Connect with us

Dinas pendidikan Makassar

Kekosongan Kuota PPDB Bisa Diisi Lewat Jalur Prestasi

Published

on

Kitasulsel–Makassar DINAS Pendidikan (Disdik) Sulawesi Selatan melaksanakan tahapan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat SMK dan SMA. Untuk tingkat SMK telah selesai. Sementara pada level SMA dilaksanakan 3-8 Juni 2024.

KEPALA Dinas Pendidikan (Kadisdik) Sulsel Iqbal Nadjamuddin dalam siniar untuk kanal Youtube Berita Kota Makassar, menjelaskan bahwa PPDB tahun ini berbeda dengan sebelumnya. ”Tahun lalu, PPDB dilaksanakan dengan serentak pada tingkat SMK, boarding school, dan SMA. Sementara tahun ini PPDB tingkat SMK dikhususkan,” ujarnya.

Hal tersebut dilakukan berdasarkan pentunjuk teknis (juknis) yang mendahulukan PPDB tingkat SMK dari jalur zonasi, afirmasi, dan perpindahan orang tua. Dari 4.000 lebih pendaftar pada PPDB tingkat SMK ini, angka kelulusan mencapai sekitar 3.000-an.

Untuk PPDB tingka SMA, pihak Disdik tengah melakukan pemantauan di semua sekolah yang ada di Sulsel. Bila ada sekolah yang mengalami kendala terkait verifikasi, akan diberi ruang untuk tambahan waktu selama dua hari ke depan.

BACA JUGA  Pendaftar Menumpuk di SMP Favorit, Disdik Makassar Tambah Tujuh Sekolah Penyangga

“PPDB ini sifatnya harus melayani semua, maka harus memberikan fungsi pelayanan kepada semua siswa,” ujar iqbal.

Pendaftaran PPDB pada tingkat SMA memiliki empat skema, yakni jalur afirmasi dengan kuota 15 persen, jalur perpindahan orang tua dengan kuota 5 persen, jalur zonasi dengan kuota 50 persen, serta jalur prestasi.

Setiap kuota yang ada pada setiap skema PPDB mengacu pada petunjuk teknis Menteri Pendidikan, dan tergantung masing-masing sekolah melihat bagaimana penyebaran pendaftar di sekitar wilayahnya.

Adapun skema jalur prestasi memiliki jadwal tersendiri. Jalur ini menunggu setelah pendaftaran jalur afirmasi, perpindahan orang tua, dan afirmasi rampung. ”Jalur prestasi bergantung pada sisa kuota yang ada pada setiap sekolah. Bila ada sekolah yang belum memenuhi kuota pendaftaran maka akan diisi melalui jalur prestasi,” terang Iqbal lagi.

BACA JUGA  Appi-Aliyah Hadiri Halal Bihalal dengan Guru-guru se-Kota Makassar

Ditanya tentang kendala yang dihadapi selama proses PPDB dilaksanakan, Iqbal mengatakan bahwa setiap tahun ada kendala yang ditemui. Untuk itu, pada tahun ini pihaknya fokus agar lebih responsif dalam menyelesaikan setiap persoalan yang ada.

Menurutnya, setiap aduan yang diterima harus dijawab agar para orangtua dan calon siswa dapat mengetahui persoalan yang ada, sehingga ada solusi konkrit yang bisa diberikan.

Diakui Iqbal, tahun ini memiliki dinamika yang beragam. Seperti ada peserta yang tidak bisa mengakses, serta kendala teknis lainnya.

Namun, ia menegaskan bahwa persoalan tersebut sudah bisa diatasi dan diselesaikan. Pihaknya juga mengarahkan agar semua aduan diselesaikan melalui tingkatan masing-masing.

Iqbal menceritakan ada seorang anak yang mendaftar melalui jalur afirmasi terkendala persoalan administrasi, dan pihak sekolah belum mendalami juknis yang ada. Karena itu pihaknya menjelaskan bahwa pendaftaran jalur afirmasi cukup memperlihatkan kartu keikutsertaan sehingga tidak perlu meminta persetujuan kepala Dinas Sosial.

BACA JUGA  PPDB Selesai, Danny Pomanto Tegaskan Tidak Ada Anak Yang Tidak Bersekolah.

Disdik Sulsel juga memberikan solusi ketika pendaftar jalur zonasi tindak tinggal dengan orang tua. Permasalahan tersebut dapat ditangani dengan wali dari pendaftar menandatangani rapor sang anak. Hal tersebut sesuai dengan petunjuk juknis yang ada.

Dalam menjawab persoalan fenomena sekolah yang tidak memiliki pendaftar seperti yang terjadi pada SMK Negeri 1 Luwu, Iqbal mengatakan bahwa memang saat ini animo masyarakat lebih mengarah ke sekolah tingkat SMA. Namun, juknis memberikan keleluasaan bahwa setelah PPDB selesai akan ada pemenuhan kuota.

Siswa siswa yang tidak lulus di sekolah tertentu akan dibuatkan penyaluran ke sekolah yang belum terpenuhi kuotanya, dengan catatan penggunaan kuota siswa tersebut harus mempertimbangkan domisili calon siswa bersangkutan. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Dinas pendidikan Makassar

Disdik Makassar Akan Evaluasi Penyedia Seragam Sekolah Gratis, Pastikan Spesifikasi Sesuai

Published

on

Kitasulsel–MAKASSAR Penyaluran seragam sekolah gratis bagi siswa baru di Kota Makassar telah berjalan. Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Makassar akan melakukan evaluasi terhadap penyedia seragam jika terdapat ketidaksesuaian spesifikasi.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Achi Soleman mengatakan bahwa penyedia seragam sekolah gratis untuk siswa SD dan SMP Negeri ini masih dalam tahap kualiti kontrol dan akan dievaluasi. Disdik berhak menerima dan menolak seragam jika tidak sesuai

“Tentu kita akan evaluasi penyediaannya ya kalau memang tidak sesuai. Proses quality control dilakukan untuk melihat apakah sesuai dengan spesifikasi, kalau tidak sesuai kita akan adakan evaluasi,” ujar Achi, Rabu, 30 Juli 2025.

Achi mengatakan, penyedia seragam yang bukan berasal dari UMKM lokal melainkan mengambil dari Pasar atau toko lainnya tidak melanggar aturan, selama barang yang disalurkan memenuhi spesifikasi yang ditetapkan dan merujuk pada Keputusan Presiden (Keppres) No. 46 yang mendukung pemberdayaan UMKM.

BACA JUGA  Pendaftar Menumpuk di SMP Favorit, Disdik Makassar Tambah Tujuh Sekolah Penyangga

“Kalau penyedia menyalurkan barang dari toko atau pasar, itu boleh saja. Yang penting kita pastikan spesifikasinya sesuai,” jelasnya.

Terkait seragam yang telah disalurkan, Achi menyebut bahwa prosesnya belum selesai dan masih dalam tahap pemeriksaan.“Yang sudah disalurkan masih dilihat. Ini masih dalam tahap quality control,” katanya.

Ia juga menanggapi tudingan soal keterlibatan seorang bernama Roy dalam penyediaan distribusi seragam. “Saya tidak mengerti itu siapa Roy. Silakan tanyakan ke penyedianya. Kami tahunya penyedia yang menyiapkan barang,” tutur Achi.

Terkait penyedia dari luar daerah, seperti Bandung, dijelaskan sebagai bagian dari sistem kontrak payung terbuka yang memperbolehkan siapa pun di Indonesia untuk berpartisipasi dalam menyediakan seragam sekolah gratis.

BACA JUGA  PPDB Selesai, Danny Pomanto Tegaskan Tidak Ada Anak Yang Tidak Bersekolah.

Kontrak payung itu memang terbuka. Penyedia dari Bandung, Jogja, bahkan Maros berhak untuk ikut,” jelasnya.

Meski begitu, prioritas tetap pada UMKM lokal agar peredaran uang tetap berada di Kota Makassar. Dinas Pendidikan juga bekerja sama dengan Dinas Koperasi dalam memastikan aliran dana sampai ke UMKM lokal.

Saat ditanya soal jumlah sekolah yang belum menerima seragam, Achi menyatakan distribusi masih dalam proses dengan tahapan pengecekan mutu. Sejauh ini, sebanyak 1.000 pasang seragam telah disalurkan, dan proses terus berjalan.

“yang terdistribusi sekarang ini yang kemarin itu kan masih 1000 pasang ini masih proses lagi kita lihat,” tutup Achi. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel