Connect with us

Demokrat Resmi Serahkan Rekomendasi ke ASS-Fatmawati

Published

on

Kitasulsel–Makassar Partai Demokrat resmi mengusung Andi Sudirman Suleiman (ASS)-Fatmawati Rusdi di Pemilihan Gubernur Sulsel November mendatang.

Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyerahkan rekomendasi kepada bakal calon gubernur dan calon wakil Gubernur di Jakarta, Jumat (19/7/2024) malam.

Tentu ini adalah politik “kejutan” pasalnya, Andi Sudirman Sulaiman (ASS) sebagai kandidat calon Gubernur Sulsel telah mengembalikan formulir pendaftaran di Sekretariat DPD Demokrat Sulsel, Jalan Mirah Seruni, Makassar, Selasa (16/7/2024), tiga hari lalu.

“Hadir disini pak ASS disampingi oleh Bu Fatma anggota DPR RI terpilih juga calon wakil,” kata AHY.

AHY menilai pasangan ASS-Fatma ideal. Dimana Demokrat mengusung figur tersebut dengan harapan bisa menang di Pilgub Sulsel.

“Saya meyakini pasangan ini ideal, semoga kita bisa menang dalam pemilihan Gubernur nanti. Saya harap Demokrat berperan aktif.

Selamat berjuang membawa keberkahan bagi kita semua,” jelas AHY usai menyerahkan rekomendasi diakhiri foto bersama ASS-Fatma dan pengurus DPD Demokrat Sulsel.

Sedangkan, Andi Sudirman Sulaiman pada kesempatan ini menyampaikan apresiasi kepada partai Demokrat yang memberikan kepercayaan kepada dirinya bersama Fatma untuk maju di Pilgub 2024. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Menag Sebut Pesantren sebagai Pilar Peradaban Bangsa

Published

on

Kitasulsel–JAKARTA Menteri Agama Nasaruddin Umar menyebut pondok pesantren sebagai lembaga yang telah mengabdikan diri untuk membangun peradaban bangsa selama berabad-abad lamanya. Hal tersebut ia sampaikan saat menjadi narasumber utama dalam kegiatan Dialog Interaktif dan Podcast bersama Pro 3 Radio Republik Indonesia (RRI) secara virtual.

Dialog ini membahas peran strategis Program Prioritas (Protas) Kementerian Agama dalam mendukung suksesnya Asta Cita Pembangunan Nasional. “Pondok pesantren adalah lembaga yang telah mengabdi selama 300 tahun, membangun lahirnya masyarakat yang beradab,” ujar Menag di Jakarta (16/10/2025).

Ia kemudian mengingatkan peran historis pesantren di masa lalu. “Di masa perlawanan penjajahan, pondok pesantren tampil sebagai lembaga perjuangan. Pergerakan santri dan kyai waktu itu sangat luar biasa, dengan semangat ‘mati syahid atau hidup mulia’,” lanjutnya.

Menag menekankan spiritual message yang menjadi inti pendidikan di pesantren. Salah satunya adalah kepatuhan dan kesantunan seorang santri kepada gurunya, yaitu sebuah etika luhur yang diharapkan dapat berdampak luas, menjadi cerminan sikap anak terhadap orang tuanya di rumah.

“Di pesantren, kita melihat para kyai tampil sebagai individu yang berwibawa di hadapan para santri, dan pada saat yang sama, kita menyaksikan bagaimana para santri bersikap santun kepada guru-gurunya. Inilah fondasi utama yang melahirkan cita-cita untuk menciptakan manusia yang adil dan beradab,” paparnya.

Lebih lanjut, Menag menegaskan bahwa pesantren tidak hanya berfungsi sebagai lembaga pendidikan umat, melainkan juga sebagai lembaga pembentuk kemandirian dan pemberdayaan masyarakat sekitarnya. “Pesantren telah lama menjadi motor penggerak ekonomi lokal,” katanya.

Ia mencontohkan, bahan-bahan kebutuhan pokok pesantren seperti beras, ikan, telur, hingga tenaga kerja, mulai dari cleaning service sampai guru, banyak didatangkan langsung dari masyarakat sekitar. “Kita tidak perlu lagi repot-repot ke pasar, karena masyarakat setempat yang mendatangkan diri ke pesantren menjual langsung ke dapur”, jelasnya.

“Dengan demikian, di mana ada pondok pesantren, di situlah tumbuh kemandirian masyarakat. Masyarakat pesantren itu bukan bersifat konsumtif, tetapi sangat produktif karena menciptakan kemandirian tersebut,” lanjut Menag.

Menag menggarisbawahi keunggulan pesantren dalam mengajarkan nilai-nilai yang semakin langka. “Dan saya ingin menggarisbawahi bahwa pesantren memiliki keunggulan dalam mengajarkan nilai-nilai yang kini semakin langka, yaitu moralitas yang tinggi, kesantunan yang sangat terpuji, mengasah keimanan, serta mengajarkan kekayaan sosial dan budaya,” pungkasnya.

Pernyataan Menag ini semakin menguatkan komitmen Kementerian Agama untuk terus melindungi dan memajukan institusi pendidikan keagamaan, serta memastikan Program Prioritas Kemenag berjalan optimal demi mendukung tercapainya Asta Cita Pembangunan Nasional yang berlandaskan moral dan peradaban luhur. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel