Rezki Reses di Kecamatan Makassar, Warga Keluhkan Soal BLT dan Pembatas Kanal
Kitasulsel—Makassar—Anggota DPRD Makassar, Hj Rezki menggelar reses kedua masa persidangan kedua tahun sidang 2023/2024 di dua lokasi sekaligus yang ada di Kecamatan Makassar.
Legislator Partai Demokrat ini menyambangi konstituennya yang ada di Jalan Anuang Kelurahan Maricaya dan Jalan Inspeksi Kanal Kelurahan Maradekaya Utara, Kamis (18/1/2024).
Saat bertatap muka langsung dengan warga di daerah pemilihannya (Dapil) 1, meliputi Kecamatan Rappocini, Ujung Pandang dan Makassar, Rezki mendapat banyak aspirasi.
Seperti bantuan langsung tunai atau BLT yang disalurkan pemerintah banyak tidak tepat sasaran sehingga meminta untuk di review atau didata ulang.
“Ada juga warga yang mengeluhkan dulunya dapat BLT sekarang sudah tidak lagi karena berpindah tempat tinggal ke Kelurahan lain, nah makanya ini mesti dilakukan pendataan ulang oleh pemerintah,” ujarnya.
Rezki berharap bantuan sosial dari pemerintah mesti merata kepada masyarakat yang dibawah garis prasejahtera, dengan melibatkan RT RW setempat.
Sementara di Kelurahan Maradekaya Utara, Rezki menyampaikan adanya usulan warga terkait pengadaan sarana dan prasarana pos pelayanan terpadu atau posyandu.
Begitu juga soal usulan perbaikan pagar dan pembatas kanal serta paving blok di sepanjang jalan inspeksi kanal yang ada di Kelurahan Maradekaya Utara.
“Perbaikan pembatas kanal dan paving blok ini kita harus libatkan Dinas terkait, karena mesti diketahui dititik mana saja yang butuh perbaikan,” ungkapnya.
“Kalau alat-alat posyandu itu tidak melulu harus dianggarkan dulu, tapi Insya Allah kita akan bantu sumbang langsung ke tiap Kelurahan yang membutuhkan seperti kursi, meja atau timbangan,” tambah Rezki.(**)
Kementrian Agama RI
Merawat Harmoni di Pulau Dewata: Pesan Damai dari Silaturahmi Tenaga Ahli Menag RI dengan Tokoh Agama dan Masyarakat Bali
Kitasulsel—Bali— Tenaga Ahli Menteri Agama RI, Dr. H. Bunyamin M. Yapid, Lc., M.H., menghadiri silaturahmi bersama tokoh agama dan tokoh masyarakat adat di Bali, Senin (10/11). Pertemuan tersebut berlangsung dalam suasana hangat dan penuh keakraban, menjadi momentum penting untuk memperkuat sinergi antarumat beragama dalam menjaga kerukunan di Pulau Dewata.
Dalam kegiatan tersebut, masyarakat dan tokoh agama Bali menyampaikan apresiasi kepada Kementerian Agama RI, khususnya kepada Menteri Agama Prof. Nasaruddin Umar, atas meningkatnya Indeks Kerukunan Umat Beragama (IKUB) di Provinsi Bali. Peningkatan ini dianggap sebagai hasil nyata dari berbagai program pembinaan dan layanan keagamaan yang digagas Kemenag.
“Kami berterima kasih kepada Bapak Menteri Agama, Prof. Nasaruddin Umar. Kerukunan di Bali semakin terasa. Umat beragama di sini hidup berdampingan dengan penuh toleransi,” ujar salah satu tokoh masyarakat adat yang hadir.
Dalam sambutannya, Dr. H. Bunyamin M. Yapid, Lc., M.H. menegaskan bahwa keberagaman merupakan kekayaan bangsa yang tidak ternilai. Menurutnya, Indonesia memiliki pengalaman panjang dalam mengelola perbedaan agama dan budaya, dan hal itu menjadi modal besar untuk berkontribusi bagi perdamaian dunia.
“Keberagamaan adalah kekayaan bangsa Indonesia yang harus dirawat dan dijaga,” ujarnya.
Ia juga mengutip pesan Menteri Agama Prof. Nasaruddin Umar yang menegaskan bahwa Indonesia sudah saatnya menjadi faktor penting dalam menciptakan kedamaian dunia.
“Kita memiliki pengalaman panjang dalam mengelola keragaman, dan itu menjadi modal besar untuk berkontribusi di tingkat internasional,” kutipnya.
Menurut Dr. H. Bunyamin M. Yapid, Lc., M.H., peran tokoh agama di Bali sangat strategis, mengingat provinsi ini adalah destinasi wisata dunia yang memperlihatkan wajah Indonesia sebagai bangsa yang damai dan toleran. Karena itu, Kementerian Agama terus mendorong program “Layanan Keagamaan Berdampak”, agar nilai-nilai agama tidak hanya dirasakan di tempat ibadah, tetapi juga hadir dalam kehidupan sosial masyarakat.
Kegiatan silaturahmi ini turut dihadiri oleh Plt. Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Bali, Kabag Umum, Ketua FKUB Bali, serta para tokoh agama dan tokoh masyarakat adat.
Menutup kegiatan, Dr. H. Bunyamin M. Yapid, Lc., M.H. menyampaikan pesan yang menginspirasi seluruh peserta untuk terus menjaga harmoni.
“Kerukunan adalah lentera yang menerangi perjalanan bangsa. Selama lentera itu dijaga, Indonesia akan selalu memiliki cahaya,” tuturnya.
Silaturahmi tersebut menjadi penegas bahwa Bali bukan hanya ikon pariwisata dunia, tetapi juga simbol nyata dari kerukunan dan kedamaian yang menjadi wajah sejati Indonesia.
-
2 tahun agoInformasi Tidak Berimbang,Dewan Pengurus KKS Kairo Mesir Keluarkan Rilis Kronologi Kejadian di Mesir
-
Politics1 tahun agoIndo Barometer:Isrullah Ahmad -Usman Sadik Pepet Budiman-Akbar,IBAS-Puspa Tak Terkejar
-
1 tahun agoTangis Haru Warnai Pelepasan Status ASN Hj Puspawati Husler”Tetaplah Kuat Kami Bersamamu”
-
2 tahun agoPj Gubernur Bahtiar Paparkan Rencana Pembangunan Sulsel di Depan Presiden Jokowi
-
3 tahun agoVideo Menolak Berjabat Tangan Dengan Seorang Warga Viral ,Ketua DPRD Luwu Timur Dinilai Tidak Mencerminkan Diri Sebagai Wakil Rakyat
-
3 tahun agoDari Kotamobagu, BMR Anies Bertekat Menangkan Anies Baswedan*
-
2 tahun agoIBAS Is Back: Siap Maju di Kontestasi Pilkada Luwu Timur
-
Nasional5 bulan agoAndi Syakira Harumkan Nama Sidrap, Lolos ke Panggung Utama Dangdut Academy 7 Indosiar,Bupati SAR:Kita Support Penuh!








You must be logged in to post a comment Login