Connect with us

PDIP Tak Ragukan Integritas Danny Pomanto

Published

on

Kitasulsel—Makassar—Moh Ramdhan Pomanto mengembalikan formulir bakal calon Gubernur Sulsel ke kantor DPD PDIP Sulsel, Sabtu 18 Mei 2024. Danny Pomanto sapaannya disambut para petinggi partai berlambang moncong putih itu.

Petinggi DPD PDIP Sulsel merasa bangga atas langkah politik Danny Pomanto, yang ingin mengikuti kontestasi Pilgub Sulsel 2024 nantinya.

Seperti yang diungkap Wakil Ketua Bidang Kehormatan DPD PDIP Sulsel, Andi Ansyari Mangkona.

“Kami pengurus merasa bangga, karena kader kami maju sebagai calon gubernur Sulsel 2024,” ucap Ansyari dalam sambutannya di hadapan pengurus PDIP Sulsel dan loyalis Danny Pomanto.

Dia bahkan bilang tidak meragukan integritas Danny Pomanto. Telah melalui proses pemilihan umum dua kali di kota Makassar. Terpilih sebagai Wali Kota Makassar dua periode. “Kami tidak ragukan integritas pak Danny untuk kita jadikan gubernur Sulsel,” sebut Ansyari.

Dengan begitu, PDIP Sulsel akan berjuang untuk memenangkan Danny Pomanto secara konstitusional pada Pilgub Sulsel mendatang.

“Melalui perjuangan kita akan raih kemenangan konstitusional. Tentunya kami pengurus provinsi sampai ke bawah (ranting), agar tentunya berjuang untuk memenangkan pak Danny, tentu nanti Sulsel akan maju,” tegasnya.

Danny Pomanto pun mengucapkan terima kasihnya atas sambutan dari para petinggi DPD PDIP Sulsel. Pengembalian formulir tersebut merupakan langkah awal untuk menapaki kontestasi di Pilgub Sulsel. Berharap PDIP bersama partai koalisi lainnya kelak bisa berjuang memenangkan Pilkada pada November 2024 mendatang.

“Seperti biasanya kami selalu bersama wong cilik. Inilah keterwakilan komunitas bersama kami, kader yang datang ke rumahnya sendiri. Terima kasih atas sambutan ini. Ini awal mendaftar ke partai, saya awali dengan mendaftar ke partai sendiri (PDIP),” ucap Wali Kota Makassar peraih penghargaan Prasamya Purnakarya Nugraha tersebut.

Danny Pomanto juga menyampaikan tekadnya ingin membangun Sulsel bersama partai koalisi. Baginya, Sulsel merupakan provinsi yang memiliki potensi yang sangat luar biasa. Punya positioning yang strategis.

Olehnya, Danny Pomanto ingin agar PDIP bersama parpol lainnya menjadi partai pemenang nantinya. “Kami harap PDIP bersama partai lainnya untuk memenangkan kontestasi Pilgub Sulsel 2024. Berharap jadi momentum terbaik dan untuk menentukan nasib Sulsel ke depan,” tuturnya.

Danny Pomanto sendiri memiliki bekal untuk menjadi Gubernur Sulsel. Sudah berpengalaman selama dua periode membangun kota Makassar sebagai wali kota.

Dari situ, kebaikan yang telah terlaksana di kota berjuluk Anging Mammiri ini akan di bawah ke tingkatan provinsi.

“Kami bertekad bersama partai membangun Sulsel, karena pengalaman memimpin Makassar. Aspirasi warga kota Makassar baiknya kita share ke Sulsel,” ucapnya. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Tenaga Ahli Menag Bidang Haji dan Hubungan Internasional Hadiri Pamitan Ditjen PHU

Published

on

KITASULSEL—TANGERANG SELATAN – Penyelenggaraan ibadah haji tahun 2025 menjadi penutup perjalanan panjang Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU) Kementerian Agama dalam mengelola layanan haji nasional. Mulai tahun 2026, tanggung jawab tersebut secara resmi akan diemban oleh Kementerian Haji dan Umrah.

Sebagai penanda pamitan sekaligus dokumentasi sejarah, Ditjen PHU Kemenag mempersembahkan sebuah karya monumental berupa buku bertajuk “Haji Indonesia Era Kementerian Agama”. Buku ini merekam memori kolektif 75 tahun penyelenggaraan haji oleh Kementerian Agama Republik Indonesia.

Peluncuran buku tersebut dilakukan pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kementerian Agama yang digelar di Tangerang Selatan, Selasa (16/12/2025). Rilis ditandai dengan penyerahan buku secara simbolis oleh Direktur Jenderal PHU Hilman Latief kepada Menteri Agama Nasaruddin Umar, Wakil Menteri Agama Romo Muhammad Syafi’i, serta Sekretaris Jenderal Kemenag Kamaruddin Amin.

Momen ini sekaligus menjadi ajang pamitan Ditjen PHU setelah puluhan tahun mengemban amanah besar penyelenggaraan ibadah haji Indonesia.

“Kami bersyukur pelaksanaan haji terakhir oleh Kementerian Agama dapat berjalan dengan sukses. Tahun depan, penyelenggaraan haji akan dilaksanakan oleh Kementerian Haji dan Umrah,” ujar Hilman Latief.

Hilman mengungkapkan bahwa haji 2025 merupakan salah satu tantangan terberat Ditjen PHU karena kompleksitas persoalan dan dinamika kebijakan yang dihadapi. Namun demikian, pelaksanaannya dinilai sukses. Bahkan, Pemerintah Arab Saudi menilai penyelenggaraan haji Indonesia sebagai yang terbaik sepanjang masa, dengan indeks kepuasan jemaah yang terus meningkat dan berada pada kategori sangat memuaskan.

Menurut Hilman, 75 tahun pengelolaan haji bukanlah waktu yang singkat. Ia mengenang pesan Menteri Agama dan Wakil Menteri Agama bahwa meskipun ke depan penyelenggaraan haji beralih ke kementerian baru, Kementerian Agama tetap memiliki peran penting dalam menjaga memori dan pengetahuan kolektif umat Islam Indonesia tentang haji.

“Hari ini kami persembahkan buku Haji Indonesia Era Kementerian Agama. Mudah-mudahan buku ini dapat sampai ke para Rektor PTKIN, Kanwil Kemenag Provinsi, serta para pemangku kepentingan lainnya sebagai pegangan dan memori kolektif Kemenag,” harapnya.

Selain jajaran pimpinan Kementerian Agama, acara ini juga turut dihadiri oleh Tenaga Ahli Menteri Agama RI Bidang Haji dan Umrah serta Hubungan Internasional, yang selama pelaksanaan haji 2025 lalu menjadi garda terdepan dalam mendukung dan menyukseskan penyelenggaraan ibadah haji.

Buku Akademik dan Komprehensif

Proses penyusunan buku “Haji Indonesia Era Kementerian Agama” dikoordinasikan oleh Sekretaris Ditjen PHU M. Arfi Hatim bersama tim dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasanuddin Banten. Buku setebal sekitar 2.300 halaman ini ditulis oleh Hilman Latief dan tim dalam waktu relatif singkat setelah berakhirnya musim haji.

Penyuntingan dan pengemasan buku dipercayakan kepada Hadi Rahman dan Oman Fathurahman, filolog terkemuka yang juga dikenal sebagai editor buku Naik Haji di Masa Silam.

“Ini boleh jadi merupakan buku paling tebal dan paling komprehensif yang pernah ditulis tentang haji Indonesia,” ungkap M. Arfi Hatim.

Ia menambahkan, buku ini disusun berdasarkan sumber-sumber primer yang dimiliki Kementerian Agama serta referensi akademik yang kredibel, sehingga memenuhi standar penulisan ilmiah.

Buku tersebut diterbitkan dalam tiga jilid.

  • Jilid I: Dari Masa ke Masa, memuat narasi kronologis penyelenggaraan haji Indonesia dari tahun 1950 hingga 2025.
  • Jilid II: Ekosistem dan Kebijakan, berisi pembahasan tematik dan argumentatif mengenai berbagai kebijakan haji selama 75 tahun pengelolaan oleh Kemenag.
  • Jilid III: Adaptasi dan Inovasi, mengulas perjalanan inovasi dan pembaruan dalam penyelenggaraan ibadah haji Indonesia.

“Tiga jilid ini memiliki sudut pandang masing-masing, namun merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan,” pungkas M. Arfi Hatim.

Dengan terbitnya buku ini, Kementerian Agama berharap warisan pengetahuan, pengalaman, dan nilai-nilai pengabdian dalam penyelenggaraan ibadah haji tetap terjaga dan menjadi rujukan penting bagi generasi mendatang.

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel