Connect with us

Ketua DWP Makassar, Fadliah Firman, Tunjukkan Kekompakan di Cooking Class APEKSI 2024

Published

on

Kitasulsel–Makassar Dengan tema B2SA (Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman) olahan ikan, Cooking Class ini dipandu oleh chef ternama, Chef Firhan dari Master Chef Indonesia (MCI). Fadliah Firman sekelompok dengan istri wali kota Pekanbaru, Sungai Penuh, Tangerang Selatan, Cilegon, Solok, dan Singkawang untuk memasak bersama.

Acara ini dibuka oleh istri Wali Kota Balikpapan, Nurlena Rahmad Mas’ud. Dalam sambutannya, Nurlena menekankan pentingnya kegiatan ini sebagai ajang silaturahmi dan menjalin sinergitas serta kekompakan di antara para istri wali kota.

“Rakernas APEKSI memang dirancang untuk mempererat hubungan antar pemerintah daerah dan keluarga mereka. Melalui kegiatan seperti cooking class ini, para istri wali kota tidak hanya belajar hal baru, tetapi juga memperkuat jaringan sosial mereka,” ucapnya.

Fadliah Firman menyampaikan kesannya terhadap acara cooking class ini. Menurutnya, kegiatan seperti ini tidak hanya menyenangkan tetapi juga sangat bermanfaat dalam mempererat tali silaturahmi antar anggota DWP dari berbagai kota.

“Ini adalah pengalaman yang sangat berharga bagi saya. Selain belajar memasak, kami juga bisa berbagi cerita dan pengalaman dengan perempuan-perempuan berpengaruh di kotanya masing-masing. Kami belajar banyak dari satu sama lain,” ujar Fadliah.

Ia berharap melalui acara cooking class ini hubungan persahabatan dan kekeluargaan bisa semakin erat terjalin.

Dalam sesi cooking class, para peserta diajak untuk membuat berbagai olahan ikan. Fadliah Firman bersama anggota kelompoknya terlihat sangat antusias dan kompak mengolah masakan Ngohyong Fish Rol dan dessert buah.

Setelah sesi memasak selesai, para juri yakni Chef Firhan dan Nurlena Rahmad Mas’ud mencicipi hasil masakan mereka dan mengapresiasi kelezatan dan tampilan masakan Fadliah dan kelompoknya.

Acara ini ditutup dengan kegiatan olahraga jetski di Pantai dan foto bersama untuk mengabadikan momen kebersamaan dan kegembiraan mereka.(*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

NEWS

Jemaah Umrah Asal Sulsel Terlantar di Bandara Soekarno–Hatta, Diminta Beli Tiket Pulang Sendiri

Published

on

Kitasulsel—Jakarta – Sebanyak 62 jemaah umrah asal Sulawesi Selatan dilaporkan terlantar di Bandara Soekarno–Hatta, Jakarta, pada Rabu (15/10/2025). Mereka merupakan rombongan yang berangkat melalui Travel Ameera Mekkah dan diminta membeli tiket pulang sendiri ke Makassar, setelah perjalanan ibadah mereka molor dari 11 hari menjadi 27 hari.

Salah satu keluarga jemaah, Asbar, mengaku kecewa atas sikap pihak travel yang dinilai lepas tanggung jawab.

“Sudah ada di Bandara Soekarno Hatta tapi pihak travelnya suruh beli tiket masing-masing,” ujarnya kepada wartawan.

Sebelum terlantar di Jakarta, rombongan ini juga sempat tertahan di Pekanbaru setibanya dari Tanah Suci. Kondisi tersebut menambah panjang daftar masalah yang dialami jemaah sejak keberangkatan.

Travel Janji Ganti Biaya Tiket

Pihak Travel Ameera Mekkah disebut telah menandatangani surat pernyataan tanggung jawab yang ditandatangani langsung oleh Direktur, Salman. Dalam surat itu, pihak travel berjanji mengganti biaya tiket yang dibeli secara mandiri oleh jemaah.

“Jamaah yang membeli tiket secara mandiri dari Jakarta menuju Makassar dalam rangka keberangkatan umrah, akan mendapatkan pengembalian dana dari pihak Ameera Mekkah Travel,” bunyi salah satu poin surat tersebut.

Proses pengembalian dana dijanjikan paling lambat 30 Oktober 2025. Namun, hingga berita ini diturunkan, belum ada kejelasan kapan penggantian itu benar-benar direalisasikan.

Saat dikonfirmasi, admin Travel Ameera Mekkah menyebut masih menunggu informasi dari tim lapangan.

“Saya lagi nunggu kabar dari tim handling,” tulisnya singkat melalui pesan WhatsApp.

Kemenag Bulukumba: Travel Diduga Tak Terdaftar Resmi

Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bulukumba, Misbah, menyatakan belum menerima laporan resmi terkait insiden tersebut.

“Belum ada laporan, karena memang tidak melapor itu. Tapi untuk lebih jelasnya coba hubungi kasi haji dan umrah,” ujarnya.

Sementara itu, Kasi Haji dan Umrah Kemenag Bulukumba, Hakim Bohari, menduga travel tersebut tidak terdaftar secara resmi.

“Biasa itu bukan travel yang terdaftar di Bulukumba. Justru itu yang bermasalah, biasa mengambil jemaah di daerah melalui jejaring keluarga. Inilah yang tidak terkontrol di Kemenag,” jelasnya.

Ia mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati dan memastikan biro perjalanan yang digunakan memiliki izin resmi dari Kemenag.

“Sudah ada edaran agar semua keberangkatan umrah dilaporkan ke Kemenag. Tapi masih ada yang menghindar dengan alasan dianggap merepotkan,” tambahnya.

Imbauan untuk Calon Jemaah Umrah

Kemenag mengingatkan calon jemaah agar tidak tergiur harga murah atau bujukan personal dari agen yang tidak memiliki izin resmi. Kasus-kasus penelantaran seperti ini disebut masih sering terjadi akibat lemahnya pengawasan dan rendahnya kesadaran masyarakat dalam memverifikasi legalitas travel.

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel