Warga Siwa Berterimakasih kepada Pemkot Makassar dan IKA Unhas Atas Bantuan Kemanusiaan
Kitasulsel–Makassar Warga Kelurahan Siwa, Kecamatan Pitungpanua, Wajo mengucapkan terima kasih kepada Pemkot Makassar dan IKA Unhas Wilayah Sulsel atas penyaluran bantuan kemanusiaan bencana banjir.
Mereka menerima bantuan tersebut secara langsung di Posko Terpadu Bencana Banjir Kabupaten Wajo.
“Kami berterimakasih kepada teman-teman dari Makassar dan alumni Unahs atas bantuannya,” kata Milda warga terdampak banjir.
Perempuan berusia 19 tahun ini mengalami kondisi yang drop sehingga harus dirawat di Posko.
Dia menuturkan, mengalami kerugian materil lantaran warung jualannya rusak terbawa banjir.
Pun seorang ibu rumah tangga, Verawati. Dia ke posko bersama anaknya. Sang anak berusia sekitar dua tahun itu mengalami kurang enak badan sehingga diperiksa oleh tim medis di Posko.
Vera juga bersyukur karena mendapatkan bantuan dari Pemkot Makassar dan IKA Unhas Sulsel.
Sementara itu, Sofyan seorang Staf Trantib Kelurahan Siwa menjelasjan ada empat kelurahan yang dilanda banjir di Kecamatan Siwa.
Masing-masing, Tobaraka, Benteng, Siwa, Bulete. Rata-rata 90 persen warga bermukim di sana terdampak banjir.
Sejauh ini, lanjut dia, masyarakat banyak mengungsi ke tetangga dan kerabat mereka.
Sebelumnya, Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto sudah melepas tiga truk berisi bantuan kemanusiaan milik Pemkot Makassar untuk disalurkan ke korban banjir di Sulsel.
Timnya, kata dia, menyiapkan air minum, makanan siap saji atau setengah siap saji, pampers atau popok untuk anak kecil dan pembalut untuk wanita.
“Kebetulan ibu dari tim PKK juga buat paket dengan sarung, minyak kayu putih juga dalam kondisi banjir seperti ini sangat dibutuhkan,” ungkapnya.
Timnya pula sudah mengirim tiga tim evakuasi dengan tiga perahu karet. Masing-masing tim ahli di bidangnya, seperti tim penyelamat, evakuasi dan medis.
Tercatat bantuan yang dikirim atas kolaborasi Pemkot Makassar dan IKA Unhas Sulsel ialah air mineral gelas 415 dos, air mineral 55 botol, Indomie 488 dos, gula 2 dos popok atau pampers 40 dos dan 32 pcs, biskuit snack 24 dos, teh kotak 5 dos, ultra milk 5 dos, kopi 5 DOS, dan coca-cola 10 pak.
Rincian bantuan ini dibagi ke masing-masing tiga truk Pemkot Makassar.
Titik lokasi bantuan akan dikirim ke Luwu, Wajo dan Sidrap.
Kementrian Agama RI
Tenaga Ahli Menag Bidang Haji dan Hubungan Internasional Hadiri Pamitan Ditjen PHU
KITASULSEL—TANGERANG SELATAN – Penyelenggaraan ibadah haji tahun 2025 menjadi penutup perjalanan panjang Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU) Kementerian Agama dalam mengelola layanan haji nasional. Mulai tahun 2026, tanggung jawab tersebut secara resmi akan diemban oleh Kementerian Haji dan Umrah.
Sebagai penanda pamitan sekaligus dokumentasi sejarah, Ditjen PHU Kemenag mempersembahkan sebuah karya monumental berupa buku bertajuk “Haji Indonesia Era Kementerian Agama”. Buku ini merekam memori kolektif 75 tahun penyelenggaraan haji oleh Kementerian Agama Republik Indonesia.
Peluncuran buku tersebut dilakukan pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kementerian Agama yang digelar di Tangerang Selatan, Selasa (16/12/2025). Rilis ditandai dengan penyerahan buku secara simbolis oleh Direktur Jenderal PHU Hilman Latief kepada Menteri Agama Nasaruddin Umar, Wakil Menteri Agama Romo Muhammad Syafi’i, serta Sekretaris Jenderal Kemenag Kamaruddin Amin.
Momen ini sekaligus menjadi ajang pamitan Ditjen PHU setelah puluhan tahun mengemban amanah besar penyelenggaraan ibadah haji Indonesia.
“Kami bersyukur pelaksanaan haji terakhir oleh Kementerian Agama dapat berjalan dengan sukses. Tahun depan, penyelenggaraan haji akan dilaksanakan oleh Kementerian Haji dan Umrah,” ujar Hilman Latief.
Hilman mengungkapkan bahwa haji 2025 merupakan salah satu tantangan terberat Ditjen PHU karena kompleksitas persoalan dan dinamika kebijakan yang dihadapi. Namun demikian, pelaksanaannya dinilai sukses. Bahkan, Pemerintah Arab Saudi menilai penyelenggaraan haji Indonesia sebagai yang terbaik sepanjang masa, dengan indeks kepuasan jemaah yang terus meningkat dan berada pada kategori sangat memuaskan.
Menurut Hilman, 75 tahun pengelolaan haji bukanlah waktu yang singkat. Ia mengenang pesan Menteri Agama dan Wakil Menteri Agama bahwa meskipun ke depan penyelenggaraan haji beralih ke kementerian baru, Kementerian Agama tetap memiliki peran penting dalam menjaga memori dan pengetahuan kolektif umat Islam Indonesia tentang haji.
“Hari ini kami persembahkan buku Haji Indonesia Era Kementerian Agama. Mudah-mudahan buku ini dapat sampai ke para Rektor PTKIN, Kanwil Kemenag Provinsi, serta para pemangku kepentingan lainnya sebagai pegangan dan memori kolektif Kemenag,” harapnya.
Selain jajaran pimpinan Kementerian Agama, acara ini juga turut dihadiri oleh Tenaga Ahli Menteri Agama RI Bidang Haji dan Umrah serta Hubungan Internasional, yang selama pelaksanaan haji 2025 lalu menjadi garda terdepan dalam mendukung dan menyukseskan penyelenggaraan ibadah haji.
Buku Akademik dan Komprehensif
Proses penyusunan buku “Haji Indonesia Era Kementerian Agama” dikoordinasikan oleh Sekretaris Ditjen PHU M. Arfi Hatim bersama tim dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasanuddin Banten. Buku setebal sekitar 2.300 halaman ini ditulis oleh Hilman Latief dan tim dalam waktu relatif singkat setelah berakhirnya musim haji.
Penyuntingan dan pengemasan buku dipercayakan kepada Hadi Rahman dan Oman Fathurahman, filolog terkemuka yang juga dikenal sebagai editor buku Naik Haji di Masa Silam.
“Ini boleh jadi merupakan buku paling tebal dan paling komprehensif yang pernah ditulis tentang haji Indonesia,” ungkap M. Arfi Hatim.
Ia menambahkan, buku ini disusun berdasarkan sumber-sumber primer yang dimiliki Kementerian Agama serta referensi akademik yang kredibel, sehingga memenuhi standar penulisan ilmiah.
Buku tersebut diterbitkan dalam tiga jilid.
- Jilid I: Dari Masa ke Masa, memuat narasi kronologis penyelenggaraan haji Indonesia dari tahun 1950 hingga 2025.
- Jilid II: Ekosistem dan Kebijakan, berisi pembahasan tematik dan argumentatif mengenai berbagai kebijakan haji selama 75 tahun pengelolaan oleh Kemenag.
- Jilid III: Adaptasi dan Inovasi, mengulas perjalanan inovasi dan pembaruan dalam penyelenggaraan ibadah haji Indonesia.
“Tiga jilid ini memiliki sudut pandang masing-masing, namun merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan,” pungkas M. Arfi Hatim.
Dengan terbitnya buku ini, Kementerian Agama berharap warisan pengetahuan, pengalaman, dan nilai-nilai pengabdian dalam penyelenggaraan ibadah haji tetap terjaga dan menjadi rujukan penting bagi generasi mendatang.
-
2 tahun agoInformasi Tidak Berimbang,Dewan Pengurus KKS Kairo Mesir Keluarkan Rilis Kronologi Kejadian di Mesir
-
Politics1 tahun agoIndo Barometer:Isrullah Ahmad -Usman Sadik Pepet Budiman-Akbar,IBAS-Puspa Tak Terkejar
-
1 tahun agoTangis Haru Warnai Pelepasan Status ASN Hj Puspawati Husler”Tetaplah Kuat Kami Bersamamu”
-
Nasional6 bulan agoAndi Syakira Harumkan Nama Sidrap, Lolos ke Panggung Utama Dangdut Academy 7 Indosiar,Bupati SAR:Kita Support Penuh!
-
2 tahun agoPj Gubernur Bahtiar Paparkan Rencana Pembangunan Sulsel di Depan Presiden Jokowi
-
3 tahun agoVideo Menolak Berjabat Tangan Dengan Seorang Warga Viral ,Ketua DPRD Luwu Timur Dinilai Tidak Mencerminkan Diri Sebagai Wakil Rakyat
-
3 tahun agoDari Kotamobagu, BMR Anies Bertekat Menangkan Anies Baswedan*
-
2 tahun agoIBAS Is Back: Siap Maju di Kontestasi Pilkada Luwu Timur










You must be logged in to post a comment Login