Connect with us

PJ Sekda Makassar Hadiri Pekan Olahraga Pamong Praja, Ajang Perkokoh Silaturahmi

Published

on

Kitasulsel—Makassar—Pekan Olahraga Pamong Praja se Sulawesi Selatan kembali digelar. Kegiatan tahunan ini merupakan tahun ke tiga dilaksanakannya.

Digelar di Telkom Sport Arena Makassar selama empat hari kedepan. Mulai tanggal 24-27 April 2024.

PJ Sekda Kota Makassar, Firman Hamid Pagarra turut hadir mendampingi PJ Gubernur Sulsel, Bachtiar Baharuddin membuka kegiatan pekan olahraga tersebut.

Kehadiran Firman Pagarra juga menjadi support bagi ribuan peserta pekan olahraga.

“Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini. Kapan lagi kita kumpul ramai-ramai. Ini sudah ke tiga kalinya digelar. Saya harap ini menjadi ajang mempererat dan memperkokoh silatuhrahim antar pamong praja di Sulsel,” ucapnya.

Sementara, Asisten III Pemkot Makassar sekaligus Ketua Panitia, M Mario Said mengatakan, kegiatan ini mempertandingkan empat cabang olahraga yaitu Mini Soccer, Badminton, Tenis dan Domino dan diikuti 24 kabupaten/kota se Sulsel.

Adapun jumlah peserta yang ikut dalam kegiatan tersebut, masing-masing mini soccer 340 orang terbagi 16 tim, tenis lapangan 92 orang, badminton 64 orang, dan domino 96 orang.

“Dua tahun lalu cuman dua cabor mini soccer dan tennis. Itupun waktunya tidak bersamaan. Tahun ini 4 cabor bersamaan. Lebih ramai,” sebutnya.

“Saya sendiri ikut lomba tennis lapangan. Tahun lalu Makassar juara umum. Makanya sesuai kesepakatan, siapa yang juara dialah menjadi tuan rumah,” sambung Mario.

Mario menambahkan pekan olah raga pamong praja ini, bertujuan untuk mempererat silaturahim antar sesama pamong praja khususnya purna APDN, IPDN dan STPDN di Sulawesi Selatan.

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Kenapa Perlu Memilih Madrasah dan Pesantren? Ini Kata Menag

Published

on

Kitasulsel–KARAWANG Menteri Agama Nasaruddin Umar mengajak orang tua untuk menyekolahkan anaknya di madrasah dan pondok pesantren. Menurut menag, pembentukan karakter anak sangat penting untuk menjadi anak yang saleh.

“Di sini, para santri saling mendoakan, termasuk untuk orang tuanya. Doa anak saleh adalah doa yang mustajab, bahkan menjadi hadiah berharga bagi orang tua di akhirat,” ujar Menag pada Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H di Pondok Pesantren Riyadlul Jannah, Karawang, Minggu, (21/9/25).

Menteri Agama lalu menyampaikan peran penting madrasah dan pondok pesantren dalam melahirkan generasi bangsa yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga matang secara emosional dan spiritual.

“Madrasah dan pesantren bukan sekadar tempat mencari ilmu, tapi juga tempat menempa akhlak dan spiritualitas, agar lahir generasi yang cerdas akal, emosi, dan batin,”

Acara ini sekaligus peresmian Masjid Pondok Pesantren Riyadlul Jannah Internasional, Karawang, yang menjadi cabang ke 2 dari Pondok Pesantren Riyadlul Jannah Cikarang. Turut hadir, Menteri PPPA Arifatul Chairi Fauzi, Staf Khusus Menag Gugun Gumilar, Kepala Kanwil Kemenag Jabar, Kepala Kantor Kemenag Karawang.

Menag menjelaskan keunggulan mendasar madrasah. Menurutnya, madrasah menjadi ruang mengajarkan ilmu sekaligus penguatan akhlak. “Di madrasah dan pesantren, ilmu bukan hanya diajarkan, tetapi juga diamalkan dengan penuh kesungguhan,” ungkapnya.

Menag lalu menyoroti peran guru dan pendidik. Guru, berasal dari bahasa Sanskerta gu (gelap) dan ru (obor), bermakna penerang yang mengusir kegelapan. Namun, menurut Menag, pendidik memiliki peran lebih luas.

“Semua pendidik itu guru, tapi tidak semua guru itu pendidik. Guru bukan hanya mencerdaskan otak, tetapi juga mencerdaskan jiwa dan batin,” jelasnya.

Menag yakin jika para murid dididik dengan baik, maka akan lahir masyarakat yang cerdas secara akal, emosi, dan batin. Dari lingkungan madrasah dan pesantren, tidak hanya akan lahir ilmuwan yang ahli teori, tetapi juga intelek yang mengamalkan pengetahuannya, serta cendekiawan yang ilmunya bermanfaat bagi masyarakat sekitar.

“Kita tidak hanya mentransfer ilmu, tetapi juga harus menerapkan ilmu tersebut, agar para siswa tidak hanya cerdas akal, tetapi juga cerdas emosional dan batin,” ujar Menag.

“Semoga keberadaan Pondok Pesantren Riyadlul Jannah dapat melahirkan generasi anak-anak saleh yang tidak hanya berilmu, tetapi juga mampu membahagiakan orang tua mereka di dunia dan akhirat,” tandasnya. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel