Connect with us

Indira Yusuf Ismail Dilantik Jadi Ketua Pembina Posyandu Kota Makassar

Published

on

Kitasulsel–Makassar Indira Yusuf Ismail dilantik sebagai Ketua Pembina Posyandu Kota Makassar di Ruang Pola Kantor Gubernur Provinsi Sulawesi selatan, Kamis (27/06/2024).

Indira dilantik oleh Ninuk Triyanti Zudan selaku Pejabat Ketua Pembina Posyandu Provinsi Sulawesi selatan. Ia dilantik bersama seluruh Ketua Pembina Posyandu Sulsel.

“Kami mengucapkan selamat, saya percaya bahwa ibu-ibu akan mampu melaksanakan tugas sebaik-baiknya, kami dari provinsi tentunya senantiasa berharap dukungan dari pemerintah kabupaten/kota,” kata Ninuk.

Pelantikan Ketua Pembina Posyandu digelar selepas acara Pengukuhan Pengurus baru TP PKK Provinsi Sulawesi selatan yang diketuai oleh Ninuk Triyanti sebagai PJ Ketua TP PKK Provinsi Sulsel.

Pengukuhan Indira sebagai Ketua Posyandu ditandai dengan pemasangan selempang oleh Ninuk Triyanti. Pengukuhan ini semakin memperlebar kesempatan Indira untuk mengoptimalkan seluruh Posyandu di Kota Makassar.

“Alhamdulillah, memang kita selalu berkomitmen memberikan yang terbaik di Kota Makassar, termasuk mengoptimalkan pelayanan di seluruh Posyandu,” ujar Indira.

Perhatian Indira terhadap posyandu di Makassar memang besar. Sebelum dilantik menjadi ketua pembina hari ini, ia sudah sering berkeliling posyandu di berbagai Kecamatan.

Indira sebagai Bunda PAUD dan Ketua TP PKK Kota Makassar selalu bersinergi dengan program Dinas Kesehatan maupun Dinas Kependudukan dan Keluarga Bencana.

Bagi dia, kesehatan anak khususnya dalam proses tumbuh kembangnya menuju sekolah PAUD sangat penting. Anak-anak mesti memperoleh haknya untuk bisa tumbuh dengan sehat.

Poin itu akan diperoleh jika orang tua mereka aware, salah satunya dengan rutinitas melakukan pemeriksaan di posyandu. Di Makassar sendiri Indira selalu menekankan pentingnya pentingnya peningkatan partisipasi masyarakat di posyandu.

Indira melihat masih banyak orang tua yang mengabaikan pemeriksaan bayi/balitanya. Sejalan dengan itu, Indira terus mengenjot Pengurus TP PKK dan Dinas terkait agar memberikan edukasi kepada masyarakat, serta memberikan pelayanan yang maksimal di posyandu.(*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Menag: Program Makan Bergizi Gratis Prabowo untuk Putus Rantai Kemiskinan

Published

on

Kitasulsel–JAKARTA Menteri Agama (Menag) Republik Indonesia, Nasaruddin Umar, menegaskan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden RI Prabowo Subianto bertujuan memberantas akar kemiskinan di Indonesia.

Menurut Nasaruddin, MBG merupakan langkah nyata pemerintah agar anak-anak dari keluarga miskin memiliki kesempatan lebih baik untuk meraih masa depan.

“Tidak boleh bapak ibunya mungkin kurang pintar, maka anaknya juga mau mewarisinya? Kan tidak. Anak orang miskin tidak boleh melahirkan anak yang miskin. Anak orang miskin harus menjadi kaya nanti. Itu cita-cita Bapak Presiden Prabowo,” kata Nasaruddin saat ditemui di Jakarta Timur, Selasa (26/8/2025).

MBG dan Sekolah Rakyat Jadi Program Prioritas

Menag menjelaskan, program MBG bersama Sekolah Rakyat merupakan dua instrumen utama dalam mempercepat pengentasan kemiskinan di Tanah Air.

“Kita berterima kasih kepada Presiden, tidak ada lagi anak-anak yang tidak sekolah, tidak ada lagi anak-anak yang menjadi calon orang miskin,” ucapnya.

Ia menegaskan, pemerintah memastikan seluruh anak sekolah di Indonesia, baik di sekolah umum, madrasah, pesantren, maupun sekolah keagamaan lainnya, akan mendapatkan makanan bergizi gratis.

“Insyaallah seluruh anak sekolahan, madrasah maupun di sekolah, dari SD sampai SMA, nanti akan mendapatkan gratis. Bahkan di Sekolah Rakyat, makanannya tiga kali sehari,” jelas Menag.

Sekolah Rakyat Sebagai Miniatur Pengentasan Kemiskinan

Selain MBG, Sekolah Rakyat juga dinilai memiliki peran penting. Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf (Gus Ipul) sebelumnya menyebut Sekolah Rakyat sebagai miniatur pengentasan kemiskinan terpadu.

Program ini memadukan berbagai prioritas Presiden Prabowo, mulai dari MBG, Cek Kesehatan Gratis (CKG), jaminan kesehatan, Koperasi Merah Putih, hingga program 3 Juta Rumah.

“Kalau bapaknya pemulung, anaknya tidak harus jadi pemulung. Kalau bapaknya tukang becak, anaknya tidak harus jadi tukang becak. Mari kita sukseskan program ini. Di masa depan, anak-anak dari keluarga tidak mampu akan menjadi anak-anak hebat,” tegas Gus Ipul saat mengunjungi Sekolah Rakyat Terintegrasi (SRT) 1 Cirebon, Rabu (13/8/2025).

Sebagai informasi, mekanisme pemberian MBG di Sekolah Rakyat berbeda dengan sekolah umum. Anak-anak di Sekolah Rakyat mendapatkan jatah makan tiga kali sehari (sarapan, makan siang, makan malam) ditambah dua kali kudapan.

Dengan kombinasi MBG dan Sekolah Rakyat, pemerintah berharap dapat memutus rantai kemiskinan antargenerasi serta mewujudkan cita-cita Indonesia tanpa anak miskin di masa depan. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel