kebutuhan pokok pesantren seperti beras, ikan, telur, hingga tenaga kerja, mulai dari cleaning service sampai guru, banyak didatangkan langsung dari masyarakat sekitar. “Kita tidak perlu lagi repot-repot ke pasar, karena masyarakat setempat yang mendatangkan diri ke pesantren menjual langsung ke dapur”, jelasnya.

“Dengan demikian, di mana ada pondok pesantren, di situlah tumbuh kemandirian masyarakat. Masyarakat pesantren itu bukan bersifat konsumtif, tetapi sangat produktif karena menciptakan kemandirian tersebut,” lanjut Menag.

Menag menggarisbawahi keunggulan pesantren dalam mengajarkan nilai-nilai yang semakin langka. “Dan saya ingin menggarisbawahi bahwa pesantren memiliki keunggulan dalam mengajarkan nilai-nilai yang kini semakin langka, yaitu moralitas yang tinggi, kesantunan yang sangat terpuji, mengasah keimanan, serta mengajarkan kekayaan sosial dan budaya,” pungkasnya.

Pernyataan Menag ini semakin menguatkan komitmen Kementerian Agama untuk terus melindungi dan memajukan institusi pendidikan keagamaan, serta memastikan Program Prioritas Kemenag berjalan optimal demi mendukung tercapainya Asta Cita Pembangunan Nasional yang berlandaskan moral dan peradaban luhur. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel