Connect with us

Survei CPI-LSI: Kepuasan Publik Terhadap Kinerja Disporapar Lutra Raih Nilai Baik

Published

on

Kitasulsel–Makassar Citra Publik Indonesia Lembaga Survei Indonesia (CPI-LSI) merilis hasil survei Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) terhadap 33 Perangkat Daerah Lingkup Pemda Luwu Utara. Salah satu OPD dengan kinerja pelayanan publik berkategori baik adalah Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar).

Pada survei tersebut, Disporapar memperoleh nilai 76,89 dengan nilai mutu B atau BAIK.

Peneliti CPI-LSI, Fitri Hari, yang hadir dalam seminar tersebut mengatakan bahwa metodologi yang dilakukan dalam survei tersebut adalah purposive sampling yang disesuaikan dengan jenis layanan, tujuan dan data yang diperoleh, dengan jumlah responden 1.250 responden.

“Survei kita lakukan 27-31 Mei 2024, menggunakan rumus tabel dari Krejcie and Morgan, dengan teknik pengumpulan data via wawancara tatap muka responden dengan menggunakan kuesioner di lokasi masing-masing unit pelayanan publik pada jam-jam pelayanan,” jelas Fitri.

Sementara itu, Kepala Disporapar, Abdul Hamid, mengaku bersyukur dengan hasil survei CPI-LSI tersebut. Menurutnya, hasil itu menunjukkan adanya peningkatan layanan publik di Disporapar.

“Alhamdulillah, ada peningkatan dibanding survei tahun lalu,” kata Abdul Hamid.

Kendati mendapat apresiasi atas layanan publik yang dilakukan, ia tetap berharap peningkatan pelayanan yang lebih baik di tahun-tahun mendatang.

“PR kita masih banyak. Untuk itu, butuh effort, kerja sama dan kerja cerdas dari kita semua,” harap Igo, sapaan akrabnya.

Sekadar diketahui, survei ini adalah kegiatan pengukuran secara komprehensif tentang tingkat kepuasan masyarakat terhadap layanan yang diberikan oleh penyelenggara layanan dengan tujuan untuk mengetahui kelemahan masing-masing unsur dari penyelenggara pelayanan publik, termasuk mengetahui kinerja pelayanan yang telah dilaksanakan secara periodik. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Luwu Timur

Pemkab Luwu Timur Gelar Rakor TPKD, Targetkan Penurunan Angka Kemiskinan Hingga 5 Persen

Published

on

Kitasulsel–LUWUTIMUR Pemerintah Kabupaten Luwu Timur (Pemkab Lutim) melalui Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) menggelar Rapat Koordinasi Tim Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TPKD) di Aula Bapperida, Jumat (21/11/2025).

Rapat koordinasi ini digelar untuk memperkuat sinergi lintas perangkat daerah dalam percepatan penurunan angka kemiskinan serta mengevaluasi capaian program penanggulangan kemiskinan tahun berjalan. Selain itu, pertemuan ini juga bertujuan mengidentifikasi kendala di lapangan dan merumuskan langkah strategis yang dapat diterapkan secara berkelanjutan.

Penanggulangan Kemiskinan Masuk Prioritas Visi Pembangunan Lutim

Kepala Bapperida Lutim, Kamal Rasyid, menegaskan bahwa penanggulangan kemiskinan merupakan bagian penting dari visi misi Pemkab Lutim, khususnya dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang berdaya saing dan sejahtera.

“Kemiskinan ini harus dikelola dengan baik oleh pemerintah. Jika dikelola dengan benar, maka output dan dampak di masyarakat juga akan baik,” jelas Kamal.

Ia menambahkan, Luwu Timur memiliki dua sektor unggulan yang menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi sekaligus penurunan kemiskinan, yakni sektor pertanian di wilayah barat dan sektor pertambangan di wilayah timur. Berdasarkan capaian tahun sebelumnya, angka kemiskinan di Lutim tercatat lebih rendah dibanding beberapa kabupaten/kota lain di wilayah Luwu Raya maupun Sulawesi Selatan.

Target Turunkan Kemiskinan Hingga 5 Persen

Dalam paparannya, Kamal menekankan pentingnya pendataan tenaga kerja yang akurat di tingkat kecamatan dan desa.

“Yang paling dibutuhkan adalah kerja sama kita semua dalam melakukan pendataan tenaga kerja. Setiap camat dan pemerintah desa harus mengenali para warganya dan memastikan masuk dalam database tenaga kerja,” tegas Kamal.

Pemkab Lutim menargetkan angka kemiskinan dapat ditekan hingga 5 persen, dengan estimasi jumlah penduduk miskin saat ini sekitar 21 ribu jiwa. Target pembangunan 2025–2030 juga menitikberatkan pada peningkatan daya saing sumber daya manusia serta kesejahteraan sosial secara menyeluruh.

BPS Paparkan Data Kemiskinan Terbaru

Kepala BPS Lutim, Muh. Harta Saham, turut memberikan paparan mengenai kondisi kemiskinan berdasarkan data Maret 2025. Harta menjelaskan bahwa garis kemiskinan terdiri atas dua komponen utama:

Garis kemiskinan makanan: kebutuhan konsumsi setara 2.100 kalori per hari

Garis kemiskinan non-makanan: kebutuhan sandang, tempat tinggal, pendidikan, dan kesehatan

Berdasarkan data BPS Lutim:

Jumlah penduduk miskin: 18,55 ribu orang

Persentase penduduk miskin: 5,78 persen

Harta menuturkan tren kemiskinan di Lutim sempat menurun selama 2018–2020, namun mengalami fluktuasi sepanjang 2020–2024.

“Kemiskinan tidak hanya dilihat dari jumlah atau persentasenya, tetapi juga kedalaman dan keparahannya. Tanpa monitoring yang baik, kita tidak akan tahu apakah program yang dijalankan sudah tepat atau belum,” ujarnya.

Diikuti OPD, Camat, dan Unsur Lintas Sektor

Rakor TPKD ini dihadiri oleh berbagai pemangku kebijakan dan lembaga terkait, antara lain:

Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkab Lutim

Para camat se-Kabupaten Lutim

Perwakilan Kementerian ATR/BPN Lutim

PLN ULP Malili

Baznas Lutim

PT CLM

PT Bank BRI KCP Malili

Bank Sulselbar Cabang Malili

Melalui rapat koordinasi ini, Pemkab Lutim berharap percepatan penurunan angka kemiskinan dapat tercapai melalui sinergi kebijakan, peningkatan akurasi data, dan kolaborasi lintas sektor.

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel