Connect with us

Nobar di Anjungan Losari, Suporter Timnas Disuguhi Kuliner Gratis, Hadiah Undian dan Live Music

Published

on

Kitasulsel–Makassar Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto kembali menyediakan sarana nonton bareng (nobar) Tim Nasional (Timnas) U 23 Indonesia melawan Irak, Kamis malam (4/05/2024).

 

Ada empat titik lokasi nobar yang disediakan Pemkot Makassar di sepanjang Losari. Yaitu di Tugu MNEK, Anjungan City of Makassar, dan Anjungan Toraja Mandar, dan Anjungan Pantai Losari.

 

Danny Pomanto memfasilitasi suporter di empat titik terpisah agar dapat nobar dengan nyaman. Meski kemudian, hujan mengguyur hingga dini hari, Danny tetap nobar bareng warga hingga selesai di Anjungan City of Makassar.

 

Tidak hanya fasilitas nobar, Pemerintah Kota Makassar juga menyuguhkkan Live Music. Sehingga warga Makassar dapat menaikmati hiburan sembari menunggu dimulainya permainan Timnas Indonesia lawan Irak.

 

Terdapat juga 120 gerobak kuliner gratis yang disebar di empat titik tersebut. Warga bisa menonton sambil menikmati kuliner khas Kota Makassar seperti pisang epe, buroncong, dan kacang rebus.

 

Selain itu, Pemerintah Kota Makassar juga bagi-bagi undian dengan suporter lewat quis seputar sepak bola di media sosial. Lalu disela-sela break sesi Timnas Indonesia lawan Irak, pemenang undian diumumkan.

 

Tiga pemenang quis masing-masing mendapatkan satu buah smartphone. Ketua PSSI Sulawesi selatan yang turut hadir menonton bersama Danny, menyerahkan hadiah secara langsung.

 

Dengan semua yang telah disediakan, Danny berharap warga Makassar dapat menikmati pertandingan dengan aman dan nyaman.

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Merawat Harmoni di Pulau Dewata: Pesan Damai dari Silaturahmi Tenaga Ahli Menag RI dengan Tokoh Agama dan Masyarakat Bali

Published

on

Kitasulsel—Bali— Tenaga Ahli Menteri Agama RI, Dr. H. Bunyamin M. Yapid, Lc., M.H., menghadiri silaturahmi bersama tokoh agama dan tokoh masyarakat adat di Bali, Senin (10/11). Pertemuan tersebut berlangsung dalam suasana hangat dan penuh keakraban, menjadi momentum penting untuk memperkuat sinergi antarumat beragama dalam menjaga kerukunan di Pulau Dewata.

Dalam kegiatan tersebut, masyarakat dan tokoh agama Bali menyampaikan apresiasi kepada Kementerian Agama RI, khususnya kepada Menteri Agama Prof. Nasaruddin Umar, atas meningkatnya Indeks Kerukunan Umat Beragama (IKUB) di Provinsi Bali. Peningkatan ini dianggap sebagai hasil nyata dari berbagai program pembinaan dan layanan keagamaan yang digagas Kemenag.

“Kami berterima kasih kepada Bapak Menteri Agama, Prof. Nasaruddin Umar. Kerukunan di Bali semakin terasa. Umat beragama di sini hidup berdampingan dengan penuh toleransi,” ujar salah satu tokoh masyarakat adat yang hadir.

Dalam sambutannya, Dr. H. Bunyamin M. Yapid, Lc., M.H. menegaskan bahwa keberagaman merupakan kekayaan bangsa yang tidak ternilai. Menurutnya, Indonesia memiliki pengalaman panjang dalam mengelola perbedaan agama dan budaya, dan hal itu menjadi modal besar untuk berkontribusi bagi perdamaian dunia.

“Keberagamaan adalah kekayaan bangsa Indonesia yang harus dirawat dan dijaga,” ujarnya.

Ia juga mengutip pesan Menteri Agama Prof. Nasaruddin Umar yang menegaskan bahwa Indonesia sudah saatnya menjadi faktor penting dalam menciptakan kedamaian dunia.

“Kita memiliki pengalaman panjang dalam mengelola keragaman, dan itu menjadi modal besar untuk berkontribusi di tingkat internasional,” kutipnya.

Menurut Dr. H. Bunyamin M. Yapid, Lc., M.H., peran tokoh agama di Bali sangat strategis, mengingat provinsi ini adalah destinasi wisata dunia yang memperlihatkan wajah Indonesia sebagai bangsa yang damai dan toleran. Karena itu, Kementerian Agama terus mendorong program “Layanan Keagamaan Berdampak”, agar nilai-nilai agama tidak hanya dirasakan di tempat ibadah, tetapi juga hadir dalam kehidupan sosial masyarakat.

Kegiatan silaturahmi ini turut dihadiri oleh Plt. Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Bali, Kabag Umum, Ketua FKUB Bali, serta para tokoh agama dan tokoh masyarakat adat.

Menutup kegiatan, Dr. H. Bunyamin M. Yapid, Lc., M.H. menyampaikan pesan yang menginspirasi seluruh peserta untuk terus menjaga harmoni.

“Kerukunan adalah lentera yang menerangi perjalanan bangsa. Selama lentera itu dijaga, Indonesia akan selalu memiliki cahaya,” tuturnya.

Silaturahmi tersebut menjadi penegas bahwa Bali bukan hanya ikon pariwisata dunia, tetapi juga simbol nyata dari kerukunan dan kedamaian yang menjadi wajah sejati Indonesia.

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel