Connect with us

Perseroda Sulsel MOU dengan Pemkab Bulukumba Terkait Tiga Proyek

Published

on

Kitasulsel—MAKASSAR, – PT Sulsel Citra Indonesia (SCI) atau Perseroda Sulsel melakukan penandatanganan MoU dengan Pemkab Bulukumba terkait kerjasama tiga proyek.

Tiga proyek itu diantaranya pembangunan pabrik urea dan amonia, refinery oil (kilang minyak) dan budidaya agrobisnis pisang cavendish.

Plt Direktur Utama PT SCI (Perseroda) Sulsel, Machmud Achmad mengatakan, bahwa pasca dirinya ditunjuk sebagai Plt, pihaknya berupaya untuk melaksanakan kegiatan dengan menarik investor agar bisa bekerja sama untuk pengembangan perekonomian di Sulawesi Selatan

Proses produksi ammonia dan urea akan dilengkapi dengan fasilitas CCS (penyimpanan penangkapan karbon) untuk mengurangi emisi karbon dan Perseroda menargetkan pemasaran urea untuk domestik. Sedangkan untuk liquid ammonia akan dikirim ke pasar internasional,” kata Machmud, usai MoU di Bulukumba, Kamis malam, (14/3/2024).

Pembangunan mulai dari konstruksi, pemasangan, dan pengujian sekitar 36 bulan dan Produk yang akan dihasilkan antara lain Naphtha (282 tpd), Diesel Euro V (3.388 tpd), LSFO (Low Sulfur Fuel Oil) (2.964 tod), Bitumen/Fuel Oil (4.376 tod) dan LPG dengan target pasar utama adalah untuk ekspor dan sebagian untuk pasar domestik,” jelasnya.

Selain itu, dirinya juga akan menjalin kerjasama dengan Pemkab Bulukumba untuk penanaman pisang cavendis sebagai salah satu program prioritas Plt Gubernur Sulawesi Selatan Bachtiar Baharuddin yang langsung disetujui Bupati Bulukumba dengan siap merealisasikan program tersebut dimana pemerintah provinsi sudah menyiapkan lahan kurang lebih 100 hektar di Kecamatan Bontomanai, Bulukumba.

Sementara itu, Bupati Bulukumba, Andi Muchtar Ali Yusuf mengatakan, pihaknya membuka lebar kepada siapapun investor yang akan melakukan kerja sama dengan pemerintah Bulukumba

Pasalnya kata dia, dirinya membuka pintu selebar-lebarnya bagi yang ingin berinvestasi di Bulukumba agar mampu melakukan pengembangan perekonomian di masyarakat.

“Hari ini langkah awal pemerintahan Bulukumba MOU dengan Perseroda. Jadi saya minta semua OPD mengawal untuk bekerja cepat dan memastikan apa kendala di lapangan untuk selalu melaporkan secara cepat,” tegasnya.

Dia berharap apa yang menjadi kesepakatan kerjasama bisa berjalan dengan baik kedepannya agar investasi masuk terus ke Bulukumba dan berupaya maksimal dengan kolaborasi semua pihak.

Kami juga telah sampaikan kepada ketua komite ekonomi Sulawesi Selatan (KESS), Pak Doktor Tanri Abeng MBA bahwa pada wilayah kabupaten Bulukumba terdapat potensi sumber daya air untuk pembangkit listrik tenaga air (PLTA), baik dalam skala ukuran mini maupun menengah yang terletak di puncak Lurayya Desa Kahayya Kecamatan kindang,” ungkapnya. (rls)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Tiga Kementerian Sinergi Lindungi Santri dan Perkuat Infrastruktur Pesantren

Published

on

Kitasulsel–JAKARTA Tragedi ambruknya bangunan musala pondok pesantren menjadi pengingat penting bagi pemerintah untuk memperkuat perlindungan terhadap para santri. Sebagai langkah konkret, tiga kementerian menandatangani Kesepakatan Bersama tentang Sinergi Penyelenggaraan Infrastruktur Pendidikan Pesantren, Selasa (14/10/2025) di Jakarta.

Kesepakatan ini melibatkan Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Agama, dan Kementerian Dalam Negeri.

Melalui kesepakatan ini, tiga kementerian akan memperkuat koordinasi dalam pertukaran data dan informasi pesantrendi bawah pembinaan Kementerian Agama, serta memberikan dukungan teknis terhadap keandalan bangunan dan penyehatan lingkungan pesantren.

Menteri Agama Nasaruddin Umar menyampaikan bahwa pesantren merupakan aset pendidikan keagamaan terbesar di Indonesia.

“Jumlah pondok pesantren di Indonesia sangat banyak, mencapai 42.369. Semuanya swasta, tidak ada yang negeri. Madrasah negeri hanya sekitar 5 persen, sementara 95 persen lainnya swasta. Sedangkan sekolah umum justru sebaliknya, 95 persen negeri dan 5 persen swasta,” ungkap Menag.

Menurut Menag Nasaruddin, penguatan infrastruktur pesantren bukan hanya soal bangunan, tetapi juga wujud perlindungan negara terhadap anak-anak yang sedang belajar di lembaga keagamaan.

“Kasus yang menimpa pondok pesantren di Jawa Timur kemarin menjadi pengingat bagi kita semua. Yang penting jangan sampai kasus seperti itu terulang kembali. Kita ingin memastikan keamanan dan kelayakan bangunan di pesantren seluruh Indonesia,” pungkas Menag

Menag menyampaikan terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto atas perhatian besar terhadap dunia pesantren.

“Saya mewakili komunitas pesantren berterima kasih kepada Presiden Prabowo yang begitu cepat memberikan arahan kepada semuanya dan menambah sedikit anggaran. Ini bukti perhatian negara terhadap pendidikan pesantren,” kata Nasaruddin Umar.

Langkah Konkret Pemerintah

Kementerian PUPR akan mengambil peran teknis dalam memastikan setiap bangunan pesantren aman dan memenuhi standar keandalan konstruksi. Menteri PUPR Doddy Hanggodo menjelaskan bahwa pihaknya akan memulai dengan pemetaan dan uji sampling terhadap bangunan pesantren di berbagai daerah.

 

“Kami akan membantu memastikan agar bangunan pesantren layak dan aman. Fokus awalnya pada sampling kualitas bangunan di 80 pesantren yang akan kami laporkan kepada Menteri Agama untuk tindak lanjut,” jelas Doddy Hanggodo.

Ia menambahkan, tim teknis PU juga akan mendampingi proses perizinan bangunan dan memberikan pelatihan teknis sederhana kepada pengelola pesantren. “Kami ingin pesantren tidak kesulitan mengurus PBG, dan bagi yang kecil, kami bantu dengan panduan konstruksi dasar agar lebih aman,” tambahnya.

Langkah ini merupakan bentuk konkret sinergi lintas kementerian dalam melindungi para santri, yang sebagian besar menempuh pendidikan di lingkungan berasrama.

Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar menegaskan bahwa perlindungan terhadap santri adalah wujud keadilan negara. “Yang paling pokok adalah rasa aman dan nyaman bagi proses belajar anak-anak kita. Itu makna keadilan negara,” ungkapnya.

Kesepakatan tiga kementerian ini mencakup pertukaran data dan informasi pesantren di bawah pembinaan Kementerian Agama, dukungan teknis terhadap keandalan bangunan dan penyehatan lingkungan, serta koordinasi pembinaan dan pengawasan Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) oleh pemerintah daerah.

Turut hadir dalam kesempatan ini Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifah Fauzi, Wakil Menteri Pekerjaan Umum Diana, Staf Khusus Menteri Agama Ismail Cawidu, dan Gugu Gumilar, dan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Suyitno. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel