Connect with us

Hadiri Hardiknas 2024, Wujud Komitmen Indira Dukung Pemkot Makassar Tingkatkan Kualitas Pendidikan Dasar

Published

on

Kitasulsel—Makassar—Bunda PAUD Kota Makassar Indira Yusuf Ismail turut hadir menyemarakkan Upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional 2024 Pemerintah Kota Makassar.

Upacara tersebut diselenggarakan di Anjungan Pantai Losari, Kamis (2/4/2024). Indira hadir mengenakakan pakaian adat bugis dari lipa sabbe yang dipasangkan dengan kaftan tunik abu-abu.

Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto memimpin langsung sebagai inspektur  upacara. Peringatan Hardiksnas 2024 ini dihadiri oleh Forkompimda, seluruh OPD Kota Makassar, guru-guru serta acara diisi tarian dan paduan suara  siswa SD dan siswa penyandang disabilitas.

Bagi Indira, upacara Hardiknas 2024 ini bukan hanya sekedar peringatan yang dihelat setiap tahun, tapi sekaligus menjadi momentum mengevaluasi kualitas pendidikan di Kota Makassar.

Indira menyampaikan pembangunan infrasturuktur saat ini gencar dilakukan di Kota Makassar. Begitu pula dengan infrastuktur di pendidikan dasar TK/PAUD.

Indira sendiri berkomitmen mendorong peningkatan kualitas pendidikan dasar sebagai inplementasi revolusi pendidikan dari program pemerintah. Serta, masalah pendidikan telah menjadi prioritas dirinya sejak menjadi Bunda PAUD.

Olehnya, Indira mulai memprioritaskan alokasi anggaran hibah Pokja PAUD Kota Makassar sejak tahun lalu untuk mulai membenahi infrastruktur dan fasilitas puluhan sekolah TK/PAUD.

“Pendidikan Dasar adalah pintu pertama bagi anak-anak kita belajar dan menerima pendidikan di tingkat lanjut,” kata Indira.

Wujud komitmen Bunda PAUD tersebut turut dibuktikan Indira lewat kolaborasi Pokja PAUD dengan Dinas Pendidikan Kota Makassar daam upaya menghadirkan satu TK/PAUD percontohan di setiap kecamatan.

“Kita target total 15 PAUD di 15 kecamatan, semoga dapat kita wujudkan mengingat tahun ini periode terkahir bapak Wali Kota, meski demikian siapapun pemimpin berikutnya kami harap dapat melanjutkan kebaikan ini,” pungkasnya.

Seiring dengan massifnya gerakan berbenah infrastruktur dan fasilitas sekolah TK/PAUD. Indira juga tidak lupa menekankan pentingnya kapasitas dan penampilan guru agar dapat menciptakan pembelajaran yang menyenangkan.

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Pendidikan

51 Pesantren Terima Izin Operasional, Publik Makin Banyak Pilihan

Published

on

Kitasulsel–JAKARTA Kementerian Agama Republik Indonesia menyerahkan Izin Operasional (Izop) kepada 51 pesantren dari berbagai wilayah di Indonesia. Penyerahan ini menandai pengakuan negara terhadap eksistensi dan legalitas lembaga pendidikan khas Indonesia tersebut.

Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Amien Suyitno, menyampaikan bahwa legalitas operasional bukan hanya persoalan administratif, tetapi juga bentuk afirmasi negara atas peran strategis pesantren dalam sistem pendidikan nasional.

“Pesantren adalah fondasi utama pendidikan Islam di Indonesia. Dengan memiliki izin operasional, pesantren tidak hanya mendapatkan legitimasi hukum, tetapi juga akses ke berbagai program pemerintah untuk peningkatan mutu kelembagaan,” ujar Suyitno dalam acara penyerahan di Jakarta, Selasa (29/07/2025).

Suyitno menambahkan bahwa Kementerian Agama terus melakukan transformasi layanan publik, termasuk dalam proses perizinan pesantren, dengan mendorong digitalisasi sistem perizinan yang cepat, akurat, dan transparan.

“Kami tidak ingin mempersulit, justru mempercepat. Melalui pendekatan digital, layanan izin operasional kini lebih mudah dijangkau, terutama bagi pesantren-pesantren di daerah terpencil,” tegasnya.

Penyerahan izin operasional ini merupakan bagian dari upaya strategis Kemenag dalam mendorong penguatan kapasitas kelembagaan pesantren, agar mampu menjadi lembaga yang unggul secara akademik, adaptif terhadap perkembangan zaman, namun tetap berakar pada nilai dan tradisi Islam Nusantara.

“Kami ingin pesantren menjadi kekuatan utama pendidikan Islam, sekaligus pusat transformasi sosial dan pemberdayaan umat,” pungkas Suyitno.

Direktur Pesantren, Basnang Said, menjelaskan bahwa keberadaan izin operasional menjadi dasar penting bagi pesantren untuk mengakses berbagai program afirmasi pemerintah.

“Pesantren yang sudah memiliki Izop dapat mengikuti program strategis seperti Bantuan Operasional Pesantren (BOP), Program Kemandirian Pesantren, hingga program pelatihan dan pemberdayaan berbasis ekonomi,” jelas Basnang.

Ia juga mengungkapkan bahwa 51 pesantren yang menerima izin operasional kali ini berasal dari berbagai provinsi di Indonesia, mencerminkan komitmen Kemenag dalam melayani secara adil dan merata tanpa diskriminasi wilayah.

“Baik pesantren besar maupun kecil, di kota maupun pelosok, berhak mendapat layanan yang sama. Prinsip kami: inklusif, partisipatif, dan setara,” tambahnya.

SITREN Kembali Aktif

Dalam kesempatan yang sama, Kemenag juga mengumumkan reaktivasi sistem SITREN (Sistem Informasi Tanda Daftar Pesantren), aplikasi berbasis web yang dirancang untuk mempermudah proses pendaftaran, perpanjangan, hingga pencabutan tanda daftar keberadaan pesantren.

Melalui SITREN, pengajuan dilakukan sepenuhnya secara digital, mulai dari unggah dokumen, pemantauan proses verifikasi, hingga penerbitan Piagam Statistik Pesantren (PSP) dan Nomor Statistik Pesantren (NSP).

“SITREN sempat kami nonaktifkan selama satu tahun untuk proses evaluasi dan penyempurnaan sistem. Kini kami hadirkan kembali dengan fitur yang lebih responsif, aman, dan terintegrasi,” terang Basnang.

Aktivasi kembali SITREN ditandai secara simbolis dengan penyerahan PSP dan NSP kepada 51 pesantren penerima izin operasional. Ini sekaligus menandai bahwa proses transformasi digital di lingkungan pesantren terus berjalan dan menjadi prioritas layanan Kementerian Agama. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel