Pemkot Makassar-IKA Unhas Tiba di Posko Banjir Sidrap

Kitasulsel–Makassar Satu truk mobil inflasi Pemkot Makassar yang memuat bantuan kemanusiaan tiba dan disalurkan di tiga Posko Banjir Sidrap, Minggu, 5 Mei 2024.

Pertama disalurkan di Kantor BPBD Sidrap sekira pukul 13.00 Wita, kedua Pos Komando Penanganan Darurat Bencana Banjir dan Tanah Longsor di Kantor Kecamatan Pitu Riase, pukul 15.00 Wita.

Dan ketiga, di Posko Lapangan Dinas Sosial Kecamatan Pitu Riawa, Sidrap, pukul 15.45 Wita.
Intan salah satu TRC BPBD Sidrap mengatakan apresiasi dan terima kasihnya atas bantuan dari Pemkot Makassar juga IKA Wilayah Unhas.
Pemudi yang bertugas di Desa Dua Pitue, Kecamatan Bulu Cenrana ini mengatakan dampak yang ditimbulkan dari bencana banjir ialah banyak kesulitan akses jalan.
Yang mana, salah satunya, ia sebutkan bahwa jembatan penghubung antara Desa Bulu Cenrana dengan Desa Botto itu terputus.
Begitu juga dengan jembatan penghubung di Desa Pujo.
“Di sini akses memberikan bantuan yang sulit karena jembatan penghubungnya yang rusak,” katanya di sela-sela menerima tim Pemkot Makassar dan IKA Unhas di Kantor Camat Pitu Riase, sore tadi.
Kerusakan juga terjadi pada fasilitas penduduk, rumah warga rusak dan hilangnya ternak warga.
Dia katakan, pihaknya sedang merampungkan data baru setelah itu akan disalurkan.
Begitu pula di Desa Bulu Cenrana, ratusan KK terdampak banjir di banyak dusun di Desa Bulu Cenrana.
Sementara itu, Pengurus IKA Unhas Wilayah Sulsel dr. Udin Shaputra Malik mengatakan pihaknya turun membantu korban bencana sebagai wujud kepedulian antar sesama.
“Kita turun bersama tim relawan medis ini murni sebagai bentuk kepedulian kami kepada warga dan saudara-saudara kami yang menjadi korban atau terdampak bencana,” kata dr Udin yang juga menantu Wali Kota Makassar ini.
Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto mengatakan sejak, Minggu dini hari pihaknya sudah memberangkatkan 10 mobil tangki dengan isi air bersih.
“Hari ini kita berangkatkan 3 mobil truk inflasi yang berisi bantuan kemanusiaan,” kata Danny, pagi tadi.
Pemkot Makassar kata dia, menyiapkan air minum, makanan siap saji atau setengah siap saji, pampers atau popok untuk anak kecil dan pembalut untuk wanita.
“Kebetulan ibu dari tim PKK juga buat paket dengan sarung, minyak kayu putih juga dalam kondisi banjir seperti ini sangat dibutuhkan,” ungkapnya.
Timnya pula sudah mengirim tiga tim evakuasi dengan tiga perahu karet. Masing-masing tim ahli di bidangnya, seperti tim penyelamat, evakuasi dan medis.
Tercatat bantuan yang dikirim atas kolaborasi Pemkot Makassar dan IKA Unhas Sulsel ialah air mineral gelas 415 dos, air mineral 55 botol, Indomie 488 dos, gula 2 dos popok atau pampers 40 dos dan 32 pcs, biskuit snack 24 dos, teh kotak 5 dos, ultra milk 5 dos, kopi 5 DOS, dan coca-cola 10 pak.
Rincian bantuan ini dibagi ke masing-masing tiga truk Pemkot Makassar.
Titik lokasi bantuan akan dikirim ke Luwu, Wajo dan Sidrap.

Pendidikan
51 Pesantren Terima Izin Operasional, Publik Makin Banyak Pilihan

Kitasulsel–JAKARTA Kementerian Agama Republik Indonesia menyerahkan Izin Operasional (Izop) kepada 51 pesantren dari berbagai wilayah di Indonesia. Penyerahan ini menandai pengakuan negara terhadap eksistensi dan legalitas lembaga pendidikan khas Indonesia tersebut.
Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Amien Suyitno, menyampaikan bahwa legalitas operasional bukan hanya persoalan administratif, tetapi juga bentuk afirmasi negara atas peran strategis pesantren dalam sistem pendidikan nasional.

“Pesantren adalah fondasi utama pendidikan Islam di Indonesia. Dengan memiliki izin operasional, pesantren tidak hanya mendapatkan legitimasi hukum, tetapi juga akses ke berbagai program pemerintah untuk peningkatan mutu kelembagaan,” ujar Suyitno dalam acara penyerahan di Jakarta, Selasa (29/07/2025).
Suyitno menambahkan bahwa Kementerian Agama terus melakukan transformasi layanan publik, termasuk dalam proses perizinan pesantren, dengan mendorong digitalisasi sistem perizinan yang cepat, akurat, dan transparan.

“Kami tidak ingin mempersulit, justru mempercepat. Melalui pendekatan digital, layanan izin operasional kini lebih mudah dijangkau, terutama bagi pesantren-pesantren di daerah terpencil,” tegasnya.
Penyerahan izin operasional ini merupakan bagian dari upaya strategis Kemenag dalam mendorong penguatan kapasitas kelembagaan pesantren, agar mampu menjadi lembaga yang unggul secara akademik, adaptif terhadap perkembangan zaman, namun tetap berakar pada nilai dan tradisi Islam Nusantara.
“Kami ingin pesantren menjadi kekuatan utama pendidikan Islam, sekaligus pusat transformasi sosial dan pemberdayaan umat,” pungkas Suyitno.
Direktur Pesantren, Basnang Said, menjelaskan bahwa keberadaan izin operasional menjadi dasar penting bagi pesantren untuk mengakses berbagai program afirmasi pemerintah.
“Pesantren yang sudah memiliki Izop dapat mengikuti program strategis seperti Bantuan Operasional Pesantren (BOP), Program Kemandirian Pesantren, hingga program pelatihan dan pemberdayaan berbasis ekonomi,” jelas Basnang.
Ia juga mengungkapkan bahwa 51 pesantren yang menerima izin operasional kali ini berasal dari berbagai provinsi di Indonesia, mencerminkan komitmen Kemenag dalam melayani secara adil dan merata tanpa diskriminasi wilayah.
“Baik pesantren besar maupun kecil, di kota maupun pelosok, berhak mendapat layanan yang sama. Prinsip kami: inklusif, partisipatif, dan setara,” tambahnya.
SITREN Kembali Aktif
Dalam kesempatan yang sama, Kemenag juga mengumumkan reaktivasi sistem SITREN (Sistem Informasi Tanda Daftar Pesantren), aplikasi berbasis web yang dirancang untuk mempermudah proses pendaftaran, perpanjangan, hingga pencabutan tanda daftar keberadaan pesantren.
Melalui SITREN, pengajuan dilakukan sepenuhnya secara digital, mulai dari unggah dokumen, pemantauan proses verifikasi, hingga penerbitan Piagam Statistik Pesantren (PSP) dan Nomor Statistik Pesantren (NSP).
“SITREN sempat kami nonaktifkan selama satu tahun untuk proses evaluasi dan penyempurnaan sistem. Kini kami hadirkan kembali dengan fitur yang lebih responsif, aman, dan terintegrasi,” terang Basnang.
Aktivasi kembali SITREN ditandai secara simbolis dengan penyerahan PSP dan NSP kepada 51 pesantren penerima izin operasional. Ini sekaligus menandai bahwa proses transformasi digital di lingkungan pesantren terus berjalan dan menjadi prioritas layanan Kementerian Agama. (*)
-
2 tahun ago
Informasi Tidak Berimbang,Dewan Pengurus KKS Kairo Mesir Keluarkan Rilis Kronologi Kejadian di Mesir
-
Politics10 bulan ago
Indo Barometer:Isrullah Ahmad -Usman Sadik Pepet Budiman-Akbar,IBAS-Puspa Tak Terkejar
-
1 tahun ago
Tangis Haru Warnai Pelepasan Status ASN Hj Puspawati Husler”Tetaplah Kuat Kami Bersamamu”
-
1 tahun ago
Pj Gubernur Bahtiar Paparkan Rencana Pembangunan Sulsel di Depan Presiden Jokowi
-
2 tahun ago
Video Menolak Berjabat Tangan Dengan Seorang Warga Viral ,Ketua DPRD Luwu Timur Dinilai Tidak Mencerminkan Diri Sebagai Wakil Rakyat
-
1 tahun ago
IBAS Is Back: Siap Maju di Kontestasi Pilkada Luwu Timur
-
2 tahun ago
Dari Kotamobagu, BMR Anies Bertekat Menangkan Anies Baswedan*
-
1 tahun ago
Duet Birokrat dan Legislatif, NasDem Usung Syahar-Kanaah di Pilkada Sidrap
You must be logged in to post a comment Login